パート9

1.8K 401 55
                                    

Hai Ngokers!

______________________________________

Selama beberapa Minggu kemudian, ujian peringkat permanen pun dimulai. Banyak sekali yang sedang duduk di kursinya dengan gelisah dan berdoa semoga ujian mereka berjalan lancar, termasuk Junkyu.

Selama minggu-minggu kemarin, entah kenapa Haruto suka menghilang dari rumah. Ia pergi dari pagi dan pulang larut malam, ketika ditanya ia hanya menjawab melakukan kegiatan malam seperti biasa. Junkyu semakin merasa senang, sepertinya Haruto tidak lagi tertarik dengan pertaruhan mereka. Ia punya kesempatan mendapatkan space dari manusia mirip Ilama itu.

"Baiklah, ujian akan dimulai. Dimohon untuk kalian jangan ada yang menyontek, ada kamera cctv di ujung kelas untuk berjaga-jaga jika kalian melanggar." Ucap si guru penjaga.

"Ujian permanen semester 1, DIMULAI!!!"

Seluruh murid seketika membalikkan kertas ujian mereka gesit begitu guru telah memperbolehkan mereka. Junkyu mencermati seluruh soal miliknya, tersenyum bangga karna dirinya sangat tahu seluruh jawaban di soal tersebut, tidak sia-sia memiliki otak pintar.

Sedangkan di lain tempat, Haruto dilarang mengikuti ujian bersamaan dengan siswa lain karena ditakutkan ia akan mencontek. Jadi gurunya bersiniatif memberikan ruang kosong khusus untuk ujian Haruto.

Sekujur tubuhnya juga dicek oleh beberapa penjaga, dimulai dari rambut, seragam, celana, kaos kaki, sepatu, dan lain-lain hingga tidak ada celah sedikitpun ditinggalkan. Bahkan mereka juga mengecek pulpen, tangan atau kulit Haruto berjaga-jaga jika pemuda itu menyembunyikan contekan di tempat abstrak.

Ketika selesai pengecekan, Haruto duduk di meja. Ia menatap bingung kepada 3 anggota OSIS yang kini memandangnya tajam.

"Mereka kenapa?" Tanyanya sembari menunjuk mereka bertiga.

"Mereka yang akan melihatmu ujian, agar kau tidak menyembunyikan sesuatu yang mencurigakan di ujian kali ini." Jawab penjaga ujian.

Haruto menyeringai kecil, lucu juga gurunya ini, benaknya.

Waktu ujian dimulai, Haruto dengan santai membuka ujiannya. Sedikit melirik tatapan tajam ketiga anggota OSIS yang mengelilinginya tersebut, lalu kembali menatap soal serta kertas jawaban di mejanya.

Tiba-tiba ia bergerak, membuat ketiga OSIS tadi langsung siap siaga.

"Tenang, sebelum memulai bukankah harus berdoa?" Ucap Haruto jahil.

Merasa dijahilin, ketiga anggota tersebut melempar pandangan kearah lain karena merasa malu dipermainkan.

Haruto kemudian mulai menulis, membaca soal dan jawaban secara santai. Tidak ada ketakutan dan gugup di matanya, hanya tatapan cerah dan tajam seperti biasanya.

Ia sudah sangat yakin mendapatkan peringkat 1, mengalahkan istrinya yakni Kim Junkyu. Ralat, Watanabe Junkyu.

🌼🌼🌼

Setelah beberapa jam kemudian, bel sekolah tanda penyelesaian pun selesai. Semua siswa diizinkan kan untuk istirahat sejenak sebelum melaksanakan ujian berikutnya.

Fyi, ujian di sekolah ini terbilang cukup unik. 1 kertas ujian terdapat 2 mata pelajaran beserta soal-soalnya, jadi tentu pemakaian jamnya bisa lebih lama dibandingkan ujian normal di sekolah lain.

Junkyu tersentak kaget melihat Haruto secara tak diundang masuk kedalam kelasnya, tersenyum kearah Junkyu kemudian mendekati dirinya. Tanpa permisi Haruto menarik kursi disamping Junkyu lalu mendudukkan dirinya di kursi tersebut, menatap Junkyu penuh makna.

Gypsophila • Harukyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang