Typo banyak
Happy Reading...
_____
Kini Kouki dalam perjalanan ke rumahnya, di belakangnya ada beberapa mobil pengawal yang mengikutinya.
"Kenapa kau malah nurut ke Onii-chan sih padahal kau itu pelayan pribadiku"decak Kouki. Ia heran pada perilaku Sebastian yang lebih patuh pada Kenichi ketimbang dirinya.
"Karena Kenichi-sama yang menggaji saya"ujar Sebastian santai membuat supir di sebelahnya menahan tawa. Sungguh lucu ketika seorang pelayan paling loyal seperti Sebastian bicara terang-terangan tentang uang.
Mulut Kouki menganga lebar, tak percaya dengan telinganya sendiri ketika mendengar jawaban tak masuk akal dari Sebastian. Namun sebuah kenyataan kembali membuat Ia kembali sadar, "Aku juga menggajimu sialan"geramnya tak terima.
"Bahasa anda Kouki-sama"peringat Sebastian menatap Kouki dari kaca depan. Kouki memalingkan wajahnya menatap luar jendela dengan bermacam umpatan yang keluar dari mulutnya.
Tak lama kemudian mereka sudah sampai di rumah. Di depan pintu rumah ada beberapa pengawal berdiri menjaga keamanan membuat Kouki heran.
"Kenapa banyak pengawal?"tanya Kouki namun tak dijawab oleh Sebastian.
Pikiran Kouki penuh pertanyaan kenapa banyak pengawal berkeliaran dari Ia pulang bahkan sampai di rumah saat ini. Meskipun mereka dari keluarga kaya, tapi sudah lama Ia tak melihat pengawal berkeliaran sebanyak ini. Apa ada masalah? Atau sedang ada tamu penting?
"Ayo Kouki-sama"ujar Sebastian membuka pintu samping Kouki.
Kouki menatap Sebastian dan tersenyum sinis, oh lihatlah pelayan kurang ajar yang telah menyinggung gaji seolah itu bukanlah hal yang berarti. "Tidak"tolak Kouki mentah-mentah kemudian menginstruksi supir untuk bersiap pergi dari rumah. Namun sebelum pintu tertutup, Sebastian kembali mengangkat Kouki di pundaknya.
"SEBASTIANNNNN"
Kouki memberontak dengan memukul punggung Sebastian. Mereka terus berjalan dan berhenti di depan ruangan kerja Kenichi. Sebastian menurunkan Kouki yang terus mengumpat dari bahunya. Kouki berdeham kemudian membuka pintu ruang kerja Kenichi.
"Kamu akan pindah"ujar Kenichi bagai petir di siang bolong. Kouki menatap horor kakaknya. Tak ada angin tak ada hujan, terus apa penyebab kakaknya bilang itu? Salah makan? Jatuh? Dihipnotis? Bangkrut? Atau mungkin diputusin pacar.. Ah yang 1 ini tak mungkin, kakaknya itu Raja Jomblo jadi tak mungkin karna itu, lalu kenapa?
"Kenapa aku harus pindah?"cengo Kouki yang masih berada di ambang pintu. Sebastian berdeham membuat Kouki tersentak pelan dan segera masuk ke dalam ruang kerja Kenichi. Ia mengikuti Kouki dan segera menutup pintu.
"Karna Hasegawa dan beberapa orang sedang mengincarmu"
Kouki berdecak. "Aku bisa bela diri Onii-chan"ujarnya sambil duduk pada salah satu sofa di ruang kerja Kenichi.
"Tapi aku tak mau satu-satunya keluargaku terluka"ujar Kenichi dengan suara serak seolah menahan tangis.
Kouki terdiam, tak bisa menolak jika kakaknya sudah seperti ini. "Baiklah, kemana aku harus pindah?"tanya Kouki malas. Kakaknya ini sungguh tau kelemahannya.
Mata Kenichi berbinar-binar, rencana membuat Kouki kasihan padanya berhasil. "Ke rumah Oba-chan"ujarnya menghampiri dan duduk di depan Kouki.
Kouki mengernyitkan dahi, bibi yang mana? Kan dia punya banyak bibi. "Apa itu keluar negeri?"
"Tidak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Same Dimension | HAIKYUU
Fiksi PenggemarWARNING!!! [BoyxBoy] [Yaoi area] Yoshida Hadji, seorang pria berumur 26 tahun. Ia seorang atlet voli timnas di negaranya. Terkenal? Oh sudah jelas. Kaya? Hitung sendiri kalau bisa. Tampan? Oh tak perlu ditanya lagi, bahkan anak kecil berumur 5 tahu...