007. Mimpi?

8K 1.3K 974
                                    

(Name) terbangun dari tidurnya dengan nafas yang tersenggal-senggal.

Ia langsung duduk di atas kasurnya, badanya agak lengket karena keringat yang bercucuran keluar.

Ia memegang dahinya, berpikir bagaimana bisa ia memimpikan sesuatu yang sangat annoying.

Mau tau apa yang (Name) impiin?

Yang pasti itu spoiler buat book ini hehe ( ͡° ͜ʖ ͡°).

Wajahnya memerah mengingat kembali mimpi yang baru ia alami itu.

Ya, sudah ketebak bukan ( ͡° ͜ʖ ͡°).

"Kenapa aku malah bermimpi tidur berdua dengan Shin? Telanjang pula?!" Gumam (Name).

"Mana Shin hanya senyum tanpa dosa" gumamnya lagi.

Hehe boi ( ͡° ͜ʖ ͡°).

(Name) menarik kasar selimutnya, lalu berguling-guling tidak jelas.

Wajah Shin di mimpinya tergiang giang di kepalanya.

Juga suara seraknya yang berbisik di telinga (Name).

(Name) menutup wajahnya yang memerah dengan kedua telapak tangan, berteriak dalam hati kenapa mimpinya hari ini begitu aneh.

"T-tunggu... tapi itu seperti bukan Shin, gaya rambutnya berbeda... tapi wajahnya sama... " gumam (Name).

(Name) terus menggerutu, sampai-sampai tak menyadari kalau ada yang memasuki kamarnya.

Shinichiro lah orangnya.

Ia mengernyit heran kala mendapati (Name) yang bergumam tak jelas sembari menutupi dirinya dengan selimut.

Tangan Shinichiro terulur, lalu menarik selimut (Name).

(Name) yang kaget langsung berjengkit dan berteriak, membuat Shinichiro ikut berteriak.

"Huh?! Kau ini kenapa?! Wajahmu juga!" Ucap Shinichiro.

(Name) yang sudah mentok nempel di tembok hanya terdiam.

Wajahnya kembali memerah mengingat mimpinya barusan.

Ia menarik selimut untuk kembali menutup dirinya.

Tanda incest dipercepat?( ͡° ͜ʖ ͡°).

Shinichiro menaikkan salah satu alisnya, bingung dengan sikap (Name) pagi ini.

"Hei, ini sudah pagi, kalau kau tak bangun, nanti kakek akan marah loh" ucap Shinichiro menggoyangkan badan (Name).

"N-nanti!" Ucap (Name).

Shinichiro makin bingung dibuatnya. "Kau demam (Name)?"

Shinichiro membuka paksa selimut yang menutupi wajah (Name), setelahnya menempelkan punggung tangannya di dahi (Name).

"Tidak panas kok" gumam Shinichiro.

(Name) menepis tangan Shinichiro, lalu kembali menutup dirinya dengan selimut.

Shinichiro menjadi sedih, karena sikap (Name) seperti menjauhinya.

"Hei, kau marah padaku?" Ucap Shinichiro, ia mendudukkan dirinya di samping ranjang (Name) dan sedikit menusuk-nusuk(?) Badan (Name) dengan jarinya.

(Name) menggeleng. "Udahh, kau pergi saja duluan saja"

Shimichiro menghela napas. "Baiklah, jangan terlalu lama, nanti kakek marah"

Shinichiro bangun dari duduknya, lalu pergi keluar dari kamar (Name).

~

Sano twins (tokyo revengers x reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang