😬 Dilarang Plagiat 😬
☆☆☆ VOTE ☆☆☆
Author POV
"Kita awasin pergerakan mereka berdua, jangan lupa untuk dokumentasikan sesuatu yang menarik." terang cewek berambut ikal bergelombang berwarna cokelat.
"Beruntung ternyata mereka berdua satu sekolah, walau beda angkatan. Mempermudah pekerjaan kita," timpal cewek berambut hitam lurus.
"Lo awasin ceweknya, gue cowoknya. Dikala ada kesempatan geledah tas mereka, inget jangan gegabah. Sekolah ini penuh akan CCTV,"
"Tenang, masalah CCTV biar gue yang urus. Gue akan minta bantuan sama orang yang profesional,"
"Pastikan misi kita aman, semakin minim orang yang tahu, semakin leluasa kita beraksi."
"Oke, lo tenang aja."
"Pake ini," Fanya menyerahkan sebuah alat mini kepada Sheren, "Earpiece ini berguna untuk kita saling berkomunikasi, jangan terlalu mencolok dalam menggunakannya."
Sheren menganggukkan kepalanya, matanya mengamati benda itu dengan telisik.
"Warnanya sesuai dengan rambut gue," ucap Sheren.
"Selama kita melakukan misi terhadap Pratap Samudra, kita harus stay dengan warna rambut yang sama agar earpiece itu tidak terdeteksi oleh mata awam manusia."
"Okay, understand."
"Lo tetap tampil cupu namun ubah gaya rambut untuk menutupi telinga, sedangkan gue akan tampil seperti saat ini, Fanya si anak baru."
"Selama di sekolah, kita adalah stranger. Diskusi kali ini cukup sampai sini." lanjut Fanya menutup perbincangan.
Sheren tanpa membuang waktu memasang earpiece pada telinga dan sedikit mengubah gaya rambutnya.
"Btw, lo gak pake?" tanya Sheren menatap Fanya.
Fanya tersenyum simpul, lalu mengangkat sedikit rambutnya, "Look."
Sebuah earpiece berwarna kecoklatan seperti warna rambut tertempel rapih pada telinga Fanya.
"Wow, gue gak sadar." ujar Sheren takjub.
"Akibat warna rambut yang menyamarkan." Jelas Fanya seraya menata kembali rambutnya.
"Okay, let's begin."
Fanya dan Sheren berdiri menghadap kaca, mereka menatap bayangan dirinya sendiri dengan percaya diri.
Fanya tampil dengan seragam pas badan (tidak kurang, tidak lebih), rambut ikal cokelat bergelombangnya dibiarkan tergerai sedikit tidak teratur, sepatu berwarna hitam lengkap kaus kaki putih setengah betis, bahu kanannya menyandang tas berwarna cokelat dengan pergelangan tangan kiri terlingkar jam tangan hitam merk dior.
Sheren sendiri berdandan layaknya cupu, seragam kelebihan bahan, rambut hitam lurusnya tergerai dengan poni menutupi dahi, menyandang tas berwarna biru, sepatu hitam lengkap dengan kaus kaki sepanjang lutut, tidak lupa dengan kacamata bulat besarnya.
Dua orang gadis yang akan memerankan peran dalam misi rahasia.
"Apakah lo orang yang sama atau bukan, gue akan membuktikannya," batin Fanya berucap.
○○○
Dikediaman Farrel.
Ruang makan tersebut hanya terdengar dentingan sendok dan garpu, sesuai dengan tata krama keluarga tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
FANREL (On Going)
General Fiction--- FOLLOW, VOTE, DAN KOMENT --- ~~~ SEMANGAT KALIAN, SEMANGATKU JUGA ~~~ Cover By @nonatemola Revisi Setelah Tamat 📣 INI KARYA IMAJINASI AKU SENDIRI, JIKA TERDAPAT KESAMAAN NAMA TOKOH, LATAR, WAKTU, DAN SEBAGAINYA. ITU MERUPAKAN UNSUR KETIDAKSENGA...