1.SAGARA DAN GRAVEUZ

27.8K 1.4K 289
                                    


Bantu share cerita ini di akun sosmed kalian ya🤎


HAPPY READING💫

🦋

"YO! WHAT'S UP MY BRO?"

Sapa pria paruh baya tetapi awet muda sembari berjalan memasuki kelas 12 IPA 4. Beliau adalah Guru kelas mereka sekaligus Guru mata pelajaran matematika.

Jika Guru matematika di seluruh sekolah di Indonesia bahkan di dunia, bersifat garang atau yang sering disebut killer, berbeda dengan Pak Samsudin yang sangat baik hati dan tidak mudah marah.

Beliau sangat humble dan memperlakukan muridnya seperti keluarga dan teman. Itu sebabnya kenapa seluruh kelas yang Ia masuki, akan bersorak senang saat pelajaran matematika.

Tak terkecuali Sagara dan teman-temannya yang merupakan siswa brandal dan sering membolos. Pengecualian jika Pak Samsudin yang masuk. Mereka tak akan pernah bolos jika tidak dalam situasi genting.

"PAK SAMS I MISS YOU SO MUCH" teriak Sagara dari bangku paling belakang dengan jari berbentuk hati, finger heart.

"Aww Sagara sweet banget deh," ujar Guru yang dipanggil dengan sebutan Sams itu. Ia tak mau jika dirinya dipanggil dengan sebutan Samsudin. Sams aja, biar gaul katanya.

"Ohh jelas lah Pak. Kita udah gak sabar pengen belajar." Sagara menaikturunkan alisnya membuat Pak Sams dan murid XII Ipa 4 terkekeh. Bos besar Graveuz ini memang berbeda.

"Hai Galen, mukanya masih sama ya, kaya tembok berjalan," celetuk Pak Sams.

Galen, kulkas tiga ratus pintu itu hanya mendengus kesal, menatap tajam kearah Pak Sams yang kini mulai meringis saat matanya bertemu langsung dengan mata Galen. Si Bapak, tadi aja gaya gayaan.

"OKE ANAK ANAK-"

"GAUSAH TERIAK PAK! KELAS KITA GAK GEDE GEDE AMAT KOK!" potong Leon ikut berteriak.

"KAMU JUGA TERIAK LEON!" balas Pak Sams.

"YA BAPAK JUGA!"

"KAMU JUGA TUH!"

"BERISIK!" sela Sagara.

Pak Sams dan Leon segera menghentikan adu mulut tak berfaedah mereka saat suara berat Sagara memasuki kedua telinga. Pak Sams dan Leon masih saling melempar tatapan permusuhan layaknya anak kecil.

Siswa siswi didalam kelas menghela napas. Inilah yang terjadi saat Pak Sams dan Leon bertemu. Ada saja hal yang akan diperdebatkan. Tapi karena Pak Sams murah hati, jadi semakin hari Leon semakin melunjak minta digeplak.

Sagara beranjak dari duduknya. Ia mulai berjalan menuju kursi Guru yang kini ditempati oleh Pak Sams.

"Baiklah anak-anak sekalian, hari ini Bapak Sagara akan menggantikan Pak Sams mengajar dikarenakan beliau yang tiba-tiba lemot seusai berantem dengan onta liar bernama Le oon," terang Sagara diakhiri hinaan. Terlihat jelas Leon mengerucutkan bibirnya karena ia kembali ternista.

Tawa seluruh pengisi kelas memenuhi ruangan bercat biru itu. Sagara dengan wajah tak berdosa berdiri menghadap mereka layaknya seorang Guru.

'Gini amat punya murid' batin Pak Sams.

"Bisa saya lanjutkan Sams?" tanya Sagara yang kembali kehilangan akhlak.

Pak Sams tersenyum sabar tetapi mengumpati Sagara dalam hati. "Bisa Pak, silahkan."

My Spoiled Boss BayiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang