"Andai, Hendery berani ngasih tau papa. Andai, Hendery bisa. Hendery egois, Hendery gak berguna."
:: ^^ ::
Tangannya menggenggam handphone miliknya, menatap layar handphone itu yang menunjukkan roomchat dirinya dengan sang papa.
Henderyka Djananjaya Putra namanya, kakak tertua dari Sunoo. Dirinya kini mendudukkan dirinya dikasur empuknya, dengan tangan yang siaga mengetik sesuatu untuk papanya.
"Kasih tau gak ya? Tapi Hendery takut nanti mama malah bikin Sunoo tambah sakit lagi,"
Dirinya sudah terbiasa dengan menyebut namanya sendiri daripada menggunakan aksen 'aku' atau 'gue', walau teman-temannya atau saudaranya selalu menggunakan aksen itu, namun aksennya tetap sama, dirinya selalu memanggil dirinya sendiri dengan namanya. Hendery, panggilan untuk dirinya.
Dan kini Hendery sebenarnya sudah ada niatan untuk memberitahu papanya, dan alhasil dia hanya mengirimkan sebubble chat untuk papanya.
Papa 🖤
Em, pa |
read|Iya, ada apa Hendery? Ada perlu?
Hendery bingung, apa dirinya harus mengatakan yang sebenarnya atau tidak. Begini-begini, dia juga memikirkan ancaman yang selalu diberikan bundanya, khusus untuk dirinya.
Papa 🖤
Gak ada pa|
Papa ada chat Sunoo gak? Sunoo kangen kayaknya sama papa|
read|Belum ada, papa sampai lupa. Papa sibuk banget nak, maaf ya?
|Insyaallah, papa chat Sunoo habis ini ya Hendery
|Hendery gimana kabarnya nak? Baik?
Alhamdulillah baik|
Semua disini baik, papa|
read|Syukurlah, papa senang dengarnya
|Gimana sekolah kamu? Nilai kamu kemarin turun sedikit ya nak?
Iya pa, ih kok papa tau sih!|
Pasti bunda yang bilang ya?|
read|Lucunya
|Iya, bundamu yang bilang
|Jangan malas-malas ya nak? Ntar dimarahin bunda lagi loh
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda, aku hanya ingin bunda [REVISI]
Fanfiction❝ Setidaknya, aku bukan anak yang ingin menyakiti bundaku sendiri. Walau nyatanya, bundalah orang yang paling membuatku sakit selama ini. Aku bukanlah anak yang suka membuat bunda kecewa, namun dengan kondisi tubuhku yang tak sempurna, bunda sudah s...