パート 2

2.8K 482 66
                                    

Junkyu masih tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi, sepertinya ia benar-benar shock.

Perjodohan? Ayolah ini bukan zaman Siti Nurbaya yang main jodoh-jodohan, dia bisa mencari jodoh sendiri tanpa campur tangan orangtuanya. Tapi dengan santainya ibu dan ayahnya malah menjodohkannya, terlebih lagi orang itu adalah Watanabe Haruto?! Manusia yang paling Junkyu benci akan menjadi calon suaminya?!

Bolehkah Junkyu menyerahkan dirinya saja ke Tokopedia? Dia lebih baik dijual daripada dijodohkan seperti ini.

Tunggu sebentar, menjual diri juga bukan ide yang bagus.

Junkyu ingin menentang perjodohan ini tetapi ia tidak bisa, orangtuanya terlihat bahagia sekali. Jika ia menolaknya pasti mereka akan kecewa, tentu Junkyu tidak ingin melihat kekecewaan mereka.

Junkyu tidak bisa menolak...mulutnya seakan terkunci, tidak bisa mengucapkan kata "tidak."

Orangtua Junkyu saat ini sedang berbincang-bincang dengan orangtua Haruto, mereka berdua terlihat antusias. Sangat semangat membahas konsep pernikahan putra mereka, membuat Junkyu semakin frustasi.

Sedangkan Haruto, pemuda itu malah terlihat santai sekali dengan perjodohan itu. Ia malah tidak peduli dengan siapa ia akan berjodoh, lagipula ia juga bosan berkencan buta terus menerus dengan perempuan centil yang selalu mengincarnya karna wajah tampan miliknya.

Lagipula, berjodoh dengan Kim Junkyu bukanlah hal buruk. Ia bisa lebih leluasa menjahili ketua OSIS-nya itu. Oh tunggu, bukan menjahili...

Lebih tepatnya, ia akan lebih punya kesempatan untuk menuntaskan semua fantasi seksualnya terhadap ketua OSIS tersebut.

Tidak ada yang tahu, Haruto hanya menggunakan embel-embel "mengganggu dan menjahili" agar lebih dekat dengan Junkyu. Bisa melihat ekspresi pemuda itu lebih banyak walau kebanyakan adalah ekspresi marah dan kesal, tapi tetap saja terlihat menarik di mata Haruto.

Bahkan hanya melihat wajahnya saja Haruto selalu berkeinginan wajah manis Junkyu bisa upgrade ke ekspresi yang lebih sensual.

Seperti...mata sayunya yang menatap dirinya, air mata mengalir, wajah memerah, nafas tidak beraturan, bibir bengkak dan menganga menyebutkan namanya dengan nada sexy.

Astaga, Haruto mau gila rasanya jika membayangkannya terus menerus.

Ditambah mereka dijodohkan, hal itu bisa memudahkannya bukan? Sangat beruntung orangtuanya teman dekat dengan orangtua Junkyu, atau lebih tepatnya "calon mertua."

Selama pertemuan membahas perjodohan ini, Junkyu hanya diam sembari memotong steak yang ada didepannya. Bukannya memakan makanannya, Junkyu lebih memilih memotong-motong ke ukuran lebih kecil karna ia tidak nafsu.

"Makanlah, itu bukan mainan yang harus kau potong-potong."

Junkyu mendelik tajam, sedangkan Haruto hanya meminum air putih dengan santai.

Tangan Junkyu masih tidak bergerak, sepertinya ia betah untuk memotongnya daripada memakannya. Selera makannya tiba-tiba saja menghilang entah kemana.

Piring Junkyu mendadak ditarik seseorang, lelaki manis itu terkejut dan menoleh ke arah pelaku yang mengambil piringnya tadi. Haruto kini mengambil alih makanan Junkyu, memotongnya lalu menusuk daging itu memakai garpu kemudian mengarahkannya ke Junkyu.

Junkyu hanya diam, menatap daging steak dan Haruto bergantian. Lalu tubuhnya mencondong ke depan, bibirnya meraup steak tadi lalu menyunyahnya. Haruto tertawa pelan, ia mengambil sepotong lagi.

Lebih tepatnya, Haruto sedang menyuapi Junkyu. Selain niatan modus, ia juga harus memaksa agar Junkyu banyak makan.

Jisoo dan Lisa yang melihat itu menahan pekikan, menatap pemandangan menggemaskan didepan mata mereka langsung. Sepertinya Junkyu belum menyadarinya.

"Sudah seperti pasutri saja yah." Bisikan Lisa masih bisa terdengar di indra pendengaran Junkyu.

Junkyu lalu menarik dirinya kembali, tidak jadi mengambil suapan keempatnya.

"Jadi mau gimana? Tunangan dulu atau menikah langsung?" Tanya Jisoo.

Baru saja Junkyu hendak menjawab Haruto malah menyambar jawaban terlebih dahulu.

"Sepertinya langsung nikah lebih bagus, iyakan Junkyu?"

Junkyu bisa melihat smirk andalan Haruto yang menyebalkan itu.

"Benar juga, lebih cepat lebih baik bukan?"

Junkyu berusaha mengelak, "maaf tapi saya ingin menyelesaikan studi saya!" Tolaknya.

Dalam hatinya ia berharap mereka semua menyetujui perkataannya dan membatalkan perjodohan sialan ini, tapi naasnya Dewi Fortuna sepertinya tidak sedang berpihak kepadanya hari ini.

"Kalian kan bisa tetap melanjutkan studinya, lagipula menikah hanya memegang gelar suami istri bukan? Kalian hanya menikah bukan kawin jika kamu ingat arti kawin itu apa." Jelas Suho.

Junkyu rasanya ingin melempari semua isi meja ke orangtuanya, tapi ia masih ingat tata krama jadi enggan melakukan hal tersebut. Memegang gelar suami istri? Itu juga bukan main-main! Menikah adalah hal sakral dan langsung mengucapkan janji suci ke Tuhan, dan orangtuanya malah dengan santai menyatakannya "hanya"?!

Sudahlah, dia lelah dengan kegilaan yang baru saja menimpanya.

"Tapi kita harus tanya dulu ke Haruto, karna dia yang akan menjadi kepala keluarganya bukan? Bagaimana Haru? Kamu terima perjodohan ini?"

Junkyu mendongak ke Haruto yang kini sedang menatap dirinya balik. Lelaki Kim itu memberikan tatapan memelas, berharap Haruto menolaknya.

Tapi sepertinya tidak, lagi dan lagi Haruto mengeluarkan smirk-nya.

"Aku sih tentu ikut." Ucap Haruto, matanya masih menatap Junkyu.

Junkyu terdiam, menahan nafas dan menghembuskannya. Hancur sudah, benar-benar hancur.

Image-nya menjadi seorang ketua OSIS galak akan hancur karna kasus menikah dengan Haruto si berandalan kelas. Semua orang pasti akan menjelekkannya, berasumsi Junkyu lah yang meminta dinikahkan dengan Haruto karna mungkin tuduhan dirinya hamil atau jalang.

Junkyu hanya berharap 1 hal, sepertinya ia akan memilih untuk menyembunyikan hubungannya dengan Haruto nanti dari publik. Ya, hanya itu yang ia bisa lakukan.

🌼🌼🌼
For your info, Junkyu punya sindrom people pleaser. Rincinya begini.

Junkyu selalu nerima semua pertolongan orang, bahkan kalau pertolongan itu termasuk jahat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Junkyu selalu nerima semua pertolongan orang, bahkan kalau pertolongan itu termasuk jahat. Dia gabisa nolak, makanya dia gabisa bilang gak pas dijodohin. Hadeuh...jangan begitu kawan, itu cenderung negatif loh!

Thank you for reading, jangan lupa voment gaes. Hargai penulisnya yeh jan kebiasaan siders ^^ anyway, have a nice day! 💗

- Fio ✨🌙, 21 Juli 2021

Gypsophila • Harukyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang