20. Music Festival

360 69 5
                                    

Hari yang ditunggu akhirnya datang juga. Setelah enam bulan berjuang, mengorbankan tenaga dan waktu istirahat, sekarang saatnya para panitia menikmati kerja keras mereka.

Sesuai kesepakatan, maksimal pukul sebelas siang para panitia sudah berada di venue untuk briefing terakhir. Semalam, beberapa panitia tidur di tempat untuk menyiapkan dekorasi, sound, panggung, dan sebagainya.

"Teman-teman," ucap Mario dari panggung. "Jeda sebentar ya persiapannya. Gue minta waktu lima belas menit aja,"

Para panitia yang tadinya masih sibuk mengangkut barang segera menghentikan pekerjaannya.

"Terima kasih banyak untuk kerja kerasnya selama kurang lebih enam bulan ini. Semoga semuanya berjalan lancar sesuai rencana. Atau kalau pun nggak lancar ya semoga masih bisa teratasi," ujar Mario yang diaminkan semuanya.

"Gue rasa masing-masing koordinator udah kasih instruksi, jadi tolong nurut biar nggak ada missed antar divisi. Setiap divisi pegang tiga HT—kecuali keamanan, semuanya pegang—tolong juga dimanfaatkan dengan bijak," ujar Mario lagi. "Kita open gate jam lima, masih cukup longgar, jadi kalau ada yang butuh keluar dari venue, silakan, tapi tolong izin,"

Setelah itu, Wisnu mengambil alih mic dan menyampaikan hal-hal terkait teknis terkhusus keamanan dan proses screening barang-barang yang dapat dibawa masuk ke venue. Wisnu juga menekankan untuk mengontrol emosi jika ada perilaku penonton yang kurang baik.

"Usahakan jangan ada keributan, jangan sampai ada yang berantem. Dan gue minta tolong banget, jangan sampai panitia justru jadi sumber keributan," ucap Wisnu dengan tegas. "Kalau sampai ada panitia yang bikin ribut dan ketauan, sertifikatnya gue tahan, namanya gue blacklist biar lo nggak bisa ikut kegiatan kampus lagi,"

Ucapan Wisnu membuat beberapa mahasiswa menunduk.

"Denger, kan?" ucap Rendy pada anak-anak divisinya setelah Wisnu selesai menyampaikan briefing dan mereka bisa kembali melanjutkan kegiatan. "Gue tau lo semua jago berantem, tapi tolong tahan emosinya. Dan jangan ada yang berani-beraninya nyelundupin barang yang udah dilarang," ujar Rendy yang diangguki anggota divisinya.

Rendy punya power yang lebih dari cukup untuk mengacaukan kehidupan perkuliahan mereka, jadi yah...tentu anggotanya akan menurut saja dibanding menanggung risiko menjalani perkuliahan dengan tidak nyaman.

Memang, sih, seharusnya tidak boleh power abuse seperti ini. Tapi, kalau tidak dengan cara yang kurang bersih begini, Rendy tidak yakin anggotanya akan mau menahan emosi. Pasti akan ada yang mudah sekali terpicu amarahnya jika mendapati penonton yang melanggar aturan dan Rendy tidak mau itu terjadi.

 Pasti akan ada yang mudah sekali terpicu amarahnya jika mendapati penonton yang melanggar aturan dan Rendy tidak mau itu terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


**

"Kamera aman semua, kan?" tanya Raesaka yang diiyakan anggotanya. "Fleksibel aja, mau mobile silakan, kalau udah nemu spot yang bagus juga boleh stay di situ,"

CommitteeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang