5. 24/7

576 53 10
                                    

KUDUS.

Kudus malam ini hujan dengan intensitas sedang. Waktu menunjukkan pukul 10.11 malam saat sayup suara lenguhan tengah mendominasi ruangan.

New membuka kedua mata.

Terlihat sayu.

Lalu, menatap Singto. Lelaki itu baru akan memasang pengaman setelah puas dengan kegiatan foreplay. Kemudian, menyambut tatapnya dengan raut meminta persetujuan. New tersenyum, sembari mengangguk. Singto segera mengambil lubricant. Setelah itu membuangnya asal.

Kedua tangannya meremas kain sprei. Saat dirasa milik singto mulai memasukinya perlahan. Sedikit meringis saat sensoris berhasil mengirim impuls rangsang tersebut. Lenguhan dari keduanya terdengar saat Singto berhasil memasuki New seutuhnya.

Singto memulai ritme. Menyingkirkan anak-anak rambut yang menutupi sebagian wajah lelaki dibawahnya. Lalu, mulai memberi kecup-kecup penenang. New masih meringis kesakitan. Memulainya dari dahi, dan berakhir dengan pagutan panas di bibir. New menaikkan volume lenguhan. Saat lelaki diatasnya mulai mempercepat gerakan.

Singto semakin memperdalam pagutan dalam kontrol. Tersenyum disela-sela kegiatan ketika melihat pemandangan indah tersaji didepan mata. New terlihat sangat mempesona berkali-kali lipat saat nafsu mendominasi.

Lenguhan keras kembali lolos dari mulut yang lebih muda. Saat Singto berhasil menggoda dengan memainkan kedua putingnya.

Mengecup, menjilat, dan menggigit.

Semakin menjadi.

Keduanya penuh peluh.

Singto kembali mempercepat ritme. Saat dirinya berhasil menemukan titik nikmat milik lelaki dibawahnya.

New melengkungkan tubuh.

Bersamaan dengan lenguh panjangnya yang keluar.

Terdengar lega dan nikmat.

Dia telah mencapai puncak.

Singto kembali tersenyum.

Membiarkan New menikmati fasenya.

Ah, surga dunia memang!

***

"Bang, scrambled egg-nya mau pake keju parut, nggak?"

Menu makan tersebut masih berada diwajan. Belum dia pindah ke atas piring. New tengah membuat secangkir kopi ketika Singto sudah sampai di ruang makan. Siap untuk sarapan bersama.

"Iya, Dek. Banyak, ya."

Meski Singto penyuka keju, ada beberapa waktu dimana lelaki itu benar-benar tidak ingin memakannya. Sesuai mood. Begitu ucap lelaki tersebut.

New meletakkan satu piring scrambled egg dengan dua roti tawar untuk Singto. Lalu, menyusulnya dengan secangkir kopi yang masih mengepulkan asap.

"Banyak-banyak minum air putih, Bang. Kebanyakan kopi nggak baik."

New menuangkan dua gelas air putih. Menyerahkan untuk Singto dan dirinya sendiri.

Singto tersenyum menanggapi.

Kebisaan Singto memang buruk. Lebih banyak meminum kopi. Terlebih, semenjak pekerjaannya menjadi berkali lipat lebih berat setelah masalah diperusahaannya muncul.

Hari ini genap 5 hari Singto menginap di tempat New. Setelah menyelesaikan perjalanan negosisasi bisnis di Singapura dan beberapa pekerjaan menumpuk lain. Mendiskusikan kemungkinan terbaik dengan Sang Ayah dan beberapa orang penting dibalik berdirinya perusahaan cabang yang dia pimpin. Keputusan final sudah dia kantongi. Tinggal menunggu waktu yang tepat.

Garis Terdepan [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang