Part 26

1.1K 137 34
                                    

Ashley sedang menyuruh anak buah nya untuk membunuh Jennie bersama kedua putri nya. Sekarang dia benar benar dendam dan akan membalaskan sakit hati nya.

"Kalian bunuh Jennie beserta kedua anak nya agar, chaeyoung merasakan sakit kehilangan dan gue bakal hancurin hidup nya," kata Ashley duduk di sebuah ruangan

"Baik bos, kami akan laksana kan," ujar anak buah nya

"Jangan sampai kalian ketahuan dan meninggalkan Jejak jika terjadi maka gue gak bakal bayar gaji kalian," ujar Ashley

Mereka menunduk kan kepala nya lalu untuk melaksanakan tugas nya. Ashley tersenyum sinis sambil menatap keluar jendela ruangannya.

Dikediaman Jennie sedang sarapan pagi terlihat tenang dan damai walau Hani masih diam dengan wajah datar nya, Rose tersenyum kearah Hana yang meminta sang Daddy menyuapi nya.

"Daddy, tuapin Ana," pinta Hana

"Sini Daddy suapin sayang," ujar Rose tersenyum menyuapi Hana

Jennie tersenyum melihat Hana dan suami nya, melihat kearah Hani yang hanya diam sambil makan.

"Hani, mommy suapin mau?" tanya Jennie lembut

Hani mengabaikan Jennie, ia makan sendiri setelah habis, ia turun dari kursi tanpa meminta bantuan pada Jennie, setelah sampai di bawah, Hani berjalan kearah ruang keluarga duduk dikarpet sambil menonton tv.
Jennie hanya bisa menghela nafas samar, menatap sendu kearah lain, hati nya begitu sakit saat putri nya acuh. Rose yang melihat itu mengelus tangan Jennie sambil tersenyum lembut. Jennie hanya diam menatap keruang keluarga setelah semua selesai makan, Hana menghampiri Hani yang duduk menonton tv.

"Hani," panggil Hana

"Apa Na?" tanya Hani

"Nii, angan titu tama Mommy dan Daddy, aafin meleta ya Nii, tacihan tama meleta, nda oleh taya titu nii, tampai tapan Nii malah dan abaiin Mommy tama Daddy? Nii, Ana tau talo Nii tetewa dan tedih tapi angan teluh teluhan, emang na nii nda tangen ya peyu Mommy tama Daddy?" tanya Hana balik

Hani hanya diam menatap kearah tv dengan pandangan kosong, ia merasa kasihan terhadap sang Mommy tapi ia masih merasa kesal dan kecewa, sudah seminggu dia mengabaikan orang tua nya. Hana menggeleng pelan melihat sifat kembaran nya yang keras kepala dan hanya diam. Ia pun memilih bermain boneka dari pada bikin Hani marah.

"Sayang, maafin Daddy yah Hani sayang, Daddy janji gak ngulangi kesalahan lagi, gak bakal bikin kalian marah dan kecewa lagi, maafin Daddy ya Nak, kalo memang kamu gak mau maafin Daddy, setidak nya maafin Mommy kamu ya sayang," kata Rose berusaha membujuk Hani

"Hani sayang, maafin Mommy Nak" ujar Jennie

Hani berdiri dari duduk nya menatap kearah Jennie dengan tatapan dingin.

"Nii tudah aafin Mommy tama Daddy, api Nii matih tetewa tama talian, ianhe talo Nii tudah bitala tacal tama Mommy dan Daddy, Nii tayang Mommy dan Daddy, Nii tudah dadi anak natal dan dulhata tama talian, Nii inta aaf  Mom, Dad." tutur Hani meneteskan air mata nya

Hani menghampiri Hana lalu memeluk kembaran nya erat membuat Hana tersentak kaget.

"Ana, dandi ya tama Nii, again Mommy, angan bialin Mommy nanih dan tedih ya, Ianhe Ana, Nii tayang Ana hiks," bisik Hani

"Nii" panggil Hana

Hani melepas pelukan nya lalu menghapus air mata nya, ia menoleh kearah Jennie dan Rose, bisa terlihat oleh orang tua nya masih ada rasa kecewa di mata putri kecil nya.

"Hani, bukan salah kamu Nak, ini semua salah Daddy, karena bikin kalian kecewa dan sedih, karena Daddy tak jujur pada Mommy kalian, Daddy menyesal dan Daddy sangat menyayangi kalian," kata Rose menatap putri nya

"Sayang, kamu jangan ngomong gitu Nak, Mommy sayang sama kamu, Mommy minta maaf Hani," lirih Jennie berusaha memegang tangan putri nya

Tanpa sepatah kata pun Hani pergi berlari meninggalkan kedua orang tua nya serta kembaran nya, Rose mengejar putri nya yang telah dulu berlari ke jalan saat sampai di tengah jalan tiba tiba mobil yang melaju kencang yang memang sengaja langsung menabarak.

BRUKK..

Bocah kecil tersebut terpental hingga mengeluarkan darah segar dari kepala nya, tergelatak tak berdaya dengan mata yang sedikit terbuka, menahan rasa sakit di tubuh nya.

Deg..

Rose terdiam membeku menatap putri nya yang tertabrak hingga ia berlari mengejar nya menghampiri kerumunan warga, sedangkan mobil yang menabrak bocah tersebut di kejar warga. Serta Jennie dan Hana yang melihat kejadian itu terdiam dengan air mata mengalir, jantung yang berdegup kencang, serta kaki yang terasa lemas, untung saja saat itu Jisoo bersama Lisa datang menghampiri Jennie, mereka membulatkan mata kaget melihat ponakan nya bersimbah darah.
Rose telah pergi bersama Lisa kerumah sakit, Jisoo memeluk adik nya yang shock terdiam.

"Hani bangun buka mata kamu nak hiks," Rose menggendong putri nya menuju mobil Lisa

Rose menangis di dalam mobil Lisa sambil menyuruh putri nya membuka mata nya. Namun Hani tak kunjung membuka mata, Lisa menahan tangis nya membawa kencang mobil kerumah sakit agar ponakan nya tertolong.

Hana yang melihat seseorang yang memegang pistol mengarahan pada Mommy nya untuk di tebak membulatkan mata nya kaget hingga ia mendorong dengan sekuat tenaga nya Jisoo dan Jennie hingga suara tembakan terdengar.

"MOMMY, AUNTY AWAH" pekik Hana mendorong kedua nya

Membuat Jennie dan Jisoo terjatuh, hingga..

Dorr..

Deg

"HANA" teriak Jennie menghampiri putri nya yang tertembak oleh orang suruhan

Warga yang berada disana kaget menghampiri Jennie dan Jisoo, mereka yang melihat orang yang ingin menembak kearah Jennie langsung menembak duluan tepat mengenai bahu tersangka. Polisi telah menembak tersangka dari arah berlawanan, Jisoo bersama warga membawa Hana kerumah sakit menggunakan mobil seseorang.

"Hana, bertahan ya Nak hiks, jangan tinggalin Mommy hiks," Jennie menangis mengelus pipi Hana menahan darah yang keluar dari perut putri nya

Jisoo mengusap punggung adiknya denganair mata mengalir, kenapa cobaan ini terjadi belum selesai Hani, sekarang Hana.
Sesampai dirumah sakit Hana langsung dibawa keruang UGD, Jennie bersama Jisoo berjalan memegang tangan Hana.

"Jisoo, Jennie eonnie" panggil Lisa saat melihat mereka

Rose menoleh menghampiri Jennie dengan suster mendorong brankar Hana memasuki ruang UGD, membuat   mereka kaget, Rose menatap putri nya yang memejamkan mata dengan darah mengalir.

"Eonnie, Hana kenapa?" Tanya Rose gemetar

"Hana tertembak oleh orang yang akan membunuh Jennie, Rose," jawab Jisoo terduduk

Rose terdiam dengan air mata mengalir mencoba kuat memeluk Jennie yang terlihat lemah bahkan Shock berat, hingga Jennie pingsan di pelukan Rose. Lisa telah menghubungi orang tua nyadan para sahabat nya setelah itu menghampiri Jisoo membawa istri nya dalam pelukan. Tak ada yang membuka suara, semua kalut dan masih kaget dengan kejadian ini.

Di dalam ruang UGD dokter berusaha menyelamatkan Hani yang jantung nya semakin lemah hingga menggunakan kejut jantung percobaan terus di lakukan hingga dokter tampak menghela nafas pasrah saat mesin menunjukan garis lurus.

Tiiiiiiitttttt

Bersamaan dengan kondisi Hana yang ikut lemah membuat semua disana panik dan khawatir hingga..

Tiiiittttttt....














Vote dan koment

Double




PARK KIM FAMILY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang