パート15 ( END )

2.6K 346 57
                                    

Junkyu mendobrak pintu tidak santai, membuat Haruto yang hendak memberi makan Ruby terkejut bukan main.

"Astaga!!!" Latahnya.

Bahkan Ruby yang sudah berbinar-binar menunggu makanan tiba mendadak berlari kabur untuk mencari tempat persembunyian.

Junkyu tidak peduli, ia menutup pintu kasar dan segera berjalan ke Haruto. Ia lalu menunjukkan raport asli dari Lisa dan seluruh kartu pinjaman dari perpustakaan.

"Kenapa kau menurunkan peringkatmu? Padahal kau sangat pintar daripada aku??" Tanya Junkyu.

Haruto tersenyum, "bukankah itu yang kamu minta kepadaku?"

"Apa?"

Sepertinya Junkyu masih tidak ingat dengan kejadian masa kecil mereka.

"Kejadian SD dulu, kau mendatangiku ke kelas hanya untuk memintaku menurunkan peringkat 1. Apa kau ingat dengan seorang anak laki-laki yang bilang namamu jelek?" Tanya Haruto.

Dahi Junkyu berkerut, sepertinya ia berusaha membuka ingatan lamanya demi mengetahui siapa Haruto. Ketika ia tahu, matanya membulat.

"Kau anak yang kuberikan bunga soba itu?!" Pekik Junkyu.

Haruto menyingkir beberapa senti karena suara Junkyu yang terbilang cukup nyaring, apalagi suara lelaki manis itu bisa dibilang cempreng.

Pria yang lebih muda itu mengangguk, semakin membuat Junkyu terkaget-kaget. Masih tidak menyangka mereka bertemu lagi setelah 13 tahun berpisah.

"Kenapa kau hebat sekali bisa mengingatku? Aku saja melupakanmu..." Lirih Junkyu merasa bersalah.

Haruto hanya tersenyum, "entahlah, memoriku seakan menyuruhku untuk menyimpanmu ke tempat ingatan terpenting. Itulah kenapa sampai sekarang aku tidak bisa melupakanmu," ucapnya.

Wajah Junkyu memerah, ia lalu mengalihkan pandangannya kearah lain. Malu. Sedangkan Haruto hanya terkekeh kecil melihat tingkah lucu istrinya itu.

Tiba-tiba Haruto mendekap Junkyu ke pelukannya, tersenyum dibalik tubuh lelaki manis itu.

"Kau tahu? Aku sampai menolak semua sekolah kaya dan elit, masuk ke sekolah biasa saja hanya untuk menemuimu lagi."

Tanpa disangka Junkyu juga menunggingkan senyum, ia lalu membalas pelukan Haruto dan menepuk punggungnya.

"Terimakasih selalu menungguku, aku sangat jahat melupakanmu. Dan aku juga ingin meminta maaf karena sikap kasarku selama ini..." Bisik Junkyu.

"Tidak apa-apa, lagipula melihatmu marah-marah padaku juga cukup menyenangkan untukku." Haruto membalas.

Malam ini, Junkyu akan sungguh-sungguh merubah sifat galaknya terhadap Haruto yang ternyata selama ini diluar ekspektasinya. Haruto yang dulu ia kira seorang berandalan terbodoh, adalah seorang manusia jenius lebih darinya.

"Aku mencintaimu, Junkyu." Ucap Haruto tiba-tiba.

"Aku juga mencintaimu, terimakasih untuk semuanya Haruto." Balas Junkyu.

🌼🌼🌼

3 bulan kemudian...

Hari ini adalah hari kelulusan para senior kelas 3, termasuk Junkyu.

Pemuda manis itu sangat gugup untuk maju kedepan sebagai pidato dirinya sebagai seorang ketua OSIS, untuk terakhir kalinya sebelum ia meninggalkan SMA Demetrius.

"Junkyu, silahkan maju."

Empunya nama mengangguk, ia merapikan seragamnya dulu lalu menaiki mimbar dimana ia akan memulai pidatonya disitu.

Junkyu mengedarkan pandangannya sebentar, bertemu tatap dengan Haruto yang juga sedang menatapnya bangga. Ia lalu mengambil nafas dalam-dalam, menghembuskannya sebagai tanda dirinya siap.

"Selamat pagi untuk semua warga SMA Demetrius. Kepala sekolah, para guru, anggota penting sekolah, dan semua murid-murid di sekolah tercinta ini. Semoga kalian tetap diberikan kesehatan kepada Yang Maha Kuasa, amin."

"Hari ini adalah hari kelulusan para senior angkatan 12, kami semua akan meninggalkan sekolah ini dengan semua bekal ilmu yang telah kami siapkan secara matang selama berada di sekolah. Saya juga sangat senang karena mendapatkan semua momen berharga bersama kalian, dan sedih karena akan meninggalkan sekolah ini."

"Aku harap ketika angkatan kami sudah tidak ada disini lagi, kalian bisa tetap menjaga nama baik sekolah. Meneruskan pekerjaan kami sebagai dewan OSIS."

Junkyu terdiam sebentar, mengambil nafas dan mengatur detakan jantungnya karena gugup.

"Dan untuk menggantikan posisi saya, saya akan memanggil calon ketua OSIS kita."

Tangan Junkyu menunjuk posisi pojok, dimana Haruto lah yang berada disana. Pria itu tersenyum sebentar.

"Watanabe Haruto, akan menjadi penggantiku."

Oh, jangan kira mereka semua akan membantah. Justru para murid disitu menerimanya. Mereka sudah tahu rahasia Haruto, bahwa ternyata pria itu lebih pintar dan lebih berwibawa. Awalnya memang membuat sekolah gempar dikarenakan belum percaya, namun mereka akhirnya menerimanya dan tidak lagi menyebut Haruto berandalan seperti dulu.

Haruto berdiri, ia lalu berjalan mendekati mimbar dengan langkah gagah. Begitu sampai, ia berhenti tepat didepan Junkyu.

Junkyu memberikan atribut yang di khususkan untuk ketua OSIS kepada Haruto, pria itu menerimanya namun tidak dipakainya.

"Aku tidak bisa menjadi ketua OSIS, aku pikir ada orang yang lebih pantas daripada diriku." Ucapnya membuat satu lapangan bingung.

Haruto lalu memberikan atribut tersebut ke Jeongwoo.

"Walau sifatnya suka konyol, tapi aku yakin dia bisa membawa tahta tinggi untuk sekolah ini. Bagaimana?"

Jeongwoo kelimpungan, ia teringat pernah bercerita ke Haruto bahwa impiannya adalah menjadi ketua OSIS walau gagal karena Junkyu. Sedangkan lelaki manis diatas mimbar mengangguk.

"Ide yang bagus, Park Jeongwoo akan menjadi calon ketua OSIS. Kau wakilnya." Titah Junkyu mutlak.

Haruto hanya tertawa, "baiklah sunbae terhormat."

Mereka berdua sama-sama tersenyum. Junkyu sedikit sedih bahwa ia tidak melihat Haruto di pagi hari karena masa sekolahnya belum selesai, padahal sore-malam hari tetap melihat suaminya itu karena mereka 1 rumah.

Ya sudahlah, biarkan saja.

🌼🌼🌼

Yap endingnya kayak maksa, kalo kalian ada yang agak kecewa dengan endingnya silahkan komen :) karena Fio masih amatiran dalam buat cerita dan harus banyak belajar.

Jangan diapus dulu dari perpus, soalnya nanti ada bonus chapter harukyu yang udah dewasa w/ anak 😍😍😍

Thank you for reading, jangan lupa voment gaes. Hargai penulisnya yeh jan kebiasaan siders ^^ anyway, have a nice day! 💗

- Fio ✨🌙, 31 Agustus 2021

Gypsophila • Harukyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang