Typo bertebaran
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian 👉👈
Happy Reading...
____
"Sepupu?"beo Kageyama, tubuhnya membeku ketika melihat Kouki yang menatap tajam dirinya kemudian beralih pada Shoyo.
"Dia sepupumu Kouki?"ulang Kageyama yang masih tak percaya. Sial, dia tak menyangka jika orang bodoh itu sepupu dari orang yang disukainya.. Eh?!
"Iya"jawab Kouki tanpa memandang Kageyama. Malas menghadapi sifat Kageyama yang suka seenaknya sendiri. Dia pikir sifatnya itu akan hilang sejak setahun yang lalu, tapi sepertinya pikiran itu sia-sia.
Kouki meminta tolong Kiyoko untuk mengambilkan es batu, sedangkan dia sibuk membantu Shoyo, dilihatnya dahi Shoyo yang memerah. Tak lama kemudian, Kiyoko memberikan es batu pada Kouki. Dengan sergap Ia mengompres dahi Shoyo.
"Apa masih sakit Onii-chan?"tanya Kouki khawatir karna Shoyo perlu bertanding hari ini. Bagaimana kalau pertandingannya dianggap kalah karna Shoyo tak bisa ikut dalam pertandingan nanti, Kouki tak bisa membayangkannya.
"Sudah mendingan"ujar Shoyo sambil membereskan alat kompres yang digunakannya barusan. Dia menyerahkannya kembali pada Kiyoko.
Tanpa diduga Kiyoko memegang dahi Shoyo. "Oh sudah baikan"ujarnya lalu pergi meninggalkan Shoyo yang syok dengan wajah yang lebih merah dari sebelumnya. Bahkan beberapa orang juga terkejut dengan tindakan Kiyoko yang tiba-tiba.
"Apa kau masih bisa ikut pertandingan, Hinata?"tanya Daichi tak kalah khawatir.
Shoyo segera sadar dari syoknya. "Tentu saja Daichi-san"ujar Shoyo dengan semangat yang biasa Ia tunjukan. Bahkan dia melompat-lompat sebagai tanda dirinya baik-baik saja.
"Yak Hinata.. Biarkan aku mencium dahimu"ujar Tanaka tiba-tiba membuat semua orang yang mendengarnya jadi terkejut, terutama para calon anggota tim voli.
Shoyo tak kalah terkejutnya, bahkan tubuhnya merinding ketika Tanaka berjalan mendekat. Otak Shoyo membayangkan adegan jika Tanaka benar-benar mencium dahinya seperti di drama romantis yang ibunya tonton. Seketika bulu kuduk Shoyo berdiri.
"Ta-tanaka-senpai tenanglah.. K-kita bisa membicarakannya baik-baik"ujar Shoyo terbata-bata. Dia sedikit demi sedikit berjalan mundur berniat mengulur waktu untuk kabur.
"Yakk bagaimana bisa aku membiarkanmu mencium aroma Kiyoko untuk dirimu sendiri"pekik Tanaka tak terima lalu mendekati Shoyo secepat kilat. Shoyo yang memiliki reflek luar biasa segera berlari menhindari Tanaka, dan terjadilah aksi kejar-kejaran di gym.
Kouki menghela nafas melihat aksi konyol sepupu dan seniornya itu. Tanpa memperdulikan mereka, Dia berjalan mengahampiri Daichi yang berdiri di tepi lapangan gym.
"Dimana Kageyama?"tanya Kouki yang tak melihat Kageyama di ruang Gym. Ia semakin kesal karna Kageyama pergi tanpa mengucapkan maaf pada Shoyo. Ia ingin sekali menonjok wajah tampan Kageyama itu.
"Ah dia tadi izin ke kamar mandi"ujar Sugawara berdiri di samping Kouki.
"Raja pasti malu karna cemburu buta"celetuk Tsukishima membuat keadaan gym hening seketika. Seluruh mata di Gym tertuju pada Tsukishima dan memandangnya aneh.
"Apa maksudmu?"tanya Shoyo. Dahinya mengernyit, ntah mengapa perasaannya merasa kalau ini ada hubungannya dengan sepupu kesayangannya Kouki. Dan jelas Shoyo tak bisa membiarkan sesuatu terjadi pada Kouki.
"Kau ini ta.."
"Tak usah pedulikan dia Onii-chan, lebih baik kau pemanasan agar bisa menang nanti"ujar Kouki menatap tajam Tsukishima. Tanpa sadar Kouki mengeluarkan aura mengintimidasi yang biasa Ia gunakan ketika berbisnis.

KAMU SEDANG MEMBACA
Same Dimension | HAIKYUU
FanfictionWARNING!!! [BoyxBoy] [Yaoi area] Yoshida Hadji, seorang pria berumur 26 tahun. Ia seorang atlet voli timnas di negaranya. Terkenal? Oh sudah jelas. Kaya? Hitung sendiri kalau bisa. Tampan? Oh tak perlu ditanya lagi, bahkan anak kecil berumur 5 tahu...