5. Navina's POV

3.1K 199 3
                                    

Barata menghampiriku, "Navina, you okay?" Tanyanya padaku, aku tahu maksudnya pasti mengenai kabar pernikahan Kaivan dan Sayuri, bahkan aku juga mendapatkan undangannya.

"Ya.. bohong kalau aku bilang jika aku baik-baik saja. Tidak mudah untukku menerima kabar itu, masih terasa sakit tapi kabar baiknya aku merelakannya." Jawabku.

Barata memandangku dengan tatapan ibanya, "Bar, jangan memandangku seperti itu, aku akan melaluinya dengan baik, ayo kita bertemu dengan Javas, surat perjanjian kerja samanya harus ditandatangani olehnya hari ini juga." Ucapku bersemangat, daripada menghabiskan tenaga untuk terpuruk, aku lebih memilih untuk menyibukkan diri dengan usahaku yang hasilnya akan aku gunakan untuk menyenangkan diriku sendiri, jalan-jalan ke Eropa misalnya?

#

"Halo Javas." Sapaku dan Barata, seperti biasa, Javas datang mendahului kami. Membuat aku dan Barata merasa tidak enak padanya.

"Halo Bara dan Navina. Hei, jangan tidak enak begitu, aku memang sengaja datang duluan agar lebih leluasa mempelajari surat perjanjian kerja sama, ayo duduk, santai saja." Ujar Javas pada ku dan Barata.

" Ujar Javas pada ku dan Barata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Jang Ki Yong as Javas Mahija)

Aku dan Barata duduk, lalu Barata bertanya pada Javas, "Bagaimana? Apakah ada poin dari perjanjian yang tidak kamu setujui?" Barata sepertinya tidak ingin membuang waktu.

Javas fokus membaca surat perjanjian dihadapannya, "Sejauh ini tidak ada, semua aku setujui.  Aku ingin menambah waktu perjanjian, dari 3 tahun menjadi 5 tahun." Jawabnya.

Aku dan Barata tentu saja senang, awalnya kami agak khawatir Javas akan keberatan mengenai masa perjanjian, kenyatannya Javas malah menambah waktunya. "Terima kasih Javas, senang bekerja sama denganmu." Ucapku pada Javas yang diamini Barata.

Javas mengangguk, "So.. bagaimana jika hari ini kita menongkrong di lounge? Hitung-hitung sebagai perayaan atas kerja sama kita dan reuni sebagai teman?" Ajak Javas.

Aku menyetujuinya, rasanya itu merupakan sebuah ide bagus, melewati hari sendirian setelah mendengar kabar pernikahan Kaivan sangatlah tidak mengenakkan untukku saat ini.

#

Barata sudah pulang karena Ruby, istri Barata menelponnya, yang tersisa hanya aku dan Javas.

Aku meminum minuman dengan sedikit campuran alkohol sehingga membuatku tidak terlalu mabuk. Sementara Javas memesan minuman yang sama denganku.

(Warn: Cerita ini tidak menceritakan tokoh memiliki agama tertentu)

Kami terdiam sembari menikmati minuman di tangan kami.

"Apakah kamu baik-baik saja?" Tiba-tiba saja Javas bertanya padaku.

Aku menggoyangkan gelas yang aku pegang sebelum menyesapnya, sedikit tertawa, "Kamu orang kesekian yang bertanya tentang hal itu padaku, hari ini aku merasakan dua hal yang bertolak belakang." Aku menatap Javas, "Kabar baiknya, kamu menandatangani kerja sama." Aku kembali fokus menatap gelasku sebelum menyesapnya lagi.

Still You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang