Warning!
Svarga Sagara spesial part
Yang kemaren udah baca, baca lagi ya soalnya partnya aku panjangin.-🐊🦋-
"Abang, disini belum ada," protes Sagara.
Svarga tadi membaluri minyak telon ke punggung, perut, tangan dan kaki Sagara. Kebiasaan Sagara sebelum tidur. Dan yang Sagara proteskan adalah Svarga lupa membaluri ke lehernya.
Dengan sabar Svarga kembali berdiri untuk mengambil minyak telon Sagara dari meja kaca. Ia duduk dipinggiran kasur kemudian membalur minyak itu sebanyak yang adiknya minta ke leher putih Sagara.
Sagara terkikik geli kala berhasil menjadikan abang kembarnya babu. Ia tak sadar bahwa selama ini Svarga memang sudah dijadikan babu olehnya.
Pukul sebelas tadi mereka memutuskan untuk pulang ke rumah karena sahabat-sahabat Ayla menginap untuk menemani Ayla.
Jadi semua inti Graveuz memilih untuk kembali kerumah saja. Tidak lupa kan bahwa rumah enam sahabat ini ada disatu komplek yang sama?
"Udah, sekarang adek tidur," titah Svarga, membaringkan tubuhnya disamping Sagara kemudian menyodorkan tangannya untuk Sagara mainkan.
Sagara meraih tangan Svarga. Ia mulai memainkan jari jemari Svarga. Sementara Svarga, ia memainkan ponselnya sesekali memeriksa apakah adiknya sudah tidur atau belum.
Sagara bergerak gerak karena tidak bisa tidur. Ia kembali membuka matanya dan menoleh pada Svarga yang juga belum tidur.
"Abang, cenderung sama letih," gumam Sagara sedih.
Svarga langsung menoleh sepenuhnya pada Sagara. Ia kira tadi Sagara sudah tidur. Ternyata sekarang kembarannya kembali mengenang mendiang ikan kesayangannya.
"Udah jangan sedih lagi. Gak cape, daritadi nangis terus? Matanya udah bengkak gini. Jelek!" ejek Svarga membuat Sagara malah kembali menangis.
"Eh, ehh, ngapa jadi nangis lagi heh?" Svarga panik.
Svarga mengusap usap rambut Sagara agar segera berhenti menangis. Sekarang sudah jam setengah satu pagi, dan semua orang dirumah bahkan mungkin dikomplek sudah tidur.
"Jahat!" Sagara menepis tangan Svarga dari kepalanya.
"Becanda doang dek, maapin ya," bujuk Svarga.
Sagara memalingkan wajahnya ke balkon. "Jajanin dulu!" ketusnya sambil mencoba menghentikan tangisnya.
"Iya iya, besok jajan. Sekarang lo tidur, udah malem." Svarga dengan sabar kembali membujuk Sagara.
"Gak mau! Jajanin sekarang," ujar Sagara menatap Svarga tajam.
Svarga menghela nafas menghindari kedepresotan. "Udah jam segini, warung udah tutup Gar."
"Kann, Svarga pelit hiks!"
Svarga mengusap wajahnya frustasi. Sagara sepertinya mengira bahwa dirinya tidak mau menghabiskan uang untuk Sagara, padahal memang warung komplek jam segini sudah tutup.
"Bukan gitu Gar, beneran udah tutup kok. Lo gak capek nangis terus? Udah dong, sesek entar." Svarga mengusap air mata Sagara yang sudah menyebar di pipi kembarannya.
Sagara sesenggukan. Matanya masih menatap Svarga tidak suka. Ia memang membiarkan Svarga membersihkan wajahnya, namun bibirnya tak berhenti menggerutu membuat Svarga terkekeh kecil.
Svarga meraih toples keripik kesukaan Sagara. Mereka berdua sudah duduk bersandar diranjang. Sagara tengah menangis di pelukan Svarga, sambil menyanyikan lagu galau pertanda bahwa ia benar-benar kehilangan cenderung dan letih.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Spoiled Boss Bayi
Ficção AdolescenteSagara Izra Giorniel, ketua geng yang ditakuti banyak orang tiba-tiba menjadikan Ayla Jovanca Alfarez, menjadi kekasihnya dengan cara yang berbeda dan aneh. Namun siapa sangka, sosok pemuda yang Ayla takuti itu justru malah bersikap manja dan childi...