PPKM

1K 200 20
                                    

Hal yang dilakukan Yeriska ketika datang di kantor pagi ini adalah berkaca. Membuat raut muka tersenyum di kaca meja miliknya. 

"Neng geulis ngapain?" Tanya Hosea, yang membuat Yeriska mendongak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Neng geulis ngapain?" Tanya Hosea, yang membuat Yeriska mendongak. 

"Dia mengagumi ciptaan Tuhan." timpal Jakti, yang membuat Yeriska memutar bola matanya. 

Lain dengan Wendy yang sejak jam 7 tadi sudah di kantor dan sedang melakukan Zoom dengan distributor di Jepang. Ia sesekali mengambil handphonenya untuk melakukan selfi. 

Dika yang mencoba mencerna pembicaraan dari distributor sempat teralih konsentrasinya karena raut wajah Wendy yang lucu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dika yang mencoba mencerna pembicaraan dari distributor sempat teralih konsentrasinya karena raut wajah Wendy yang lucu. Berulang kali Jakti berdeham, dan Dika kembali fokus. 

Langkah sepatu hak, atau lebih tepatnya sepatu stiletto, mengalihkan perhatian Hosea yang tadinya masih memperhatikan Yeriska yang terus berkaca walau sudah digoda Jakti yang kembali sibuk dengan Zoomnya. 

"Wih, Putri. Sepatu baru? Suaranya mengema satu lantai." Kata Hosea.

Putri yang memang baru masuk melihat sepatu stiletto warna hitam miliknya. "Udah lama kok ini. Emang baru dipakai aja."

"Ntar juga diganti pakai sandal jepit sama dia. Merek swallow ijo harga 10ribu." Suara Valent tiba-tiba menimpali dan membuat Putri mengangguk setuju, sebelum kembali berjalan menuju mejanya. 

Sesuai perkataan Valent setelah menuju mejanya, Putri memang menganti sepatunya dengan sandal swallow yang dia lupa harganya berapa. Yang dia ingat dia membelinya di Indomarch terdekat, karena dia malas pakai sepatu di kantor. 

"Eh kalian sudah dapat pemberitahuan belum?" Tanya Valent kemudian saat meletakkan tasnya di mejanya.

"Pemberitahuan apa?" Tanya Yeriska seraya berdiri. Ia ingin pergi menuju pantri, membuat roti bakar karena tadi pagi belum sarapan. 

"PPKM. Jadi kita harus 100% kerja di rumah." 

Dika yang dari tadi fokus Zoom, mulai mendongak. Telinganya kerja dua kali untuk mendengar pembicaraan Valent dan juga zoom meeting hari ini.

Lantai 12Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang