28. Pilihan

6.6K 405 38
                                    


"Ada yang sedang kamu pikirkan?" tanya Vano ketika melihat istrinya melamun dihalaman belakang, dan tidak menyadari kedatangan nya.

Raina yang tersadar buru-buru menggeleng. "Aku udah siapin baju sama air buat kamu mandi, Mas"

Tanpa menjawab perkataan Raina. Vano pergi untuk membersihkan badan nya yang terasa lengket karena sedari pagi sibuk bekerja.

Raina menghela nafas, ia teringat dengan perkataan orang tuanya.

Flashback on

"Ayah sama Bunda udah tau sayang, jadi kamu gak perlu pura-pura bahagia didepan kami" ujar Candra kepada Raina.

Raina yang sadar akan maksud dari perkataan sang ayah hanya menangis dalam diam. Ia bingung harus berkata seperti apa.

"Kenapa kamu gak pernah bilang sama Bunda atau Ayah? Kenapa kamu sembunyikan masalah ini dari kami, kenapa harus pura-pura bahagia didepan kami sayang, kenapa?" todong Velly dengan berbagai pertanyaan yang ingin ia utarakan jauh-jauh hari saat dirinya sudah tau yang sebenarnya.

Raina diam, ia tidak tahu harus menjelaskan darimana. Ia juga sudah berusaha menyembunyikan semua nya tapi kenapa orang tua nya bisa tau tentang hal ini. Tentang masalah rumah tangga nya.

"Biarin Raina tenang" ujar Candra akhirnya ketika melihat putrinya menangis sesegukan. Tangis pilu yang membuat hatinya sakit.

Melihat putrinya seperti ini karena ulah nya membuat Candra dan Velly sama-sama menyesali keputusan mereka. Mereka mengira putrinya akan bahagia menikah dengan orang yang dicintainya tapi nyatanya.

"Maaf Bun, maaf Ayah" Raina menangkup kan tangan nya kedepan memohon ampun ke orang tua nya.

"Bukan kamu yang seharusnya minta maaf, tapi Bunda sama Ayah" ujar Velly.

Raina berhambur kepelukan kedua nya. Ia menangis menumpahkan kesedihan yang ia rasakan di pernikahan nya.

"Ceritakan ke Bunda sayang, Bunda ingin kamu sendiri yang mengatakan. Tidak perlu berbohong, tidak ada lagi yang harus kamu sembunyikan dari kami"

Raina melepas pelukan nya dan mengangguk. Tidak ada jalan keluar lain selain menjelaskan semuanya tanpa perlu menutupi lagi. Semua sudah terbongkar.

Raina mulai menceritakan kehidupan pernikahan nya yang jauh dari kata bahagia.

"Tapi sekarang Mas Vano baik kok sama Raina." ujar Raina mengakhiri cerita nya.

Velly dan Candra saling bertatapan. "Semua sudah terlambat sayang, kamu berhak bahagia! Vano juga." ujar Candra

Raina mengangguk membenarkan perkataan Ayah nya yang memang benar adanya.

"Jadi gimana? Kamu udah periksa? Udah hamil? Biar secepatnya kamu cerai dan pergi dari sana." tanya Velly beruntun lagi.

Raina mengeluarkan hasil rumah sakit yang menyatakan bahwa dirinya hamil dan juga foto usg.

"Bunda bakal punya cucu" memandangj foto usg tadi dengan mata berbinar.

Sedangkan Candra tidak kalah senang nya dengan istrinya. Ia memandang foto usg itu dengan pancaran mata berharap. Berharap cucu nya sehat dan nantinya lahir dengan selamat.

"Tinggalkan dia sekarang" putus Candra tidak bisa di ganggu gugat.

"Nggak Yah" tolak Raina cepat.

"Kenapa? Kamu mau ingkar sama persyaratan yang kamu berikan?"

Raina menggeleng ia bimbang. Ia tidam ingin pergi dari sisi suaminya. Apalagi sekarang ada calon anak mereka yang akan hadir melengkapi kehidupan rumah tangga mereka.

zebra(completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang