22. Karasuno

1.5K 198 19
                                    

Typo awas

Happy Reading...

_________

Kouki bercermin di depan kaca, laki-laki itu menggunakan seragam sekolah yang membalut tubuh indahnya. Matanya mengamati setiap sudut tubuhnya, beberapa kali menghadap depan, samping dan belakang untuk mengecek penampilannya.

Kouki mengambil tasnya, dan bergegas menuju ruang makan. Sesampainya di sana, Kouki melihat Sebastian sudah berdiri tegap di samping kursi yang biasa Ia duduki.

"Selamat pagi Kouki-sama"ujar Sebastian memundurkan kursi kemudian Kouki duduk.

"Pagi"balas Kouki singkat kemudian mulai menyantap sarapan.

Selama sarapan, otak Kouki memikirkan banyak hal. Mulai sekarang semua akan berjalan seperti apa yang Ia lihat di kehidupan sebelumnya. Dan itu semua mengisahkan semua perjuangan para tim voli jenjang SMA.

Di kehidupan dulu, Kouki memang sudah liat anime ini sekali, tapi itu mulai dari episode 6 season 1 di rumah adik temannya, jadi Ia tidak terlalu ingat karna banyak bagian yang di skip ketika maraton nonton.

Ia ingin ikut klub voli, namun di sisi lain Ia tak ingin terlibat dengan peristiwa yang ditonton di kehidupan sebelumnya. Kouki hanya ingin melakukan kegemarannya bermain voli, bergabung dengan klub voli sekolah yang tak ada hubungannya dengan 'kejadian-kejadian' setelah ini.

Lagipula Kouki adalah pria yang jiwanya berumur 25 tahun lebih. Dalam hatinya ada bisikan yang membuat Kouki malas ikut campur dengan masalah para remaja sekolahan itu nanti. Ia sudah termasuk pemain profesional, jika Ia masuk ke Karasuno, rasanya seperti mengulang semuanya dari awal. Dan Kouki malas melakukannya. Boleh berbagi pengalaman, tapi Kouki tak ada niatan bermain bersama dengan para tim yang Ia tonton dulu.

Ingin tetap main voli, tapi tak ingin mengubah alur cerita. Bagaimana caranya?

Kouki menghembuskan nafas pelan, tak ingin ambil pusing. Setelah selesai sarapan, Kouki segera keluar rumah dan masuk ke mobil. Supir yang duduk di samping Sebastian segera melajukan mobilnya ke arah sekolah Karasuno.
.
.
.

Kouki berjalan di koridor sekolahnya dengan santai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kouki berjalan di koridor sekolahnya dengan santai. Bisikan dan pekikan selalu terdengar selama Kouki berjalan menuju kelasnya. Wajahnya yang rupawan dan mempesona membuat remaja 15 tahun itu terlihat sempurna. Terlebih lagi, Ia merupakan pebisnis muda sekaligus model yang kaya raya membuat keadaan sekitar menjadi semakin ramai.

Akhirnya Kouki sampai di depan kelasnya, 1-4. Kouki membuka pintu geser kemudian berjalan masuk ke kelas. Sontak seluruh perhatian penghuni kelas berpusat pada Kouki. Terdengar bisik-bisik ketika Kouki berjalan menuju bangku kosong pojok belakang dekat jendela.

"Maaf, apa bangku ini sudah ada pemiliknya?"Kouki bertanya pada laki-laki berambut hijau keabu-abuan gelap dengan potongan rambut mencuat di bagian atas yang duduk di depannya.

Same Dimension | HAIKYUUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang