"Neesan gapapa?" Seishu menatap khawatir pada (Name).
"Iya, cuma ketabrak burok dikit doang kok"
"Yaudah, aku masuk dulu ya" Seishu berjalan masuk ke sekolahnya setelah melambai singkat pada (Name).
Setelah Seishu benar-benar sudah masuk, (Name) melangkahkan kakinya kembali menuju supermarket untuk membeli bahan-bahan makanan, mood nya sedang bagus untuk memasak, jadi ia akan mencoba sesuatu yang berbeda.
Selesai belanja, Ia segera menuju rumah sebelum matahari berada di puncaknya, tak ingin membiarkan Shinichiro menunggu terlalu lama.
"Yaampun, padahal masih terhitung pagi, tapi sudah lumayan panas" Keluh (Name), mungkin memang badannya saja yang terlalu lama berada di suhu yang hangat.
Ngomong-ngomong tentang hangat, (Name) jadi ingat suhu udara kamarnya semalam cukup membuatnya kegerahan.
Flesbeng
"Shin, kipas anginnya mati?" Tanya (Name) kala merasakan suhu kamarnya sedikit menghangat, tangannya mengipasi wajahnya sendiri karena ia hampir berkeringat.
Shinichiro yang membereskan meja kerjanya menoleh, memang suhu kamarnya menjadi sedikit naik apalagi dihinggapi 2 orang dewasa yang membuat semakin naik. "Oh, iya, tadi siang baru rusak jadi belum sempat aku perbaiki"
"Sepertinya akan sulit tidur jika suhunya seperti ini, apa aku buka saja jendelanya?" (Name) melirik jendela disampingnya, suhu di luar pasti lumayan sejuk, berbanding terbalik dengan suhu ruangan yang ia tempati kali ini.
"Yang ada kau malah makin sulit tidur ditambah nyamuk yang akan masuk lewat jendela" Selesai membereskan meja kerjanya, Shinichiro menghampiri (Name) yang berada di ranjang.
"Tapi kalau sebentar mungkin tak apa" Lanjut Shinichiro membuka sedikit jendela yang berada di sisi ranjang. Angin malam seketika masuk mendominasi udara di dalam kamar yang panas, (Name) mendekatkan dirinya pada jendela, membiarkan wajahnya diterpa angin malam yang berhembus pelan.
"Bulannya cantik, bulat sempurna" Shinichiro duduk di samping (Name), menatap bulan yang berbentuk bulat sempurna. Pandangan (Name) tertuju pada bulan di atas langit, sudah lama ia tak melihat bulan dengan bebas seperti ini, sungguh tenang perasaan yang dirasa hatinya.
"Iya" Senyum tipis terpatri di bibir tipisnya, Shinichiro memangku dagunya dengan mata yang terus menatap (Name) yang disinari cahaya bulan, Shinichiro seperti melihat bidadari di hadapannya.
"Tapi bulan itu masih kalah sempurna dengan seseorang" Ucap Shinichiro masih menatap (Name) dalam.
"Seseorang?" (Name) mengalihkan pandangannya pada Shiniciro, wajahnya terlihat sedikit kebingungan.
"Iya, bagiku yang paling sempurna itu kau, (Name)" Senyumnya melembut bersama dengan tatapannya yang ikut melembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sano twins (tokyo revengers x reader)
Fanfic(on going) Incest series. 1 agustus 1980. Hari dimana lahirnya kedua anak kembar dari keluarga Sano. Keduanya merupakan kembar walaupun berbeda jenis kelamin. Bayi laki-laki yang lebih dahulu lahir sebelum sang bayi perempuan lahir 2 menit setelahny...