25. Awal baru

4.8K 386 18
                                    


Vano beranjak dari atas ranjang, ia akan membersihkan tubuhnya. Setelah kegiatan panas mereka berdua membuat tubuhnya terasa lengket.

Saat Vano sudah selesai membersihkan tubuhnya ia melihat Raina masih dengan posisi yang sama saat ia meninggalkan untuk ke kamar mandi tadi. Vano tersenyum tipis. Ia menghampiri Raina. Menyentuh rambut nya pelan.

Raina yang merasa ada seseorang  menyentuh rambutnya akhirnya benar-benar terbangun. Raina sudah bangun tadi tapi ia malas untuk meninggalkan tempat tidur. Ia sangat lelah.

"Mandi, setelah itu kita sarapan" ujar Vano dengan suara nya yang lembut. Tidak seperti sebelum nya yang selalu membentak.

Raina mendudukan dirinya. tidak lupa ia menutupi tubuhnya terlebih dahulu sebelum ia berdiri menuju kamar mandi.

Raina meringis merasakan sakit pada bagian bawahnya. Vano yang memang sadar akan apa yang nanti dirasakan Raina akhirnya mendekati. Vano mengambil ancang-ancang menggendong Raina ke arah kamar mandi. Tidak memperdulikan penolakan yang dilakukan Raina.

Bukan sampai disitu saja. Vano menunggu Raina di dalam kamar mandi. Memperhatikan wanitanya mandi. Benar-benar. Raina malu dengan hal ini.

"Sudah?" tanya Vano ketika melihat Raina sudah selesai dengan ritual mandinya.

"Udah Mas, kamu keluar aja"

Vano menaikan alisnya ia tidak terima di usir seperti itu.

"Saya gendong lagi" tawar Vano.

"Eng-" belum selesai Raina menjawab Vano sudah lebih dulu mengangkat tubuhnya. Raina terkejut dengan apa yang dilakukan suaminya ini.

"Kamu ganti baju, bisa sendiri kan?" saat mereka sudah ada di walk in closet.

"I-iya aku bisa sendiri Mas" ujar Raina cepat.

"Saya ke bawah dulu." ujar Vano sebelum menghilang dari balik pintu. Meninggalkan Raina sendirian disana.

Raina cepat-cepat memakai pakaian nya dan segera turun ke bawah. Ia tidak ingin membuat Vano menunggunya. Ia takut suaminya marah.

"Ayo makan." Vano sudah menyiapkan makanan untuk Raina. Tidak seperti biasanya. Raina lah yang akan menyiapkan untuk Vano.

"Mas" merasa dipanggil Vano mendongak menatap Raina dengan tatapan bingung.

Raina tersenyum sebelum berkata "Terima kasih"

Vano yang paham dengan cepat menganggukan kepala nya sebagai jawaban.

"Mas berarti nggak kerja?" tanya Raina kepada Vano ketika mereka sudah duduk di sofa ruang tengah. Seperti nya ruang tengah menjadi tempat favorit mereka berdua.

Seperti apa yang mereka lakukan akhir-akhir ini, Raina masuk ke dalam pelukan Vano. Dan Vano yang memeluk erat seakan tidak ingin melepaskan istrinya itu. Benar-benar membuat semua orang iri dengan kemesraan mereka.

"Tidak" jawab Vano singkat padat jelas.

"Kenapa? Kamu sering ijin akhir-akhir ini loh Mas" sekarang menatap mata suaminya.

Vano menunduk, mata mereka bertemu. Vano menarik nafas.

"Saya ingin libur saja"

"Benarkah?" tidak puas dengan jawaban suaminya.

"Banyak tanya kamu!" ketus Vano dengan ekspresi tidak suka. Membuat Raina buru-buru mengelus dada bidang suaminya itu pelan.

Raina tidak lagi bertanya ia takut jika momen seperti ini harus berakhir karena pertanyaan nya.

zebra(completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang