Haihai! Gimana kabar kalian? Baik ya, pastinya. Cici balik lagi, buat nemenin malam rabu kalian yang lagi rebahan dan bergabut ria:v
Jangan lupa komenn dan teken bintanggg... Happy Reading!
****
"Lumayan." Kata pertama yang terlontar dari bibir manis Cici sesampainya mereka di apartemen.
"Lumayan nenek moyang lu! Ini kelewat bagus anjir, kalo anak-anak yang bilang 'aestetik' !" s
ahut Mia yang sedang gelosoran di sofa.
"Gimana, ci? Totalnya ada tiga kamar, kamarnya kaga gede-gede banget tapi standar lah, " tanya Roni.
"Oke, deh, gw ambil," ucap Cici yang ikutan duduk di sofa sebelah Mia.
"Eh eh boleh idupin tv ga nih?" tanya Mia yang ditangannya sudah ada remot tv.
"Nyalain aja."
"Ron gw pindahan hari ini deh, bisa kaga?" tanya Cici melihat ke arah Roni yang duduk disampingnya.
"Gampang, nanti gw atur. Dp nya aja jangan lupa."
Cici mengacungkan jempolnya ke arah Roni. "Sip."
"Lu mau pindahan hari ini? " tanya Mia.
"Hooh, sekalian punpung ada lu pada jadi bisa bantuin gw, " ucap Cici lalu tersenyum manis.
"Yang penting gw di traktir," celetuk Roni.
"Asiapppp."
Setelahnya Cici menghubungi ayahnya bahwa ia ingin pindah hari ini. Walaupun terkejut, karena Cici yang kepindahannya yang mendadak, namun ayahnya tetap memberikan izin sesuai janji ayahnya kemarin.
Dengan bantuan kedua sahabatnya, maka proses pindahan pun berjalan dengan cepat.
"Ci, ni kotak mau ditaruh di mana?"
"Taruh di meja aja kaga papa. "
"Huff, akhirnya selesai, " lega Mia yang kini tengah rebahan di karpet berbulu bawah sofa yang di susul Roni.
"Thanks, ya! Emang cuma kalian sahabatan gw yang paling baik, " ucap Cici dengan gaya dramatis sambil berjalan membawa nampan berisi air es menghampiri teman-temannya.
"Yoi!" jawab Mia dan Roni mengacungkan jempolnya.
"Kalian delivery aja nanti gw yang bayar! " ucap Cici.
"Serius??"
"Hm."
"Gw yang pesen!" sorak Roni lalu mengeluarkan ponselnya.
"Gw yang milih!" Mia merebut ponsel di tangan Roni.
"Kaga! Gw aja! " ucap Roni merebut kembali ponselnya dan terjadilah adegan rebutan ponsel!
Melihat itu Cici menggelengkan kepalanya, tidak ada yang berubah, batinnya. Cici pun meninggalkan mereka yang sedang verebut dan berjalan ke kamarnya untuk mandi.
***
Selesai mandi Cici membuka kopernya untuk memindahkan baju-bajunya ke lemari, Cici tidak membawa banyak baju, karena ya ia hanya tinggal sementara di sini bukan untuk pindah rumah, bagaimanapun saat ia lulus ia akan kembali tinggal ke rumah orang tuanya, maybe.
Ting!
Satu notif dari ponsel Cici berbunyi, ia mendapat pesan whatsapp dari ibunya.
Mamah
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Giaman Ci? Pilihan mamah, ganteng kan. Jangan lupa nanti malam pulang. Temenin mamah makan malam. GADA ALASAN.
Mata Cici membulat membuka pesan dari ibunya itu! Yang benar saja ibunya itu benar-benar akan menjodohkan dirinya.
Tangan beralih mengetuk foto yang dikirim ibunya, matanya menyipit seperti pernah melihat orang itu di suatu tempat, tapi ia lupa! Lagi pula kenapa ibunya memilih orang yang culun untuk di jodohkan padanya, apakah tidak ada ada yang lebih kering sedikit?
Dor!!
Suara seseorang mengagetkan Cici dan pelakunya siapa lagi kalo bukan Mia.
"Ngapain lu? "
"Hehe pisss. " Mia tersenyum lebar sambil mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya.
"Lagian lu lama amat! Makanan udah dateng tuh tinggal bayar, " ucap Mia, matanya melirik ponsel Cici yang masih menampilkan foto orang yang di jodohkan ibunya.
"Eh, eh! Foto siapa nih?"Mia dengan cepat merebut ponsel yang di penggang Cici. "Anaknya temen tante ya?" ucapnya dengan nada menggoda.
"Ck! Kepo lu, " ucap Cici lalu meninggalkan Mia di dalam kamar dengan membawa dompet untuk membayar makanan yang teman-temannya pesan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"
Eh, Ci, beneran lu mau dijodohin sama nyokap lu?" tanya Roni saat mereka sedang memakan pizza yang baru saja mereka beli.
"Engga di jodohin juga, sih, biasalah nyokap gw, " jawabnya.
"Tapi ganteng anjir, lebih ganteng dari yang kemarin, Ci. Nyesel lu tolak, " ucap Mia ngompor.
"Mana ada, orang keliatannya kaya anak mami gitu!"
"Coba gw mau liat dong," pinta Roni penasaran.
Mia mengambil ponsel Cici dan memperlihatkan foto yang ibunya Cici kirim.
Roni menerima ponsel itu dan mengamati foto tersebut dengan seksama. "Masih gantengan gw, " gumam Roni pelan.