パート11

2.3K 408 86
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi, begitu juga dengan kepulangan Haruto dan Junkyu dari sekolah itu.

Ketika sampai di rumah, Junkyu buru-buru keluar dari mobil dan berjalan setengah berlari ke kamarnya. Ia lalu mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi, menghangatkan tubuh serta mentalnya yang seharian ini kelelahan.

Dalam pikirannya masih menjadi misteri tentang peringkat Haruto yang meningkat terlalu drastis.

Dulunya ia mengira permintaan Haruto adalah perbuatan aneh-aneh, mungkin saja pria itu meminta jatah? Itulah kenapa Junkyu mati-matian berusaha mendapatkan peringkat 1 karena masih takut untuk merelakan tubuh sucinya ke pria itu, mungkin ia terlalu percaya diri apalagi melihat posisi Haruto yang selalu berada di peringkat terbawah.

"Junkyu? Jangan mandi terlalu lama!"

Suara itu terdengar dari luar kamar mandi miliknya, sepertinya Haruto menyelonong masuk kamar Junkyu dan tahu kalau istrinya saat ini sedang mandi.

"Jangan sampai kau lupa tentang permintaanku tadi..."

"IYA IYA! TUNGGU!!" Teriak Junkyu emosi.

Ia lalu menyelesaikan ritual mandinya secepat mungkin, lalu keluar hanya menggunakan bathrobe karena lupa mengambil pakaiannya.

Sebelum membuka pintu, Junkyu kemudian ingat bahwa Haruto berada diluar.

"Haru, kau diluar?" Tanyanya.

Sedangkan Haruto hanya berdehem, tangannya tidak berhenti mengetikkan sesuatu di hpnya. Junkyu menghela nafas, seharusnya mereka adalah suami istri jadi tidak apa-apa dia keluar hanya pakai bathrobe, masalahnya takut juga kalau suaminya itu Haruto.

Pintu terbuka, Junkyu dengan cepat berlari kecil menuju lemarinya dan melewati Haruto yang bahkan tidak sadar pemuda manis berlari didepannya.

Junkyu mengambil hoodie dan celana jeans longgar, berusaha tidak peduli dengan tatapan lapar yang dilemparkan Haruto. Walau jujur, hatinya kini berdetak kencang jauh dalam kata normal.

Grep!

Tanpa diduga Junkyu, Haruto mencengkram bahu miliknya dan melemparkan tubuhnya ke kasur. Sedangkan ia berada diatas tubuh pemuda itu.

"Nyalimu besar juga keluar hanya memakai pakaian ini." Seringaian Haruto kembali muncul.

Mata Junkyu terbelalak, "menyingkirlah dariku bodoh!" Ketusnya.

Haruto menggeleng, ia masih betah berada didalam posisi intim ini sembari memandangi wajah Junkyu dari dekat. Tidak tahu saja bahwa jantung pemuda dibawahnya sudah berdetak tidak karuan, menghantam dadanya sampai Junkyu kesakitan sendiri karena detakan keras itu.

Tanpa aba-aba Haruto mendekatkan wajahnya, mengecup lembut bibir Junkyu hingga terkejut. Lelaki dominan itu tertawa melihat reaksi Junkyu bak anak perawan, ia lalu menyingkir dari posisi tadi.

"Oke aku akan keluar, cepat pakai bajunya."

Sepeninggalan Haruto, Junkyu mengumpati suaminya seribu bahasa. Mengumpat karena pria tampan itu tanpa izin menciptakan debaran menyenangkan di hatinya, bahkan karena terlalu berdebar Junkyu memegang dadanya karena sedikit meringis debaran itu terlalu keras.

Sialan kau Watanabe Haruto!

🌼🌼🌼

Setelah memakai hoodie dan celana jeans longgar tadi, Junkyu menemui Haruto yang sudah berada di ruang keluarga sembari memainkan hpnya.

"Sudah, ayo pergi."

Haruto tersenyum, ia lalu menggenggam tangan Junkyu dan menarik pemuda manis itu ke mobil. Didalam mobil Junkyu terkejut karena Haruto tiba-tiba mengikatkan matanya memakai kain berwarna hitam, menyuruh Junkyu untuk tidak boleh melihat tempat tujuan mereka.

Gypsophila • Harukyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang