[ 6 ]

5.7K 150 5
                                    

Bagian [ 6 ]
•Begin•

:::


"Uncle Blue!" panggil Ara ketika Blue masuk ke dalam rumah dengan langkah tegap.

Gadis itu berlarian, menyambut kedatangan Blue dengan pelukan.

"Hei, gadis cantik! Apa kabarmu?" Blue sudah menggendong Ara di lengannya.

"Biasa saja. Tidak ada yang berubah," jawab Ara sambil meletakkan kepalanya di bahu Blue.

"Kau sangat jujur." Blue terkekeh pelan.

"Btw, kau lebih berat dari seminggu yang lalu. Lihatlah, rasanya punggungku akan patah jika kau terus minta gendong seperti ini," goda Blue pada Ara.

"Dasar, Uncle Blue saja yang payah. Aku tidak seberat itu!"

Blue menatap Ara kaget. Lalu menggelengkan kepalanya.

"Oh no, princess... kau seberat itu." Blue mengoreksi ucapan Ara membuat gadis itu memberengut.

"Ngomong-ngomong, kau tidak ke sekolah hari ini?" tanya Blue sambil mencubit hidung Ara gemas.

"Tidak, ini awal musim panas. Jadi sekolah dipulangkan lebih awal dari biasanya."

"Jadi kau jadi pengangguran hari ini? Mau ikut denganmu ke kantor?" tawar Blue yang sudah menurunkan Ara.

"Apa Orville ada di sana?" tanya Ara balik.

"Hey, berhenti memanggil daddy-mu dengan namanya saja. Itu tidak sopan, girl." peringat Blue menggelengkan kepalanya. Ia meraih beberapa dokumen di ruang kerja Orville. Blue menatap ke arah Ara yang tak berhenti mengamatinya.

"Jadi kau mau ikut, atau tidak?" tanya Blue sekali lagi.

"Ah, baiklah. Aku akan ke kantor dan menjadi asisten yang baik untukmu!" Ara mendekatkan telunjuknya dengan kening, membentuk sikap hormat pada Blue.

Blue tertawa pelan, "Oh baiklah, my little assistant. Kalau begitu bawakan dokumen-dokumen ini ke kantor dan berikan pada Mr. Ov," titah Blue dengan nada tegaz yang dibuat-buat.

"Sesuai perintah, Mr. Blue!" Ara meraih dokumen di tangan Blue lalu berlari ke arah mobil dengan semangat. Blue hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan gadis itu.

"Lihatlah, dia bahkan tidak mengganti pakaiannya. Ckck," gumamnya lirih sebelum mengikuti gadis itu yang sudah berteriak memanggilnya dari jendela mobil.

::

"Lihatlah, kelakuannya tidak secantik namanya." komentar Orville ketika melihat Ara berjoget ria dengan Brown di ruang kerjanya.

"Hey, dia masih anak-anak. Jangan menyamakannya dengan gadis berusia 20 tahun." jawab Blue terkekeh pelan.

"Ayahku sangat menyukainya, dia sangat ingin punya cucu." ujar Bastian sambil mengamati tingkah kedua orang yang tengah berjoget dengan santainya.

Love You, Daddy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang