009. Hujan

6.9K 1.3K 663
                                    

(Name) berjalan menuju sekolah Izana, menjemputnya karena saat ini ia ada sedikit waktu.

Pulang cepat.

Surga dunia~.

(Name) menunggu di depan gerbang kala sampai di lingkungan sekolah dasar tersebut.

Biasanya yang menjemput Izana adalah sang kakek karena (Name) dan Shinichiro masih di sekolah.

Bel sekolah berbunyi, menandakan pelajaran selesai, (Name) kembali berdiri tegak, memperhatikan kerumunan anak yang keluar dari dalam sekolah, menghampiri orang tua masing-masing.

Kecuali yang yatim piatu.

Izana yang melihat (Name) berdiri di gerbang agak kebingungan sebenarnya, tapi ia segera memanggil kakaknya itu.

"Neesan?" Panggil Izana agak ragu, takut kalau itu orang lain, kan malu.

(Name) menoleh, lalu tersenyum saat mendapati Izana di dekatnya.

"Sudah selesai? Ayo pulang" ucap (Name) menepuk kepala Izana.

Ingat, menepuk, bukan menggeplak.

Izana tersenyum sumringah, karena (Name) tumben menjemputnya, ia mengangguk antusias dan menggandeng tangan (Name) yang lebih besar darinya.

"Nee, bukankah Neesan sekolah?" Tanya Izana.

(Name) berdehem dengan sedikit berayun. "Tadi aku pulang cepat, jadi aku menjemput Izana deh"

Izana hanya ber'oh ria menanggapi jawaban (Name), lalu kembali menatap jalan di depannya.

"Juga kakek belakangan ini sibuk dengan urusannya, jadi aku sedikit membantu meringankannya" ucap (Name).

Kakek Sano :

Umur panjang.
Menyekolahkan 5 anak piyik.
Duit ngalir.

Mereka sampai di kediaman Sano, terlihat Shinichiro menjaga Manjirou yang sedang bermain dengan Emma di halaman.

"Tadaimaa..." ucap (Name) kala memasuki kediaman Sano.

"Oh, okaeri.." ucap Shinichiro.

"Nah, jangan lupa ganti bajumu ya, Izana" ucap (Name) pada Izana.

Izana mengangguk, lalu pergi memasuki ke dalam rumah, menuruti apa yang dikatakan kakaknya.

"Hmph! Aku ingin cepat ke sekolah agar bisa dijemput neesan" ucap Manjirou iri.

"Aku juga!" Ucap Emma.

Shinichiro tertawa pelan. "Kalian masih lama untuk pergi ke sekolah"

"Kalau begitu dipercepat saja!" Ucap Manjirou mengangkat salah satu tangannya.

Emma mengangguk setuju.

"Dasar, mana bisa" ucap (Name) masuk ke dalam rumah.

"Eh?! Neesan, aku belum pelukkk!" Manjirou berlari mengejar (Name) yang terlebih dahulu memasuki rumah.

ーーーー

(Name) berjalan keluar dari kamarnya kala kakeknya memanggil namanya dengan lantang.

"Kenapa kek?" Tanya (Name).

"Tolong belikan bahan bahan ini, persediaannya sudah hampir habis" ucap kakek memberikan secarik kertas yang bertuliskan bahan bahan yang harus dibeli.

"Eh? Baiklah..." ucap (Name) menerima kertas tersebut.

"Aku ikutttt!!!!" Manjirou tiba tiba datang dan meminta ikut, padahal hanya membeli bahan makanan.

Sano twins (tokyo revengers x reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang