Early-9

17 2 0
                                    

happyreading
-
-
-
-

Hari ini Alunan tak terlalu banyak perkerjaan dan dia lebih memilih menghabiskan waktu di hari ini untuk menikmati kopi di salah satu Caffe yang cukup terkenal karna pemandangannya yang begitu indah.

Masih dengan setelan kerjanya Alunan duduk dengan santai, memilih tempat dekat dengan jendela adalah kebiasaannya, ditemani dengan selegelas Kopi moccacino dan cake coklat sebagai pendamping.

Masih pada pandangan di luar kaca yang menyorot semua pikiranya, menenangkan apalagi dengan suasana mendung berawan seperti ini, cocok untuk menenangkan pikiran.

"Sayang, tumben kamu ngajak aku ketempat ini, biasanya juga di lesehan depan rumah kamu"

"Sesekali lah bee, disini tempatnya Enak"

Percakapan sepasang kekasih yang sedang berdiri di sebelah Alunan, Alunan menyimak percakapan dua insan itu, sesekali menengok melihat keduanya yang duduk tak jauh dari Alunan, dirinya Sedikit penasaran dengan wajah sang lelaki tadi, sepertinya Familiar di mata Alunan.

"Kalo Lo masih ada pasti kursi depan ini Lo yang dudukin"ucap Alunan dalam hatinya, dan larut dalam pikirannya

--

"Alunan, kamu liat deh mulai banyak orang yang dateng ke taman"ujar Sastra sembari menunjuk beberapa pasang orang yang mulai melangkah mendekati taman.

Alunan dan Sastra berada di taman baru yang berada tak jauh dari rumah mereka, bahkan Alunan dan Sastra menggunakan sepeda untuk mengunjungi taman tersebut.

"Iya makin banyak orang yang dateng"lirih Alunan

"Sastra ayo duduk di deket pohon itu, disana tempatnya teduh"Lanjut Alunan dengan menarik lengan Sastra.

Sastra mengikutinya, duduk di bawah pohon dengan daun yang rimbun"Kamu liat deh, banyak ya orang orang yang dateng sama pasangannya, orang tuanya, terus keluarganya, kita berdua doang"ucap Alunan tiba-tiba

Sastra menoleh menatap Alunan yang sedang menatap kearah depan yang memperlihatkan keseruan orang lain"Gapapa berdua doang yang penting ga sendirian, Jangan sedih dong kan ada Sastra"ujar Sastra ceria

"Nanti kalo kamu pergi, aku sendiri lagi"

"Kamu ga pernah sendiri Alunan, ada Tuhan yang selalu sama hambanya, Tuhan ga akan ninggalin hambanya sendirian, Tuhan tuh sayang banget sama hambanya melebihi kita sayang dirikita sendiri"Seru Sastra sembari mendekap Alunan.

Moment yang kembali terputar dalam memori Alunan, Si gadis cantik Sastra yang membawa pengaruh besar dalam hidup Alunan, Sastra pusat kendali Alunan, Alunan yang selalu bergantung pada Sastra, Sastra yang mengetahui semua tentang Alunan, tapi Alunan tak pernah tau sedihnya Sastra, lukanya Sastra, Sastra yang pintar menutupi luka, Dan yang diperlihatkan hanya berbinar mata dengan senyum menerkah.

--

Tak terasa cukup lama Alunan duduk di Caffe tersebut tapi dirinya belum ingin beranjak dari sana, masih ingin menikmati ketenangan yang dia peroleh disini.

Alunan pun masih penasaran dengan sosok lelaki yang datang bersama kekasihnya itu, seperti ada perasaan yang mengganjal melihat postur tubuhnya sama seperti orang yang dia kenal.

Tak lama kemudia orang yang sendari tadi Alunan perhatikan berdiri dari duduknya, sepertinya hendak pergi, dan di saat itu Alunan bisa melihat Wajah lelaki tersebut, lihat lelaki itu mirip dengan orang yang berada dalam masa lalu Alunan, dan Alunan tau sekarang bahwa dirinya memang mengenal lelaki tersebut.

Lelaki itu dan sang kekasih mulai melangkah meninggalkan meja tempat mereka, dan menuju ke kasir, tak perlu waktu lama lelaki itu berjalan melewati tiap baris meja dan kursi hingga tepat berjalan di samping meja Alunan.

"Keilan"seru Alunan

Bagai merasa terpanggil orang tersebut menoleh menatap Alunan.

"Ya dengan saya sendiri"ucap Lelaki tersebut

Alunan menutup mulutnya yang sedikit terbuka karna terkejut. "Apa benar Anda dengan Keilan, emm maksud saya Keilan Arasgar, apa nama panjang Anda itu"tanya kembali Alunan

"Ya bisa di bilang benar, Anda mengenal saya?"Tanya lelaki itu balik

Masih dengan wajah kagetnya Alunan menjawab"Alunan dera, Saya Alunan"ujar Alunan berdiri sembari menjulurkan tangannya.

Lelaki itu menampakan raut kagetnya,"Alunan, ini Lo,  bener ini Lo Alunan"seru Keil yap dia Keilan sepupu lelaki Sastra.

--

Pertemuan yang tak terduga, membuat mereka kembalu duduk dan bercerita, Keil yang datang dengan Pacarnya pun menyuruh sang kekasih untuk pulang lebih dulu, untung saja kekasih Keil bukan seorang yang pencemburu, walaupun saat bertegur sapa dengan Alunan nada bicaranya sedikit jutek.

"Sekarang jadi apa, kayaknya gue ga yakin kalo lo kerja semacam kantor gitu"celetuk Alunan

"Tepat, setelah lulus SMA gue mutusin buat ga kuliah karna ga ada yang nyelamatin gue dari tugas kaya dulu, dan sekarang gue jadi TNI, karna gue ga kuliah dan keluarga nyaranin buat daftar itu, Dan jadilah sekarang"

"Wah udah jadi pasukan berseragam rupanya, gue yakin sih lo pasti kewalahan karna gaada yang bantuin ngejain tugas lagi"Alunan

Kail tersenyum tipis"Shevana gue udah tenang di sana, udah ga repot mikirin hidup"

"Setelah bertahun-tahun lo ngilang dan sekarang baru muncul, terakhir kali kita ketemu, waktu gue nganter wasiat dari Sastra buat lo, kemana aja lo"sambung Keil

"Gue ngelakuin apa yang Sastra mau dan belum satu tahun gue di sini jadi ya selama ini gue jauh dari Indonesia"jawab Alunan

Keduanya terdiam, hanyut dalam pikiran masing-masing, tanpa adanya sepatah katapun yang terucap dari keduanya.

---

Early Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang