パート14

2.1K 353 42
                                    

(Haruto flashback)

















"Wah! Haruto benar-benar hebat yah!"

"Dia bahkan bisa perkalian 100 padahal pelajaran kita masih perkalian 5, dia memang hebat!"

"Suatu hari nanti di masa depan aku ingin menikahinya!"

Itulah Watanabe Haruto, seorang murid SD kelas 4 yang memang tergolong anak dengan otak istimewa. Keistimewaan itulah yang membuat dirinya cepat menjadi populer di kalangan anak-anak seumurannya, bahkan para guru kebingungan bagaimana bisa ada anak sepintar dirinya.

Haruto jelas tidak tahu apa penyebab dia bisa mendapatkan keistimewaan semacam ini, dirinya tidak tahu apa harus bersyukur atau tidak. Ia tidak suka ketika orang-orang bersanjung padanya, bukankah dengan mendapatkan point tinggi daripada seharusnya itu normal saja? Tapi kenapa lagak mereka sangat berlebihan?

Dirinya juga manusia biasa, bahkan tanpa otak istimewanya saja sepertinya hal seperti ini tidak mungkin terjadi.

🌼🌼🌼

Ketika jam istirahat tiba, Haruto masih betah didalam kelas tanpa pergi kemanapun. Ia melihat keluar jendela dengan pandangan bosan, di mejanya tertera buku matematika yang seharusnya untuk kelas anak SMA.

Keistimewaan ini tidak begitu berarti bagi Haruto, hanya sebuah kepintaran tak normal yang membosankan. Semua murid karena terlalu tersanjung mereka tidak mau mengganggu Haruto karena kata mereka otaknya akan rusak, padahal tidak ada bedanya. Walaupun anak itu bermain ponsel selama seminggu tanpa belajar pun, otaknya tetap sama.

Haruto membutuhkan sesuatu yang juga bisa menghiburnya.

Brak!!

Ditengah lamunan dirinya terkejut melihat seorang anak berwajah kecil dan tubuh agak gembul, menghampirinya dengan muka garang. Sepertinya pelaku yang memukul meja tadi adalah dia.

"Kau Watanabe Haruto kan?!" Tanyanya sedikit keras.

Haruto memandang malas kepada anak itu. Banyak sekali drama anak-anak SD, pikirnya.

Haruto mengangguk sebagai jawaban, muka anak itu semakin galak.

"Bisakah kamu mengalah sekali saja? Aku juga mau mendapatkan peringkat 1! Aku bosan mendapatkan peringkat 2 tahu!" Pintanya.

"Kau siapa?" Tanya Haruto.

Anak gembul tersebut menjawab, "namaku Kim Junkyu. Kim dan Junkyu."

"Namamu jelek, jadi aku tidak mau mengalah." Ucap Haruto santai, kembali melihat pemandangan di jendela.

"APA?! Hanya karena namaku jelek kau tidak mau mengalah? Memangnya namamu bagus?!" Balas Junkyu tidak mau kalah.

Haruto mengangguk, "namaku memang lebih keren darimu."

"Ish."

Junkyu jadi ngambek, padahal ia juga ingin mendapat peringkat 1 agar orangtuanya bangga. Sebenarnya walaupun mendapatkan peringkat kedua pun, Jisoo dan Suho akan tetap bangga kepada anak mereka.

Melihat wajah sedih dari Junkyu, Haruto kecil menghela nafas.

"Kalau begitu, berikan aku sesuatu yang bisa membuatku terhibur. Lalu suatu hari nanti aku akan menurunkan peringkatku untukmu." Jelas Haruto.

Seketika wajah sedih Junkyu berubah menjadi ceria.

"Benarkah?! Serius!"

"Bukan sekarang, tapi suatu hari nanti kalau kita akan satu sekolah lagi."

Gypsophila • Harukyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang