13. Sayuri's POV - Curahan Hati

3K 161 19
                                    

"Hai Yuri, kita bertemu lagi." Davika menyapaku, ini merupakan pertemuan kedua kami.

"Hai Vika, senang bertemu dengan kamu lagi, aku merasa lebih baik, semoga Kaivan juga begitu." Aku berharap Kaivan dapat memaafkan dirinya sendiri.

Davika tersenyum, "Aku juga berharap begitu. Jadi, ada cerita hari ini untukku?" Tanya Davika.

Aku termenung sejenak, pertemuan pertama dengan Davika, aku menceritakan pengalaman pahit pernikahan pertamaku, aku merasa tertipu karena menikahi pria yang sudah memiliki istri, dan Ia lebih memilih istrinya meninggalkan aku.

Bercerita dengan Davika akan masa lalu kelamku membuatku merasa lebih baik karena tidak ada penghakiman dari Davika, Ia dengan setia mendengarkan, tidak membenarkan atau menyalahkan aku.

"Davika, apakah kamu merasa jijik pada aku?" Aku menatap Davika melihat reaksinya, sejenak Davika tertegun lalu Ia dapat dengan baik menguasai diri.

Davika lalu mendekatkan dirinya padaku, menatap aku dengan intens. "Apakah aku boleh mengutarakan pendapatku?"

Aku menghembuskan nafas bersiap menerima penghakiman dari Davika, perlahan aku mengangguk, "Tentu."

"Sejujurnya aku tidak berhak untuk menilai perbuatan kamu karena sebagai manusia masing-masing dari kita memiliki kelebihan maupun kekurangan, aku pun tidak bisa menjudge perbuatan kamu salah atau benar karena aku tidak mengetahui cerita dibaliknya, hingga membuat kamu mengambil keputusan itu, karena setiap keputusan pasti memiliki alasan. Tapi yang aku yakini jika setiap manusia memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri, ketika kamu mengambil hak orang lain, kamu salah, lalu apa yang bisa kamu lakukan? Perbaiki diri dan jangan mengulanginya lagi." Jawaban bijak Davika membuatku menangis, sudah begitu banyak hujatan yang aku terima.

Davika memberikan aku tisu, aku menerimanya lalu mengusap air mataku. "Terima kasih, Davika."

Davika tersenyum, Ia mengusap bahuku.

"Davika, aku dan Kaivan... Kami adalah pasangan selingkuh." Davika terlihat tercengang akan pengakuanku, tapi lagi-lagi Ia hanya diam mendengarkan, aku melanjutkan ceritaku dari awal perkenalan hingga bagaimana hubungan kami.

"Aku hamil, aku meyakinkan Kaivan untuk menceraikan Navina karena aku tidak ingin ditinggal lagi seperti pernikahan pertamaku. Kaivan awalnya tidak setuju, hingga akhirnya Ia menyetujuinya karena aku berkata anak kami membutuhkan status yang jelas. Mama Papaku jelas amat sangat marah dengan keputusanku, bagaimana bisa aku jatuh di lubang yang sama? Mengapa aku selalu mencintai pria yang sudah memiliki istri? Tapi aku terus memohon restu karena aku begitu mencintai Kaivan dan ingin bersamanya selamanya, membuat orang tuaku pun akhirnya luluh." Ceritaku mengalir begitu saja.

"Namun akhir-akhir ini aku tidak lagi melihat gairah dalam diri Kaivan, aku merasa tidak melihat Ia bahagia bersamaku, aku didera rasa bersalah dan menyesal tapi sulit untuk melepas Kaivan, aku benar-benar mencintainya." Aku menangis, rasanya begitu sakit, aku merasa hanya memiliki raga Kaivan tapi tidak dengan hati Kaivan.

#

08 Agustus 2021 - 18:57

Repost : 07 Januari 2021

Sambil nunggu kelanjutannya, jika berkenan bisa juga baca cerita saya yang lain judulnya Egois dan Gagal Move On?

Untuk seluruh extra Part cerita yang sudah tamat juga bisa dibaca di Karyakarsa ya... Dalam paket semua baca extra Part itu ada 3 cerita, yaitu : Come Back to Me (Kasha - Garvi), Still You (Navina - Kaivan - Javas), dan Let Me Go (Sangga - Bina).

#

Pesan Moral :
1. Korban bisa menjadi pelaku, kalau kamu pernah menjadi korban dari ketidakadilan, kamu merasakan sakitnya, maka janganlah membalas dengan menjadi pelaku. Balaslah dengan menunjukkan kehidupanmu yang lebih baik, tunjukkan siapa sebenarnya kamu.
2. Jangan memulai hubungan dengan kebahagiaan yang semu, seperti menjadi selingkuhan. Ada cerita keberhasilan dari hubungan perselingkuhan, tetapi.. apakah batinmu merasakan kebahagiaan itu seutuhnya?
3. Kamu menjadi pemenang sebenarnya karena kamu tetap menjaga kualitas sikapmu, tetaplah melakukan hal yang baik walaupun sekelilingmu tidak.
4. Sebagai sesama manusia, kita jangan mencap/menjudge seseorang karena kita tidak tahu alasan dibalik Ia mengambil tindakan itu, siapa tahu dosamu jauh lebih banyak dari dia yang kamu cap pendosa.
5. Hidup dengan penyesalan adalah sebuah derita, minta maaflah segera. Berjanjilah, kamu tidak akan mengulangi kesalahanmu lagi, yakinlah pasti kamu dapat melakukannya.
6. Jika seseorang menyakitimu, biarkanlah, jika kamu membalas dengan hal yang sama, kamu tidak lebih sama dengan dirinya, dendam hanya akan membuat hidupmu tidak tenang.
7. Maafkanlah dirimu sendiri.
8. Hargailah orang-orang yang mendukungmu, mencintaimu dengan tulus jangan balas dengan pengkhianatan. Hargai keberadaan mereka karena jika mereka sudah tiada, kamu akan merasa kehilangan dan penyesalan, apakah kamu mau menjadi salah satunya? Saya harap tidak.

_Kalingagnia

Still You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang