•••
"Kok Gua jadi takut ya lama-lama"
Ujr Mingyu, yang entah sudah bungkus ke berapa menghabiskan Cemilan milik Jungkook. Mereka kini berkumpul di kamar Jungkook, menunggu waktu makan malam tiba."Kenapa ?"
Yugyeom bertanya tanpa menoleh, sibuk dengan game mobilenya."Memangnya kalian nggak ngerasa aneh apa ?"
Mingyu menatap Yugyeom dan Jungkook bergantian.
"Ini konsepnya udah bukan Study Tour !"Hmm, tuh kan !
Jungkook memang dari awal sudah curiga,
Memangnya normal, kalau kegiatan Study tour kecil-kecilan yang sebenarnya tidak begitu penting bisa semewah ini ?Maksud Jungkook, Bayangkan saja !
Keberangkatan menuju tempat Tour difasilitasi dengan Premium Bus. Padahal hanya ke kota tetangga, itu pun hanya beberapa jam,.Dan lagi, selama 3 Hari Jungkook dan teman-teman sekelasnya diperlakukan seperti anak-anak elite.
Menginap di tempat mewah, makan makanan fancy yang porsinya kecil tapi harganya selangit.
Ini kegiatan Study tour tapi serasa menjadi kegiatan traveling fancy.
Masalahnya ya-UANG DARIMANA COBA !
Minggu lalu saat pengumpulan Dana, per orang hanya di minta 250 ribu. Kalau dikalikan dengan 25 anak jadinya hanya 6 juta lebih, ditambah kegiatan yang rencananya hanya 2 hari 1 malam malah bertambah.
Awas saja kalau setelah ini semua fasilitas mevvah ini dijadikan tagihan semester ini, Jungkook bakal hancurin sekolahnya !
"Gimana kalau guru-guru kita punya niat jahat ?"
Yugyeom mulai terpancing, memang diantara mereka dia yang paling penakut."Gimana kalo Pak botak nyulik Kita trus mau di jual ? Huaaa mau balik lahhh!"
Yugyeom berujar semakin menjadi-jadi, bikin Jungkook menatapnya jengah."Yugy, Jangan ngarang"
"Serius Kook, gimana kalau pas tengah malem, p-pas tengah malem mereka-"
'ceklek'
Ketiganya terlonjak, terkejut saat Pak Guru Kang yang menjadi salah satu pengawas kegiatan ini, datang tiba-tiba.
Yugyeom sangking kagetnya, bahkan tanpa sadar memeluk Mingyu.
"Anak-anak, cepat siap-siap. Pakai pakaian yang rapih karena kita akan bertemu dengan investor kegiatan ini"
__
Beberapa saat kemudian, semuanya sudah berkumpul di ballroom hotel megah itu.
Kalau Jungkook boleh ngatain si, ini terlalu berlebihan, Ballroom-nya dipersiapkan seperti akan diadakan pesta besar daripada pertemuan kecil, ckck.
Sudah begitu, investor yang sedari tadi dibicarakan para guru itu datangnya lama sekali, ini bahkan sudah hampir sejam mereka menunggu disini, meskipun sedari tadi para waiters melayani dengan baik, tapi kan Jungkook bosan ! mending dia balik ke kamarnya dan bermain game.
Tak lama kemudian, orang yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga.
Tapi tunggu-
'Perawakannya, kok mirip seseorang, ya ?'
Jungkook membatin saat melihat presensi seseorang yang berjalan kearah mereka."Anak-anak, beri salam. Ini tuan Kim Namjoon, investor kegiatan ini"
Mendengar itu, mata Jungkook sontak membola saat itu juga.
.
.Setelah kegaduhan beberapa saat lalu , Kim Namjoon, si biang kerusuhan tengah duduk santai, memperhatikan sang adik yang sedari tadi wajahnya tertekuk kesal, duduk diatas ranjang sambil mencemili Pocky dengan ganas.
Dia sedari tadi memikirkan akibat dari semua ini. Identitas yang selama ini dia tutup rapat, terbongkar sudah, dibeberkan dengan begitu mudah oleh Hyung yang satu ini.
Ditambah setelah itu, guru Kang dan yang lainnya memaksanya untuk ikut bersama Namjoon, padahal dia dan kedua temannya kan sudah berencana akan main game sampai besok. Ck!
"Hyung ini kenapa sih ?"
Jungkook yang tak tahan akhirnya berujar kesal."Kenapa ? Kamu imut banget makanya hyung liatin"
Mendengar itu, Jungkook auto merolling bola matanya malas. Padahal bukan itu maksudnya lho.
"Jungkook kesini kan untuk belajar, bukannya liburan, apa maksudnya coba semua ini"
"Tau, kok. Memangnya salah kalo hyung mau support kegiatan ini ?"
Si Hyung menjawab kelewat santai."Ya salaaahh.. ini berlebihan.. terlalu Over.. really really so very over hyung !"
"Bahasa Inggris mu masih perlu di improve, kapan-kapan belajar sama Hyung, oke ?"
Jungkook menghela napasnya keras mendapati balasan yang bukan diharapkannya. Anak itu kemudian berujar serius.
"Setelah ini tidak mau tau, jangan ikut campur lagi di kegiatan Jungkook, apapun itu"
"Hyung hanya ingin membuatmu senang, bagian mananya yang salah dari itu ?"
"Semuanya.. Jangan menghambur-hamburkan uang hanya untuk Hal yang tidak penting seperti ini"
Perkataan Jungkook itu, lantas membuat suasana menjadi hening seketika."Kamu berpikir uang sepenting itu di mata Hyung ?"
Namjoon mengubah tone suaranya menjadi lebih dalam, tatapannya juga berubah menjadi datar."Dengar Jungkook, kamu itu adikku. Dan sudah sepantasnya seorang kakak melakukan ini pada adiknya"
"Toh Bukan adik kandung"
Jungkook berujar ringan yang selanjutnya membuat Namjoon mengeraskan rahangnya."Kim Jungkook-"
"Oke oke jangan marah"
Jungkook memilih menyudahi, Hyung yang satu ini memang paling sensitive kalo soal status.Padahal kan yang dikatakannya memang benar.
Jungkook kemudian pergi ke toilet, melewati Namjoon yang menghela napas.
Keduanya kemudian bersiap untuk tidur, karena besok Jungkook dan teman-temannya sudah harus kembali.
.
.Kalau ditanya apa Namjoon menyesal.
Ya, dia menyesal.Dulu saat kedua orangtuanya datang membawa anak kecil imut berpipi merah, dia orang pertama yang pergi tanpa mengatakan apapun-
"Adek.."
"Bagaimana kalau nginap sehari lagi bersama hyung ?"
Hingga waktu berlalu begitu ringan, Namjoon bahkan tidak begitu menyadari kalau keluarganya bertambah satu. Yeah, setidak penting itu menurutnya. Dia tidak bisa menerima-
"Tidak mau"
Jungkook tumbuh jauh lebih tinggi sekarang. Dan Namjoon, menyesal Karena dia melewati semua moment emas itu-
"Kamu mau apa ?"
Seharusnya dia bisa lebih baik.
Hampir 6 tahun dirinya bersikap acuh. Dan itu sudah cukup-"Sogokan Hyung nggak bakal mempan, lain kali saja. So, BYEBYE HYUNGIEE!! JANGAN RINDU YA !!"
Hubungan darah tidak akan lagi menjadi penghalang. Namjoon bersumpah-
Jungkook itu adiknya. Sampai kapanpun.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Naughty Bunny - JJK x BTS
Fanfiction"Halo dek, makin gembul aja. Jangan main dijalan lama-lama ok, nanti manisnya dibawa angin" "Hiiiih.. siapa ya, Kenal ?" Taehyung terbungkam seketika. Terdiam Menatap Jungkook dan teman-temannya yang melongos dengan santai. Sesaat kemudian, senyumny...