P A R T 9 💸 Kehadiran Cionza Nandhika .B.

44 22 128
                                    

Dilarang Plagiat 😬

☆☆☆ VOTE ☆☆☆

Author POV

Sabtu ini Geng Young Generation (Y-Gen) mempunyai jadwal kegiatan sosial di lingkungan masyarakat.

Sistem sekolah yang dipakai dalam cerita ini sama pada umumnya, full day school, dimana masuk hari senin hingga jum'at saja.

Kegiatannya bukanlah kegiatan khusus melainkan kegiatan umum yang sering dilakukan, yaitu membagikan nasi kotak beserta uang tunai sebesar 200 ribu kepada masing - masing orang yang ditemui.

Untuk masalah dana, Geng Y-Gen memperolehnya dari uang kas anggota tiap minggunya, dan ditambahkan uang pribadi anggota bagi yang berlebih dan ingin menyumbangkan. Jadi, kegiatan ini bisa berjalan lancar guna sedikit meringankan beban masyarakat sekitar.

Kegiatan ini pun digelar berdasarkan aspirasi semua anggota, bukan keputusan sang ketua saja, Farrel. Sebab, Farrel ingin semuanya menjalankan dengan ikhlas.

"Gimana? Ada yang kurang?"

"Gak ada Bang Rel, kita semua tinggal nunggu nasi kotak siap,"

"Kalian udah memesan nasi kotak ke Bu Mara?"

"Udah Rel, kayak biasa."

"Bagus. Lang, Bet, setelah Bu Mara menghubungi, kalian ambil pesanannya." titah Farrel.

"YOI!" seru mereka berdua serempak.

"Minuman dan camilan jangan lupa dibungkusin," ujar Farrel, "Nih masih belum semuanya ready." tunjuk Farrel.

"Hehe, si Saddam nih malah ngajak gue ihik ihik! Gue lanjut deh bang, Ayo Chak bantu." ringis Arkan kikuk lalu mengajak Chakky untuk membantu.

"Yeu bagong, malah nyalahin gue! Lo aja yang mau - maunya gue ajak, IDIH." seru Saddam tidak terima.

"Bagong teriak bagong jadilah dugong," celetuk Lakki tiba - tiba.

Krik

Krik

Mendengar celetukan itu semuanya diam, berusaha mencernanya dalam otak.

"Apa?" tanya Lakki bingung dengan alis terangkat satu, sekarang dia menghentikan kegiatanya yaitu memasukkan uang merah kedalam amplop putih.

"KALAU DUGONG WIK-WIK DUGONG JADINYA APA, LAK? MERMAID?" tanya Urvil tak santai.

Lakki yang dilontarkan pertanyaan menjulingkan bola matanya keatas, seolah berpikir.

"Bukan Bang Pil, jadinya itu BABON."

"Goblog," umpat Vano.

"Bego," umpat Elang

"Sinting," umpat Betrand.

"Maafkanlah para tetua ini ya Allah," desah Chakky pasrah.

"ANJING! GUE NGAKAK MASA?" teriak Urvil terbahak - bahak.

BWAHAHHAHAHAH

"Perawat RSJ lagi otw kesini, STAY TUNE!" geram Avril emosi.

Farrel hanya mendengus kesal melihat kegilaan teman - temannya, "Lanjut atau gue bogem satu-satu? Supaya otak kalian balik," ancam Farrel.

"AMPUN PAK KETU!" teriak Urvil dengan badan membungkuk.

"Eh, tahu gak?" tanya Erlang misterius, "Sedih kalau diceritain mah."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FANREL (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang