BAB 11

3.8K 77 0
                                    

Matahari bersinar agak terik walaupun hari sudah beranak senja. Shanin baru saja memasuki sebuah mall dengan pakaiannya yang sangat sederhana. Kali ini memakai midi dress dengan sendal jepit dari anyaman berwarna cokelat. Ia menggerai rambutnya bebas dengan polesan make up tipis di wajahnya. Dia tetap terlihat cantik meskipun berdandan sederhana. Dandanannya kali ini sangat jauh berbeda seperti biasanya. Tidak ada sepatu, tas, maupun perhiasan mahal yang melekat di tubuhnya. 

Shanin baru saja pulang dari rumah Laura. Lebih tepatnya ia diculik Laura setelah sekian lama mereka tidak menginap bersama. Shanin sama sekali tidak mempersiapkan barang - barangnya untuk menginap di rumah Laura. Ia bertemu Laura saat sedang berbelanja es krim di mini market yang tidak jauh dari apartemennya. Laura langsung saja menyeretnya ke dalam mobil dan membawanya ke rumahnya.

Shanin sebenarnya lebih nyaman berpakaian seperti sekarang tetapi, tuntutan pekerjaan yang membuatnya harus tetap berdandan memukau setiap harinya. Apalagi ia sudah lama tinggal di Paris. Ketika tinggal di kota tersebut ia tidak boleh memakai pakaian yang sembarangan jika tidak ingin dilirik sinis oleh orang - orang. 

Perempuan cantik itu memasuki sebuah gerai kopi terkenal dan memesan minuman manis dengan krim yang banyak. Ia sangat suka minuman manis apalagi di cuaca yang panas seperti sekarang. Shanin memainkan handphone-nya tiba - tiba ia ingin memainkan game online. Saat sedang sibuk memainkan ponselnya tiba - tiba ada telepon masuk. Shanin mendesah kecewa. Ia baru saja akan memenangkan game tersebut. Shanin melihat nama 'Bianca' tertera di layar handphone-nya. Ia segera menjawab teleponnya.

"Halo, aku harap aku tidak sedang mengganggu kamu, Sha." kata Bianca berbasa - basi.

"Oh, nggak. Aku lagi santai aja ni." jawab Shanin berbohong. 

"Syukurlah kalau begitu. Kamu free hari ini?" tanya Bianca langsung pada intinya.

"Ya aku free hari ini. Ada apa, Bi?" tanya Shanin penasaran.

"Today it's my birthday tapi, semua teman - temanku pergi travelling ke Bali dan suamiku juga sedang keluar negeri. Apa kamu mau nemenin aku makan malam?" tanya Bianca lirih.

"Of course! I will, Bi. Happy birtday to you. Nanti aku bakal masakin kamu sebagai hadiah ulang tahun." kata Shanin menyetujui permintaan Bianca.

"Thank you, Sha. You're the best. Aku tunggu nanti malam ya. See you." ucap Bianca sambil menutup telepon.

Hal yang ditakutkan Shanin akhirnya terjadi. Ia harus bertemu seseorang dengan acara penting saat pakaian sedang tidak proper. Ia segera beranjak dari tempat duduknya dan berjalan cepat ke arah outlet pakaian langganannya. Ia segera memilih dress yang pantas untuk ulang tahun Bianca. Tidak lupa ia juga membeli tas serta sepatu baru. Shanin juga membeli sebuah tas untuk hadiah ulang tahun Bianca. Berharap ia belum memiliki model tas tersebut. Bianca sangat update tentang fashion ia tidak ingin memberikan barang yang sudah ia miliki,

Shanin memasuki salon dengan terburu - buru. Ia tidak memakai satu perhiasan pun selain anting setidaknya rambutnya harus ditata dengan baik. Ia ingin dikeriting bergelombang agar rambutnya tampak tebal dan indah. Sekalian ia ingin mengubah warna rambutnya sedikit lebih terang. Ia belum mengubah warna rambutnya sejak kerja samanya dengan brand Rior.

Hairdresser salon tersebut sudah mengenal Shanin. Walaupun Shanin baru saja pulang ke tanah air tetapi, namanya cepat terkenal karena pekerjaannya yang unik. Seorang chef cantik yang menjadi model brand ternama. Orang - orang penasaran padanya. Apakah ia benar - benar chef yang terkenal karena masakannya atau karena ia hanya menjual tampang. 

"Aku kira ada seorang peri yang datang ke salon kami ternyata elo, sis." ujar Angel saat bertemu Shanin. Shanin hanya tersenyum memamerkan deretan giginya yang tersusun rapi. Shanin sangat suka jika orang yang mengerjakan rambutnya adalah Angel. Angel adalah pribadi yang menyenangkan dan juga lucu. Kadang Shanin bisa tertawa terbahak - bahak karenanya. Itu yang membuat Shanin cepat akrab pada Angel. Angel juga bukan tipe orang yang penasaran dengan urusan orang lain. Seperti, apakah rumor bahwa Shanin suka pergi dengan pacar atau suami orang adalah benar? Atau berita tentang Shanin yang hanya menjual kecantikannya agar bisa dibayar mahal sebagai chef. 

An AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang