Bahkan mawar merah yang hampir layu itu selalu kuusahakan untuk tetap tegak. Karena apa? Ya! Karena aku takut semua ini akan terjadi. Aku takut jika bunga itu layu ... maka kau juga akan ikut pergi.
Jeon Jungkook. Ya, hanya dua kata itu yang kini te...
Please don't take it too serious about this chapter :( I love Sehun and Tzuyuin real life, but I make them bad in this story. So I'm sorry :( lol. Beside, this chapter has not been edited :"
Happy reading~^^
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jungkook menjentikkan batang rokok sehingga abu yang terbakar jatuh ke lantai. Setelah menyesap benda itu dua kali, dia berjalan menuju ruangan di mana suara erangan dan jeritan terdengar. Saat kakinya melangkah masuk, ia menemukan ketiga temannya sedang menghujani seorang pemuda dengan pukulan.
Suga hyung yang paling bersemangat. Ia terkekeh saat mendapat erangan kesakitan dari korbannya.
“Hyung, kau tidak perlu terlalu kasar begitu,” ucap Jungkook basa-basi. Ia melangkah lebih dekat dan pura-pura meringis ketika melihat wajah Sehun. Benar-benar babak belur.
“Kau yang memintaku melakukan ini, Jeon Jungkook. Apa kau kurang puas?” jawab Suga. Sesekali ia memutar-mutar pergelangan tangan; siap untuk meninju lagi.
“Aniya. Bukankah sekarang giliranku?” sergah Jin cepat. Mata pria itu membulat dengan polos ke arah mereka. Sedangkan tangannya sudah melayang ke perut Sehun dengan keras.
“Ohhooo! Kau benar-benar sesuatu Jin hyung!” seru Namjoon semangat.
Sehun terbatuk hingga membuat darah memercik dari mulutnya. Seluruh wajahnya benar-benar bengkak. Tubuhnya diikat pada sebuah kursi dan ia tidak bisa melakukan perlawanan sama sekali.
Meskipun begitu, Jungkook sedikit membungkuk ke arah Sehun. Ia sedikit menyeringai. Wajah Sehun benar-benar bengkak sekarang, tapi Jungkook merasa amarahnya belum surut.
“Apakah itu menyenangkan, saat bermain-main dengan seorang perempuan?” bisiknya dingin.
Sehun mengerang. Pandangannya sedikit kabur karena matanya bengkak. Sepertinya, bibir laki-laki itu juga terluka karena ia kesulitan untuk bicara. “Siapa kau? Lepaskan aku, idiot!” desisnya susah payah.
Dan Jungkook langsung melayangkan satu pukulan ke wajahnya.
“Berani-beraninya lelaki sepertimu memanggilku idiot?” bentaknya marah. Dan pukulan keras lainnya mendarat di wajah Sehun. “Buat penjelasan kepada publik tentang video itu, atau aku akan mengambil nyawamu.”
“Apa yang sedang kau bicarakan? Lepaskan aku!”
Tak bisa menahan emosi lebih lama lagi, Jungkook kembali menghujani Sehun dengan pukulan. Bahkan ia menendangnya hingga kursi serta tubuh Sehun jatuh ke lantai. Jungkook menginjak-injaknya. Seharusnya ia membunuh pria ini sekarang juga. Tapi ketiga hyung-nya selalu menahan. Mereka bilang, “Nayeon akan kecewa jika kau membunuh seseorang”. Nyatanya hal itu berhasil membuat Jungkook sedikit lebih waras.
