03. Rapat dan Sate Padang

333 78 1
                                    

Kesibukan mempersiapkan music festival dimulai. Sesuai kesepakatan minggu lalu, maka sore ini Gianna dan teman-temannya akan kembali bertemu untuk membahas gambaran konsep acara serta seleksi panitia.

Berhubung hari ini Gianna hanya ada kelas dari pukul delapan sampai sebelas dan rapatnya diadakan pukul enam tiga puluh, gadis itu tentu pulang dulu ke apartment. Sekarang, jam di ruang tamunya sudah menunjukkan pukul enam tepat dan Gianna juga sudah siap berangkat.

"Gia, ketemu lagi," ucap Raesaka saat keduanya bertemu di depan lift.

Gianna tertawa. "Lo dari kapan, sih, tinggal disini?"

"Dari awal kuliah udah disini, tapi di tower Timur, terus awal tahun kemarin pindah tower kesini dan bulan lalu pindah ke lantai delapan," terang Raesaka.

"Ooh, nomaden ya,"

Raesaka tertawa dan mengangguk. "Mau berangkat rapat, kan?"

"Iya, lo juga?"

"Mau bareng?"

Gianna menaikkan kedua alisnya. "Tiba-tiba?"

"Iya, ya?" ujar Raesaka dengan terkekeh. "Gue berusaha jadi tetangga yang baik aja,"

"Tapi ini sepaket sama baliknya, kan?"

"Iya, dong. Masa gue suruh pulang sendiri,"

Gianna terkekeh. "Oke, gue juga tadi niatnya mau naik ojek online, mager banget,"

Dulu, kalau ada rapat sore-sore begini, Gianna pasti diantar dan dijemput Ale. Gianna nggak minta, Ale yang selalu inisiatif, nggak mau pacarnya pulang malem sendirian.

Gianna mengumpat dalam hati. Hal seperti ini ternyata masih mengusik pikirannya.

"Gi," Raesaka menjentikkan jari di depan wajah gadis itu. "Ngelamun?"

"Eh? Enggak..." ucap Gianna. "Sori, sori, tadi keinget sesuatu aja,"

"Ada yang ketinggalan?" tanya Raesaka sembari membuka pintu mobilnya.

"Nggak kok, udah kebawa semua," jawab Gianna.

"Aduh, wangi banget mobil lo," celetuk Gianna setelah memasuki CR-V hitam itu.

"Bikin pusing?"

"Nooo," sahut Gianna cepat. "Wanginya enak. Bau apaan ini? Gue mau ikut-ikutan,"

"Yah, gue juga nggak inget," Raesaka terkekeh. "Besok, deh, kalau beli lagi, gue kasih tau namanya,"

"Tapi ini kayanya kecampur parfum lo, sih, Res," ujar Gianna lagi.

"Bisa jadi. Gue naruh jaket, almet, sama kaos di belakang, dan semuanya gue semprot parfum," jawab Raesaka sambil mulai melajukan mobilnya keluar dari gedung apartment mereka.

Gianna tertawa. "Btw, lo baru ini nggak, sih, ikutan Mufest?"

Raesaka mengangguk. "Lo udah tiga kali ini ya?"

"Iya, tadinya mau coba event lain, tapi kayaknya yang paling aman disini,"

Keduanya terbahak.

"Gue juga tadinya mau join ospek aja karena udah ngerti sistemnya. Tapi ya...gitu," jawab Raesaka.

"Oh iya, ospek..." respon Gianna.

Dua orang ini lalu saling lirik dan kemudian tertawa. Perjalanan dari apartment menuju kampus diisi dengan gosip.

-**-

Sarah menyipitkan matanya saat melihat Raesaka dan Gianna turun dari mobil yang sama.

"Widih, akrab nih, kayaknya," celetuk Sarah saat dua orang ini lewat di hadapannya. "Kok bisa bareng dah lu?" ucapnya curiga.

CommitteeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang