••🍬••
[ HAI PREN! ꈍᴗꈍ ]
••
⚠️TANDAI JIKA ADA TYPO
••
HAPPY READING
🧃🧃🧃
Hari ini sekolah SMA HARAPAN BANGSA sedang mengadakan acara bersih-bersih, semua siswa dibebaskan dari mata pelajaran diganti dengan membersihkan kelas mereka masing-masing. Jika siswa siswi yang lain mulai membersihkan kelasnya lain dengan Acha, gadis itu asik nongkrong dikantin dengan ditemani semangkok Mie Ayam.
Dikantin hanya ada Acha seorang diri. Dia tidak peduli dengan acara bersih-bersih, gadis itu lebih mempedulikan perutnya yang kelaparan.
"Semangkok bagi gue kurang." Acha meneguk es jeruk dihadapannya.
Setelah itu dia pergi memesan siomay karena perutnya masih belum kenyang juga. Maklum perut karet.
Sesudah mendapatkan siomaynya Acha kembali duduk di kursi kantin sambil menyantap sepiring siomay. Tangan satunya dia gunakan untuk makan sedangkan tangan kirinya dia gunakan untuk memainkan ponselnya.
Sedang asik-asiknya menyantap sepering siomay sambil melihat-lihat oppa-oppa korea di ponselnya, tiba-tiba mejanya di gebrak oleh seseorang membuat Acha terlonjak kaget sekligus tersedak siomay. Buru-buru gadis tersebut meneguk es jeruknya sampai habis.
Acha mendongak dan menatap sang pelaku. Ternyata dia adalah Luna, siketos yang sangat Acha tidak sukai. Setelah mengetahui siapa pelakunya, Acha kembali memakan siomaynya menghiraukan orang di sebrang mejanya.
"Enak bener lo. Yang lain pada bersih-bersih lo malah enak-enakan makan di kantin!" Bentak Luna sambil bersedekap dada.
"Suka-suka gue lah!" Sinis Acha.
"Sana pergi, bantuin temen-temen lo bersih-bersih." Perintah Luna tapi Acha menulikan pendengarannya, gadis itu malah asik mengupil karena hidungnya tiba-tiba gatal.
"Tuli lo?!" Teriak Luna tepat ditelinga Acha, membuat gadis itu seketika hilang pendengaran.
Acha mengusap kupingnya yang terasa mendengung, gadis itu menatap Luna dengan tatapan tajamnya.
"Apa lo?" Tanya Luna.
Acha hanya bisa menghembuskan nafasnya, dia tidak boleh terpancing dengan omongan pedas dari Luna. Merasa tidak ada pergerakan dari Acha. Luna tanpa segan menendang kaki meja membuat Acha lagi-lagi memejamkan matanya menahan emosi.
"LO APA-APAAN SIH?!" Acha berdiri sambil menatap Luna dengan tajam.
"Berani lo sama gue?!" Sahut Luna dengan sinis.
"Kapan gue gak berani sama cewek tukang ngadu kaya lo?!" Sentak Acha yang membuat Luna lagi-lagi tertawa remeh.
"Gak usah so jagoan lo. Gue disini kakak kelas lo sekaligus ketos disekolah ini!" Ucap Luna, membuat Acha tertawa.
"Ketos ko ngerokok." Celetuk Acha membuat Luna membelakkan matanya.
"Jaga omongan lo!" Sentak Luna sambil mendorong bahu Acha.
"Apa gak terima? Gue punya buktinya ko." Acha mengotak-atik poselnya yang berada di genggamannya itu.
"Nih." Gadis itu, melihatkan layar ponselnya dihadapan Luna. Disana menampakan seorang gadis ber-almet sedang merokok ditemani dua orang lelaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ervan [END]
Teen FictionErvan si murid pindahan, yang harus berpura-pura cupu karena sebuah permainan Truth or Dare. Tapi siapa sangka dalam permainan itu dia menemukan sesosok perempuan, yang membuatnya jatuh cinta pada perempuan tersebut. Perempuan itu adalah Acha, Acha...