Typo awas...Warning: Awas ngiler #udh dibilangin ya
Happy Reading...
_____
"Tolong segera selesaikan dokumen ini Kouki-sama"ujar Sebastian.Kouki mengerucutkan bibirnya, ingin sekali menonjok orang di depannya namun sayang yang di depannya ini hanyalah berwujud hologram.
Saat ini Kouki dan Sebastian melakukan panggilan hologram. Teknologi ciptaan Kouki yang didasari karna rasa malas untuk datang rapat, jadi Ia menciptakan alat yang bisa menampakkan dirinya pada saat rapat. Ia membuat ponsel yang bisa melakukan panggilan hologram kemudian memberikannya secara gratis pada orang-orang perusahaan dan keluarganya, lalu menjual dengan harga tinggi pada orang lain.
"Kenapa tak kau saja yang menyelesaikannya?"decak Kouki. Ia dengan kesal membaca dokumen kemudian menghamburkannya.
"Karna Kouki-sama pasti tak ada kerjaan jadi saya mengirimnya pada anda"ujar Sebastian kemudian mematikan panggilan.
Kouki menggertakkan giginya kesal, tangannya meraih ponsel di atas meja belajar kemudian membantingnya ke lantai. Tak rusak, Ia kembali mengambil ponselnya.
Brak
Ponsel bernilai jutaan itu hancur. Kouki yang telah melempar ponsel itu sekuat tenaga ke dinding langsung menghembuskan nafas. Sedikit lega ketika membayangkan ponsel itu sebagai Sebastian yang kini telah hancur.
Kouki memandang dokumen yang berserakan. Kamar Shoyo kini jadi berantakan karna ulahnya. Ia segera membereskan dokumen dan mulai menyelesaikannya.
Hari Kouki yang damai harus kandas ketika Sebastian mengirim berbagai dokumen ke rumah Hinata, dan tentu saja itu semua harus diselesaikan oleh Kouki sampai besok. Oh andai Kouki bisa kembali ke 10 menit yang lalu, Ia pasti akan pergi berlibur sejauh mungkin agar pelayan kurang ajar itu tak bisa menemukannya.
Mata Kouki membaca dokumen. Tangannya mulai bergerak mencoret pada kata maupun kalimat yang menurutnya tak cocok dan merevisinya. Alisnya mengernyit ketika melihat kejanggalan di beberapa dokumen.
"Hmm ada apa ini.."gumam Kouki membaca dokumen dengan cermat. Seketika Ia menyeringai, masalah sudah ditemukan, secepatnya Ia akan menghukum orang kurang ajar itu.
5 jam kemudian...
Kouki merenggangkan ototnya agar kembali rileks. Menata dokumen di dalam amplom besar. Matanya menatap jam di atas meja yang menunjukkan pukul 3 sore. Kouki berdiri dan berjalan keluar kamar.
Di ruang tamu, Kouki melihat Natsu asik menonton televisi. Kakinya beralih melangkah pada kulkas dan membukanya. Kosong, tak ada makanan.
"Natsu-chan ayo belanja bahan makan"ajak Kouki. Dengan semangat Natsu mengangguk kemudian melesat pergi ke kamarnya untuk ganti baju.
Tak lama kemudian Natsu kembali ke ruang tamu. "Ayo Kou-nii"ujar Natsu menggandeng tangan Kouki.
"Natsu-chan ayo kita belanja di tempat yang agak jauh"ajak Kouki menyengir menunjuk halte bis di depannya. Natsu menatap Kouki ragu.
"Sekalian jalan-jalan sebentar"imbuh Kouki agar Natsu tergiur. Dan lihatlah Natsu sekarang, ketika mendengar kata 'jalan-jalan' matanya langsung berbinar terang. Dengan antusias Natsu menarik tangan Kouki.
Setelah naik bis selama 10 menit, Kouki dan Natsu sampai di sebuah supermarket besar. Kouki mengambil 2 troli kemudian berjalan masuk ke supermarket yang diikuti Natsu di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Same Dimension | HAIKYUU
FanfictionWARNING!!! [BoyxBoy] [Yaoi area] Yoshida Hadji, seorang pria berumur 26 tahun. Ia seorang atlet voli timnas di negaranya. Terkenal? Oh sudah jelas. Kaya? Hitung sendiri kalau bisa. Tampan? Oh tak perlu ditanya lagi, bahkan anak kecil berumur 5 tahu...