パート 3

2.5K 476 54
                                    

Disinilah Junkyu, berada di belakang restoran bersama Watanabe Haruto. Kata orangtua mereka, sebagai perkenalan lebih dalam.

Alih-alih mengenal lebih dekat dengan Haruto, dirinya malah lebih asik memperhatikan ikan Koi yang sedang berenang kesana-kemari. Lagipula ia sudah tahu betul sifat Haruto di sekolah, kenapa harus memakai perkenalan lagi? Buang-buang waktu, Junkyu bahkan rela meninggalkan episode 1 drama Goblin hanya untuk mendatangi undangan perjodohan.

"Wah wah~ sepertinya aku adalah orang beruntung yang berjodohan dengan most wanted school yah?" Ucap Haruto tiba-tiba.

Junkyu tidak peduli, masih fokus melihat ikan Koi di kolam itu. Sepertinya berbicara dengan Haruto bukan hal yang penting menurutnya.

"Kalau orang ngomong dibalas dong, daripada nanti kudorong bareng ikan-ikan itu."

Junkyu lalu menatap Haruto dengan tatapan bosan, masih tidak ikhlas dirinya akan dijodohkan dengan laki-laki berandalan sekelas Haruto ini.

"Aigoo~ sepertinya di malam pertama nanti tidak ada yang namanya bercinta-- ADUH!" Haruto berteriak karna Junkyu yang memukul bahunya.

"Tutup mulutmu Haruto, kau pikir aku mau perjodohan ini ada? Aku bahkan tidak sudi akan membuka kakiku di depanmu ataupun mendesahkan namamu!" Setelah berucap demikian Junkyu berdiri dan pergi meninggalkan Haruto.

Mendengar ucapan Junkyu tadi membuat Haruto merasa ditantang, ia lalu ujung sudut bibirnya terangkat, membentuk seringaian yang sering ia tunjukkan.

"Kita lihat saja Kim Junkyu..."

🌼🌼🌼

Malam sudah semakin larut, Junkyu sedari tadi menahan kepalanya untuk tidak tumbang ke meja. Matanya juga berat, sudah 3 menit yang lalu ia menahan kantuknya karna orangtuanya yang masih betah membahas ini itu dengan orangtua Haruto.

Haruto entah pergi kemana, masa bodoh Junkyu tidak peduli.

"Junkyu kelihatannya sudah mengantuk, bu."

Suara berat yang muncul tiba-tiba disamping Junkyu membuat lelaki manis itu terbangun, bertemu pandang dengan Haruto yang sedang tersenyum ke arahnya.

"Ah benar juga, Junkyu mau pulang duluan nak?" Tanya Jisoo.

Junkyu yang memang pada dasarnya si tukang tidur langsung mengangguk cepat, membuat orang-orang yang ada disitu terkekeh gemas melihat tingkahnya.

"Tapi ibu sama ayah masih banyak yang mau dibahas, kamu pulang bareng Haruto aja yah?"

Mendengar itu membuat Junkyu yang tadi sumringah sontak menjadi datar, tapi daripada memilih ketiduran di restoran akhirnya ia menyetujuinya.

"Jangan sentuh!" Larang Junkyu ketika Haruto hampir merangkul pinggangnya.

Mereka berdua lalu berjalan keluar dari resto dan masuk ke mobil, selama perjalanan tidak ada yang membuka suara. Mereka berdua sama-sama bungkam, ditambah Junkyu yang memang sudah ngantuk akhirnya memilih tidur.

Haruto tersenyum melihatnya, ia lalu berhenti ketika lampu merah menyala dan mencari bantal kursi agar Junkyu tidak kesakitan di bagian lehernya.

Karna hari sudah larut dan jalanan lumayan sepi, Haruto tidak menggerakkan mobilnya walaupun lampu lalu lintas sudah menjadi hijau. Dirinya saat ini sedang memuji pahatan indah Junkyu, kulit putih halus seperti bayi milik lelaki manis tersebut sering membuat Haruto gagal fokus.

Tidak, ia harus menahan diri agar Junkyu tidak semakin menjauhinya. Haruto sudah berjanji untuk membuat Junkyu menyukainya terlebih dahulu barulah ia bisa menyentuh Junkyu sesuka hatinya.

Hanya menunggu waktu saja...

🌼🌼🌼

Mobil Volvo S90 berwarna hitam itu berhenti tepat di rumah yang besar, Haruto keluar dari mobilnya dan berjalan menuju kursi penumpang yang ada disampingnya. Haruto membuka pintu mobil tadi dan menggendong Junkyu yang terlelap, kemudian masuk ke gerbang rumah tersebut.

Ting tong!

Begitu bel berbunyi, pintu terbuka. Muncul seorang gadis yang memakai piyama stroberi.

"Eh? Maaf anda siapa? Kenapa anda menggendong kakak saya?" Tanya gadis yang tak lain adalah Hyunjin.

"Kamar Junkyu dimana?" Tanyanya tanpa mengindahkan pertanyaan Hyunjin tadi.

Kaki Haruto baru saja melangkah 1 kaki ketika Hyunjin melarangnya masuk, "sebentar sebelum itu anda siapa? Saya takutnya anda adalah orang asing yang macam-macam."

Haruto memutar bola matanya malas, kemudian menjawab, "aku calon suaminya kakakmu ini."

Hyunjin terbelalak tidak percaya, ia kemudian merogoh sakunya mencari hp. Ketika ketemu ia menelpon orangtuanya, sedangkan Haruto masih menunggu, tubuh pria itu sepertinya sudah mulai pegal karna menahan berat badan Junkyu di gendongannya.

Selang beberapa menit akhirnya Hyunjin membiarkan Haruto masuk ketika mendapatkan info sesungguhnya dari sang ibu, gadis berkucir dua itu lalu membawa calon kakak iparnya ke kamar si kakak sulung.

Disinilah Haruto, masuk di sebuah kamar bernuansa putih abu-abu. Ia lalu membaringkan tubuh Junkyu perlahan, takut membangunkan calon istrinya tersebut.

Bukannya beranjak pergi Haruto malah memperhatikan wajah Junkyu yang manis. Ia bingung, Junkyu adalah seorang remaja laki-laki tapi visualnya mampu mengalahkan para wanita. Wajah manis dan cantik serta putih tanpa ada noda sedikitpun, terlalu sempurna untuk wajah seorang laki-laki.

Well, Junkyu kan pihak bawah, tidak harus diherankan bukan?

Tangan Haruto tergerak untuk menyingkirkan helaian rambut yang menutup wajah Junkyu, kemudian mengelusnya lembut.

Haruto merasa nostalgia, dimana dirinya pertama kali bertemu dengan Junkyu yang menjabat ketua OSIS. Lelaki itu saking gemasnya ia malah mengacak-acak rambut Junkyu si kakak kelas sekaligus ketua OSIS-nya, dan akhirnya ia mendapatkan hukuman membersihkan lapangan sekolah.

Namun bukannya kapok ia malah semakin melunjak untuk mencari perhatian Junkyu, ia sengaja membuat lelaki Kim itu membencinya. Karna biasanya, orang yang dibenci biasanya paling sering diingat dibandingkan orang yang sering lemah lembut ke kita.

Haruto tersenyum kecil, mengelus rambut Junkyu yang ternyata sangat halus. Dulu ia mengira rambut Junkyu kasar seperti orangnya, ternyata tidak.

Pria Watanabe lalu menatap Junkyu sendu, ia masih bingung dengan perasaannya. Apakah ia memang tertarik dengan Junkyu karena tubuhnya yang seksi atau....

...dia memiliki perasaan lebih kepadanya? Yang jelas Haruto tidak tahu, ia tidak mau membuat Kim Junkyu kegeeran.

Tatapan Haruto lalu turun ke bibir Junkyu yang sedikit terbuka, terlihat menggoda dipandangannya. Kepala Haruto lalu maju secara perlahan, hanya ingin mengecup bibir calon istri sebelum ia beranjak pergi.

Bibir mereka pun bertemu, tidak ada pergerakan sama sekali, hanya saling menempel. Cukup lama Haruto bertahan di posisi itu, kemudian melepaskannya. Untunglah Junkyu masih tertidur tanpa merasa terganggu sama sekali.

"Sleep well baby koala..."

🌼🌼🌼

Genrenya fluffy yah kawan, tenang kok Fio suka cerita ringan untuk otak Fio yang setengah. Gabisa bikin konflik banyak² :')

Thank you for reading, jangan lupa voment gaes. Hargai penulisnya yeh jan kebiasaan siders ^^ anyway, have a nice day! 💗

- Fio ✨🌙, 21 Juli 2021

Gypsophila • Harukyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang