000. Time

16.9K 1.7K 622
                                    

3.34 pm, 1 agustus 1980.

Suara tangisan bayi mengudara dalam sebuah kamar rawat, beberapa menit kemudian suara tangisan bayi yang lain mulai terdengar.

"Bayinya sehat ya bu" suara lembut sang perawat sampai hingga indra pendengaran sang pasien.

Sang pasien tersenyum tipis sebagai tanggapan, beberapa perawat mengurus kedua bayi kembar tersebut setelahnya keluar untuk mendata.

"Sayang, kamu mau namain anak kita siapa?" Tanya sang suami mengelus pelan pipi salah satu bayinya.

"Hm? Menurut mu?..." tanya sang istri pelan.

"Bagaimana kalau yang laki-laki itu Shinichiro?" Ucapnya.

"Kalau begitu yang perempuan kunamakan (Name)..."

6.02 pm, 10 oktober 1989.

"Ohh ini dibaca ichi-gatsu" ucap seorang anak perempuan yang sedang tengkurap di samping saudara kembarnya.

Ia menunjuk salah satu tulisan jepang di sebuah buku, anak laki-laki di sebelahnya mengangguk antusias sebagai tanggapan dari anak perempuan berusia 9 tahun itu.

Sang ibu yang baru selesai memasak mengulum senyum lembut melihat interaksi antar kedua anak kembarnya.

"Shin, (Name), ayo makan" panggil sang ibu.

"Oke, okaasan" ucap mereka berdua lalu bangkit menutup buku sekolahnya.

Mereka berdua duduk di kotatsu dan mulai makan bersama, di saat mereka bertiga sedang makan, sang ibu membuka suara.

"Nee... bagaimana kalau kalian punya adik?" Ucap sang ibu tiba-tiba.

Shinichiro menelan makanan yang ada dimulutnya dengan wajah polos. "Kalau begitu bagus dong!"

(Name) mengangguk antusias. "Nanti (Name) punya adik!"

Sang ibu mengulum senyum, ia senang karena kedua anaknya tidak mempermasalahkan jika dirinya ingin memiliki anak kembali.

9.15 pm, 20 agustus 1990.

Sang ibu berangkat ke rumah sakit bersama sang kakek, suaminya pergi dua hari sebelumnya entah kemana.

Shinichiro dan (Name) ditinggal di rumah kakeknya sementara waktu, mereka berdua merebahkan diri di atas futon milik kakeknya yang beraroma khas.

"Nee Shin... menurutmu adik kita perempuan atau laki-laki?" Tanya (Name) pada Shinichiro yang tidur di sebelahnya.

"Menurutku laki-laki" ucap Shinichiro mengulas senyum tipis.

"Benarkah? Menurutku juga laki-laki" ucap (Name) memainkan tangan Shinichiro.

Pada pagi hari mereka dikejutkan dengan sang ibu yang sudah tiada setelah melahirkan anak ke 3.

Pada akhirnya, mereka bertiga tinggal bersama kakeknya yang memiliki dojo.

Anak yang telah lahir pada malam 20 agustus tersebut dinamai, Sano Manjirou.

Manjirou dirawat oleh kakek bersama dengan Shinichiro dan (Name) yang hanya melihat tanpa ada niat membantu.

Lama-kelamaan (Name) mulai dapat mengurus Manjirou walau hanya sekedar memberi makan atau mengajaknya bermain.

"Shin, lihat! Rambutnya pirang!" Ucap (Name) ketika melihat rambut Manjirou yang mulai tumbuh lebat.

Sano twins (tokyo revengers x reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang