011. Time skip

7.1K 1.2K 600
                                    

(Name) menghela napas, ia bercermin melihat pantulan dirinya.

Ia menjadi agak dilema, entah kenapa ia beberapa tahun belakangan menyukai kembarannya sendiri, Shinichiro sano.

Ya, sudah 4 tahun berlalu.

(Name) sekarang tengah bersiap untuk berpesta merayakan kelulusannya.

Ia bersyukur kala melihat hasil nilai yang cukup memuaskan.

Jadi ia masih dapat mencari kerja dengan sedikit mudah.

Entah ia ingin bekerja apa, yang terpenting baginya adalah menghasilkan uang yang halal nan toyyiban.

(Name) mengambil lipbalm, hendak memakai di bibirnya sebelum Shinichiro membuka pintu kamarnya tanpa permisi.

Lipbalmnya hampir terjatuh karena kaget, ia berbalik, lalu menatap Shinichiro kesal.

"Shin! Ketuk pintu dahulu!" Ucap (Name).

Shinichiro menggaruk kepalanya. "Ya.. maaf, aku sudah terbiasa tidak mengetuk dahulu"

(Name) kembali berbalik menatap pantulan dirinya, sementara Shin berjalan mendekati (Name) di meja riasnya.

"Kau ingin memakai riasan?" Tanya Shinichiro.

(Name) berusaha bersikap senormal mungkin di dekat Shinichiro walau agak susah.

"T-tidak... hanya pelembab bibir saja" ucap (Name).

Shinichiro ber'oh ria, ia stay di samping (Name) memperhatikan gerakan (Name) yang memakai lipbalm.

(Name) yang terus diperhatikan seperti itu tentu saja menjadi gugup, walau saudara sendiri, tapi perasaannya seperti kepada lelaki pada umumnya.

"Etto.. Shin, belum siap siap?" Tanya (Name) menoleh dan menatap Shinichiro.

"Oh iya! Aku sampai lupa, kalau begitu aku pergi ke kamar dulu" ucap Shinichiro lalu pergi ke kamarnya.

(Name) hanya mengangguk, lalu kembali menatap pantulan dirinya.

Wajahnya seketika menjadi tomat lebay, tak lua asap yang mengepul keluar dari kepalanya.

'Yaampun... kenapa aku seperti ini?' Batin (Name) menunduk.

Ya kalo gak gitu gak jalan lah ceritanya bege.

Selesai memakai lipbalmnya, ia berdiri dan mengambil tas berwarna lylac.

Ia terlihat sederhana dengan sweater hijau lembut dengan rok hitam selutut.

(Name) keluar dari kamarnya, lalu duduk di ruang tamu menunggu Shinichiro selesai bersiap.

Tiba tiba Manjirou datang menghampiri (Name) dengan wajah yang sudah mengantuk berat.

"Neesan.. kenapa tidak tinggal di rumah saja? Aku kan ingin dinyanyikan lagu tidur oleh Neesan" ucap Manjirou cemberut.

(Name) tersenyum lembut, ia berjongkok di depan Manjirou.

Tangan kecil Manjirou ia genggam. "Manjirou kan sudah besar.. jadi bisa ya tidur sendiri?"

Manjirou mencebikkan bibirnya. "Tapi kan aku ingin dinyanyikan lagu tidur"

"Manjirou.. hanya malam ini kok" ucap (Name) mengelus punggung tangan Manjirou dengan ibu jarinya.

Manjirou menghela napas kecewa, lalu memeluk tubuh (Name) yang lebih besar darinya.

(Name) membalas pelukan Manjirou, juga mengelus surai pirangnya.

Izana yang melihatnya hanya menatapi itu datar, masih sama, dimana Manjirou manja, di sana lah Izana julid.

Sano twins (tokyo revengers x reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang