Malam hari Jisoo datang bersama Lisa dan Suzy kerumah sakit, mereka berjalan di koridor rumah sakit bersama dengan membawa makanan dan juga boneka yang di peluk oleh Jisoo, Sesampai di ruang rawat Hani mereka memutar knop pintu.
Ceklek
Pintu terbuka memperlihatkan Hani sedang berada di gendongan Rose sedangkan Hana lagi menyusu pada Jennie yang duduk di sofa.
"Aunty, ana boneta Ni," Hani melihat kearah Jisoo
"Heh gembul, aunty baru nyampe ya udah langsung nanyain boneka," dengus Jisoo sambil duduk di sofa
"Tan ni au ain boneta tama Ana," ujar Hani
Jisoo pun memberikan boneka pada Hani, dengan senangnya ia mengambil boneka tersebut.
"Sayang, duduk di atas kasur ya nak," ucap Rose lembut
Hani mengangguk kemudian Rose meletakan putri nya di atas brankar dengan hati hati lalu duduk disamping putri nya. Hana yang selesai menyusu turun dari pangkuan Jennie berjalan kearah brankar Hani, sesampai disana ia mengulurkan tangan agar daddy nya menggendong nya.
"Daddy, au ain boneta" ucap Hana
Rose pun membungkuk kan badan nya mengangkat putri nya lalu meletakan Hana di depan Hani, si kembar pun mulai bermain boneka.
"Jennie, Rose, kalian makan lah dulu biar eonnie yang jagain Hani sama Hana" kata Suzy beranjak dari sofa
Jennie mengangguk lalu mulai mengambilkan nasi untuk suami nya sedangkan Rose berjalan menuju sofa duduk di sebelah Jennie. Jisoo dan Lisa duduk di hadapan Chaennie, suasana hening tak ada yang membuka suara.
"Permisi, saya ingin memeriksa kondisi pasien," kata Dokter jung berjalan kearah Hani
"Silahkan dokter" Suzy menggendong Hana berdiri disamping brankar Hani
Dokter memeriksa kondisi Hani dan membuka perban untuk ia ganti perlahan terlihat lah bekas jahitan pada kepala belakang Hani membuat Hana merasa sedih dan sakit melihat nya. Suzy meringis pelan melihat kepala ponakan nya yang di ganti perban, sedangkan Hani hanya menahan sakit sesekali ia meringis membuat Jisoo sedih dan sakit, Setelah dokter selesai memeriksa Hani.
Dia pun berkata, "Kondisi pasien belum pulih, luka di bagian kepala nya masih sangat basah dan belum kering karena kulit kepala pasien masih lunak,"
"Iya dokter, kami mengerti" ujar Jisoo
"Baik lah, kalo begitu saya permisi, cukup pasien istirahat dan makan serta minum obat teratur" tutur dokter Jung
Mereka pun mengangguk, setelah kepergian dokter Jisoo menghampiri Hani lalu mencium pipi ponakan nya lembut.
"Nii, ianhe," ucap Hana menunduk
"Ndapapa Ana, Nii tan tuat nda ucah Ana melaca belcalah taya titu, angan nanih Na," ujar Hani melihat Hana
Hana pun memeluk Hani erat, ia menangis memeluk Hani.
"Angan nanih, Ana tengeng," Sahut Hani menghapus air mata Hana
Mereka tersenyum haru melihat pemandangan kek gitu, Jennie dan Rose telah selesai makan.
"Eonnie, kapan kalian cari baju pengantin dan foto preweding?" Tanya Jennie
"Belum tahu Jen, kan Hani masih sakit jadi kita tunda dulu," jawab Jisoo
"Enggak usah di tunda eonnie, lanjutin aja gak apa apa kok eon, kalo nunggu Hani sembuh bakal lama" ujar Jennie
"Tak apa jen, eonnie ingin di hari pernikahan eonnie semua berkumpul termasuk ponakan kembar eonnie" sahut Jisoo tersenyum
"Benar eonnie, gapapa kok di tunda apa lagi mommy sama daddy gak masalah kok," timpal Lisa tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
PARK KIM FAMILY (END)
FantasiaKisah kehidupan rumah tangga jennie dan rose yang di penuhi dengan kehadiran 2 orang anak kembar tidak identik yang berusia satu setengah tahun, membuat jennie kewalahan mengurusi kedua buah hati nya yang begitu aktif bergerak. "Hana jangan makan i...