Dilarang Plagiat 😬
☆☆☆ VOTE ☆☆☆
Fanya POV
Pukul 21.35 WIB aku sudah sampai, dan tanpa berkunjung terlebih dahulu Farrel meninggalkan pelataran rumahku.
Hari ini merupakan hari yang cukup berat, terutama bagi mentalku.
Dimulai dari alasan sahabat lamaku berdandan nerd, kejadian yang sangat memuakkan ulah sampah masyarakat, mimpi aneh namun begitu terikat, serta tingkah Farrel yang membuat jantungku bagai Switchback.
Baiklah akan ku ceritanya tentang mimpi yang mendatangiku kala aku tertidur lelap di atas paha Farrel.
Flashback On
Pada saat itu, aku tertidur lelap tanpa terganggu oleh tingkah gendeng teman - teman Farrel. Mungkin karena tubuhku penat hingga aku tidak peduli akan sekitar.
Aku sedikit terusik kala Vano dan Betrand saling berteriak layaknya orang yang menderita sakit jiwa. Tapi hal tersebut tidak berhasil mengecohku di alam tidurku. Aku hanya menggeliat kecil, dan yang dapat kurasakan yaitu ketika tangan Farrel mengelus perlahan rambutku.
Setelah itu? Aku tetap tertidur pulas.
Tiba - tiba aku seakan berada disuatu labirin dengan suasana lengang dan sama rata, tempatnya kosong melompong yang berwarna putih.
Tapi tunggu.
Di hadapanku terdapat cahaya kuning cerah yang sedikit redup, jiwa bebas pada diriku yang membuatku mendekatinya.
Posisiku sekarang dengan cahaya tersebut tidak begitu jauh, namun aku dapat melihat jelas dua orang berbeda jenis kelamin yang seakan terlibat pembicaraan cukup serius.
"Kenapa kamu nolak aku?! Kenapa? Hiks-,"
Seorang gadis bertubuh mungil yang dibalut dress kuning cerah dengan rambut sepinggang yang dihiasi bandana kuning tersebut terisak sedih. Tatapannya lurus menatap cowok berbadan jangkung yang berada dihadapannya.
"Karena lo adik gue. Mengertilah,"
"Kamu bukan kakakku, KAMU TAHU ITU!"
"Tapi bagi gue, lo adalah adik yang mesti gue jaga, gue sayang sama lo tapi sebagai adik." tutur cowok tersebut dengan memegang kedua pundak gadis itu.
Gadis itu menggelengkan kepalanya kencang, menolak ucapan cowok itu.
"GAK! AKU BUKAN ADIK KAMU. Bukan hiks ... bukan," Gadis itu berkata sembari mengepalkan kedua telapak tangannya, "Apa kurangnya aku? Bilang sama aku! Aku akan berusaha untuk mengubahnya demi kamu, tapi terimalah aku."
Aku tidak tega melihatnya, wajah gadis itu dipenuhi oleh air mata, tapi aku tidak tahu apa yang sedang terjadi di depan sana.
"Gue gak bisa, karena lo adalah adik gue. Adik gue! Sadarlah," cowok itu tetap kekeh dengan pendiriannya.
Aku memejamkan mataku, entah mengapa aku terbawa emosional.
▪
▪
▪Begitu aku membuka mataku, mendadak aku sudah berpindah tempat.
Aku berdiri di suatu ruangan berwarna merah menyala, entah ini Vintage atau ilusi semata. Aku dapat merasakan aura angkara murka.
Aku memandangi sekitar, dan kembali kutemukan sebuah ruangan yang berwarna gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
FANREL (On Going)
Ficțiune generală--- FOLLOW, VOTE, DAN KOMENT --- ~~~ SEMANGAT KALIAN, SEMANGATKU JUGA ~~~ Cover By @nonatemola Revisi Setelah Tamat 📣 INI KARYA IMAJINASI AKU SENDIRI, JIKA TERDAPAT KESAMAAN NAMA TOKOH, LATAR, WAKTU, DAN SEBAGAINYA. ITU MERUPAKAN UNSUR KETIDAKSENGA...