Jennie duduk diantara brankar si kembar menatap tetesan air yang jatuh di punggung telapak tangan nya tanpa berkedip. Ntah sejak kapan air mata nya mengalir membasahi pipi dan telapak tangan nya. Dia mengelus tangan putri nya dengan lembut disertai rasa sesak didada nya, Jennie sendirian di ruang rawat putri nya sedangkan Rose telah pergi bekerja walau sempat berdebat karena Rose tak ingin bekerja namun Jennie memaksa untuk bekerja hingga akhirnya Rose mengalah.
"Sayang, cepat bangun buka mata kalian Nak, Mommy rindu dengar suara kalian," lirih Jennie dengan air mata terus mengalir
Jam menunjukan pukul sembilan pagi, Jennie hanya diam terisak mencium tangan putri kecil nya mengabaikan rasa lapar di perut nya, sedari pagi Jennie belum sarapan apa pun, ia hanya memandang kedua putri nya yang masih menutup mata.
Ceklek
Pintu terbuka menampakan Jisoo bersama Eomma Yoona dan Mommy Chaerin juga Suzy masuk kedalam ruangan rawat cucu dan ponakan nya. Jisoo menghampiri adik nya mengelus punggung adiknya lembut membuat Jennie menoleh kearah Jisoo
"Eonnie,, kapan mereka bakal sadar hiks, aku sangat merindukan mereka hiks," ucap Jennie memeluk Jisoo
"Sabar Jen, mereka pasti sadar." tutur Jisoo
"Jennie, Hana dan Hani pasti bangun, kamu harus sabar ya," ujar Chaerin
"Kamu udah sarapan Jen?" tanya Suzy melihat kearah Jennie
Jennie menggeleng pelan sambil melihat kearah putri nya.
"Sebaik nya kamu sarapan dulu Jen, Eomma sudah bawain makanan kesukaan kamu," suruh Yoona
Jennie menggeleng," Aku enggak lapar Eomma," sahut Jennie
"Sayang, kamu harus makan Nak, kalo kamu sakit nanti kasihan anak anak kamu Jen," kata Yoona menghampiri putri nya
"Aku gak nafsu makan Eomma, aku ingin anak aku bangun," imbuh Jennie
"Jennie, kamu jangan abaikan kesehatan mu, Mommy ngerti kamu sedih tapi ingat Nak, kamu harus kuat dan sabar Jen, kamu harus jaga pola makan kamu karena kamu masih menyusui kedua putri mu, jika kamu mengabaikan makan mu maka air susu mu nanti gak ada Jen, "Nasehat Chaerin
Jennie terdiam menunduk, ia membenarkan ucapan Chaerin, ia mengangguk lalu bangkit dari duduk nya berjalan kearah sofa membuat mereka tersenyum. Jisoo membuka tupperwer mengeluarkan nasi dan ayam goreng beserta kimchi. Jennie makan dengan lahap karena perut nya sangat lapar membuat Jisoo terkekeh pelan.
Di Perusahaan Rose terlihat sangat sibuk menanda tangani berkas berkas, ia selesai mengerjakan tugas nya lalu ia menyandarkan tubuh nya pada kursi menatap kosong kearah langit langit kantor nya. Rose menghela nafas sejenak memejamkan mata nya sambil merasakan sesak dan penyesalan dalam dirinya hingga sebuah notif pesan membuat ia membuka mata nya.
Ting
Lalisa
Chaeng, lu sibuk gak?
Gue ketempat lu ya Chaeng
Chipmunk
Gak
Hm
Setelah membalas pesan Lisa, Rose berdiri berjalan kearah kaca yang terlihat kota Seoul
Dia menatap kosong, fikiran nya terus tertuju pada masalah yang ia perbuat, tak lama masuk lah Lisa kedalam ruangan Rose mengahampiri sahabat nya sekaligus adik ipar nya."Lu kenapa Chaeng? Kok ngelamun sih?" tanya Lisa
Rose menoleh menatap kearah Lisa yang duduk di sofa, menghela nafas lelah ia berjalan menghampiri Lisa.
"Gue merasa bersalah Lis, seandainya aja gue gak nurutin kemauan Ashley pasti kedua putri gue gak bakal dirawat dirumah sakit," ucap Rose dengan rasa penyesalan dan bersalah menghinggapi diri nya
"Makanya lain kali lu pikirin dulu, jangan asal ngambil keputusan aja, jujur terhadap istri lu," ujar Lisa prihatin
Rose mengangguk pelan,"Iya Lisa, gue benar benar bodoh gak bisa menjaga keutuhan rumah tangga gue dan malah menghancurkan semua nya," sesal Rose
"Semua udah terjadi Chaeng, gak guna juga lu menyesali nya karena gak akan seperti semula lagi," ujar Lisa menepuk bahu Rose
Rose mengangguk perlahan, dia benar benar menyesali semua nya, dia berjanji tak akan mengulangi nya lagi. Lisa pun memberikan nasehat terhadap Rose, mereka pun bercerita tentang kantor dan lain lain.
Vote

KAMU SEDANG MEMBACA
PARK KIM FAMILY (END)
FantastikKisah kehidupan rumah tangga jennie dan rose yang di penuhi dengan kehadiran 2 orang anak kembar tidak identik yang berusia satu setengah tahun, membuat jennie kewalahan mengurusi kedua buah hati nya yang begitu aktif bergerak. "Hana jangan makan i...