••🍬••
[ HAI PREN! ꈍᴗꈍ ]
••
Ervan dkk saat ini sedang berada di kantin, semenjak kejadian kemarin sore tentang Acha memiliki kekasih membuat Ervan menghindari Acha. Biasanya setiap istirahat Ervan akan pergi kekelas Acha untuk bertemu gadis itu, atau tidak mengajak Acha untuk pulang bersama.
Acha pun yang sedang berada di kantin hanya melamun saja, ada yang aneh dari Ervan, tadi pagi dia bertemu Ervan di parkiran dan Acha sempat menyapanya tapi di abaikan oleh lelaki tersebut.
Acha memperhatikan Ervan yang sedang mengobrol di pojok kantin sana bersama teman-teman nya. Ervan sempat melirik Acha yang sedang memperhatikan nya tetapi Ervan tidak peduli dia lanjut mengobrol bersama teman-temannya. Jujur saja Acha merasa aneh sendiri melihat Ervan yang menghindari dirinya.
Acha berdiri dari duduknya membuat kedua temannya terlonjak kaget.
"Lo mau kemana?" Tanya Aya tapi tidak di jawab oleh Acha.
Acha pergi menghampiri Ervan yang sedang asik bercanda, Kehadiran Acha membuat sekumpulan cowo itu terdiam sejenak.
"Van gue mau ngomong bentar ama lo"
"Gak bisa gue sibuk!" Balas Ervan dingin tanpa melirik Acha sedikit pun.
"Ck, bentar doang!" Acha tanpa ragu menarik tangan kekar milik Ervan dengan kedua tangannya, penuh tenaga untuk manarik Ervan dari kantin, walau banyak siswi yang berbisik-bisik melihat Acha seperti itu, tapi Acha tidak mempedulikannya.
"Acha caper!"
"Heh maksud lo apa hah? Ngatain temen gue caper?!" Sentak Aya yang mendengar ucapan siswi tadi.
"Iya emang temen lo caper!" Ucap siswi itu lagi yang bernamatag putri.
"Lo! Sekali lagi lo ngatain temen gue caper, gue tebas lo!" Aya maju dan tanpa segan dia menarik kerah baju siswi tadi yang membuat siswi itu meringis dengan apa yang Aya lakukan.
"Udah ya lepasin" ucap karin dan langsung menarik tangan Aya.
•••
Acha menuntun Ervan ke taman belakang, Ervan duduk di kursi sedangkan Acha dia sedang berjongkok di pinggir kolam ikan, Acha memainkan Air kolam seraya terkekeh pelan, melihat ikan yang kabur.
Ervan duduk dengan wajah datarnya sesekali cowok itu melirik Acha yang sedang asik sendiri. Ervan merasa gemas sendiri dengan Acha, tapi wajahnya mencoba untuk tidak peduli.
"Lo mau ngomong apa?" Tanya Ervan tanpa dengan dingin, Acha menoleh dan ikut duduk di samping Ervan.
"Gue cuma mau bilang, bunda gue katanya pengen ketemu sama lo"
"Bunda?"
"Hm"
"Gue gak bisa ketemu bunda lo. Gue banyak urusan!" Tegas cowok tersebut membuat Acha mengangguk.
"Oh, yaudah" Jawab Acha membuat Ervan melirik gadis tersebut.
"Anjing! Ko gak di paksa sih?!"
Ervan lagi-lagi berdecak malas, membuat Acha tambah bingung dengan cowok disampingnya ini.
"Lo kenapa sih?" Tanya Acha heran, tapi tidak mendapat jawaban dari Ervan.
"Lo sebaiknya gak usah deket-deket lagi sama gue! Gue takut pacar lo yang kaya monyet itu cemburu sama gue!"
"...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ervan [END]
JugendliteraturErvan si murid pindahan, yang harus berpura-pura cupu karena sebuah permainan Truth or Dare. Tapi siapa sangka dalam permainan itu dia menemukan sesosok perempuan, yang membuatnya jatuh cinta pada perempuan tersebut. Perempuan itu adalah Acha, Acha...