012. Pengakuan

7.5K 1.3K 885
                                    

Shinichiro menghela napas. "Haduhh kalau mau minum lihat lihat dulu dong.."

(Name) tertawa pelan. "Tak apa, kan aku gadis seterong"

"Ya.. untungnya, tapi kalau tidak bagaimana?" Ucap Shinichiro.

"Sudahlah Shinichiro, yang terpenting dia tak apa" ucap Imaushi.

"Hahaha! Kau hebat (Name)! Gege!" Ucap Benkei menepuk punggung (Name) pelan.

Shinichiro menghela napas. "Tapi jangan lakukan lagi, oke?"

"Hehe.. iya iya" ucap (Name) memeluk lengan Shinichiro.

ーーーー

Pintu rumah di buka pelan, karena malam ini sunyi, suara kecil pun dapat terdengar jelas.

"Sudah tidur semua?" Gumam (Name).

"Ya, mungkin saja" jawab Shinichiro juga bergumam.

(Name) melirik jam dinding, sedikit menyipitkan matanya karena gelap.

"Jam 12" gumam (Name).

"Kau langsung tidur sana, besok ikut aku membuka dealer" ucap Shinichiro pergi ke kamarnya.

(Name) mengerjap pelan. "Okee.. selamat tidur"

(Name) berjalan pelan menuju kamarnya, sebisa mungkin tak menghasilkan suara.

Setelah sampai, ia mengganti pakaiannya dengan gaun tidur agar tak panas.

Ia merebahkan dirinya di atas ranjangnya, berusaha keras agar tidur dan berharap mendapat lucid dream.

"Hm.. aku nanti bekerja dimana ya.." gumam (Name).

Memang benar yang terpenting dapat uang dan halal, tapi tetap saja ia bingung ingin bekerja apa.

Shinichiro sekarang sudah memiliki dealer sendiri, kalah sama kembaran sendiri.

Padahal ia ingin membiayai adik adiknya, dan tidak menjadi beban kakek.

Secara tak sadar ia terlelap saat sedang berpikir.

ーーーー

"Neesan... tadi malam neesan sudah pergi, sekarang ingin pergi lagi?" Ucap Manjirou yang baru bangun dan menciduk (Name) yang ingin pergi.

(Name) menoleh dan mendapati Manjirou dengan rambut yang berantakan dan handuk yang selalu ia bawa.

"Eh? Manjirou sudah bangun?" Ucap (Name).

Shinichiro yang sudah ada di teras pun menoleh. "Kenapa bisa pagi pagi sekali?"

(Name) menghela napas, lalu menatap Shinichiro bingung.

"Ya.. bawa saja dia" ucap Shinichiro kembali berjalan pergi.

Manjirou mengucek matanya, masih belum nyambung karena nyawanya masih ada di tempat tidur.

"Baiklah, ayo Manjirou, kau mau ikut?" Ucap (Name).

Manjirou mengangguk, lalu pergi menaruh handuknya dahulu.

Kemudian ia kembali dan langsung menggenggam tangan (Name).

Mereka pergi ke dealer Shinichiro yang akan dibuka pagi ini.

(Name) menyisir rambut Manjirou yang berantakan drngan tangannya, lalu turun dari motor Shinichiro.

"Woah.. lumayan besar juga dealermu" ucap (Name).

Shinichiro turun dari motornya, lalu mengambil sebatang rokok di saku celana dan menyulutnya dengan korek.

"Iya.." ucap shinichiro mengeluarkan asap dari mulutnya.

Sano twins (tokyo revengers x reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang