bad dream [18+]

9.2K 286 8
                                    

" ahhhh ahhh sakittt -hhh"

Desahan lembut itu memenuhi ruangan gelap yang saat ini menjadi tempat persetubuhan mereka . sang pria tersenyum manis kala mendengar desahan yang menurut nya sangat manis itu keluar dari bibir gadisnya.

"kau sangat cantik Rosie...arrghh!" desis itu pria itu sebelum menggeram saat merasakan cengkraman kuat lubang hangat gadis itu pada penis nya.

"eungghh ahhh ahhh ..."

Rose tidak tahan hingga meneteskan beberapa air matanya, untuk ketiga kalinya pria itu kembali mengisi tubuhnya, tidak ada kenikmatan yang ada hanya rasa sakit, bahkan kepala nya tidak berhenti terasa pening..

"arrghh .. aku akan eumhh membunuhmu sayang. "

Pria itu menggila dan semakin mempercepat tempo nya,pinggul nya sudah bergerak cepat tak karuan, bibir nya terbuka mengumpat dan mengucapkan sumpah serapah kepada gadis yang saat ini sedang di kukung nya.

"ahhh aku ingin pipiss eungghh..." desah rose

Taehyung menekan perut gadis itu, Rose sudah tidak tahan untuk mengeluarkan cairannya dan akhirnya kasur itu basah dengan cairan nya, sementara pria itu? Taehyung, ia tidak berhenti bergerak , mengejar pelepasannya.

"ahhh ahhhh inihh eummhhh aahhhhh..!!"

Cairan Taehyung tumpah di dalam rahim gadis itu .. dan..

"huh.. huh..."

Rose terbangun dari tidur nya, lagi, mimpi itu mendatangi nya, sudah 4 tahun berlalu namun mimpi itu terus menghantui nya seakan mengingatkan nya bahwa hanya Taehyung lah yang boleh menguasai nya, ini benar benar membuat nya trauma.

"mimpi buruk lgi?"

Rose menoleh ke arah pintu , dimana sumber suara itu berasal, disana berdiri sang ibu, Dara .

"mom ..." lirihnya

" sudah 4 tahun Rose, semua nya sudah berlalu putriku, lupakan lah semua itu.. "

"i'm scary.. " lirihnya terkesan perih

"jangan takut, dia sudah di masukkan ke rumah sakit jiwa di daegu, dia jauh dari sini, dia bahkan tidak akan tau rumah kita yg baru.. " tutur Dara sebelum memeluk erat putrinya itu

"ini terlalu sulit, kata kata terakhir nya , aku benar benar tidak bisa melupakan nya , bagaimana jika di pesta besok dia benar benar akan datang ?"

"itu tidak akan terjadi Rosie! cukup lupakan semua itu dan kau akan baik baik saja!!" bentak Dara sudah tidak tahan dengan semua pikiran yang terus mengganggu putrinya itu.

Rose hanya bisa terdiam..

"Sudahlah, hari ini kau tidak usah bersekolah, bantu mommy untuk mempersiapkan pesta ulang tahun mu besok.. " Tutur Dara sebelum berdiri lalu meninggalkan kamar putrinya.

Rose hanya mengangguk dengan lemas.


***

"Jimin oppa?! "

Gadis itu berlari dengan semangat lalu memeluk erat tubuh pria yang sedikit lebih tinggi darinya itu.

"hai princess.. "

Pipi nya sedikit merona saat mendengar panggilan Jimin untuknya.

"oppa kapan sampai eoh?" Tanya Rose

Jimin terlihat meletakkan jari telunjuknya pada dagunya sendiri, ya dia berpikir sebentar namun berakhir tidak menjawab apa apa dan malah memberikan kecupan manis di bibir gadis itu.

"mwo?! Yakk!!" Terlambat, pria itu sudah berlari duluan sambil tertawa terbahak-bahak, sementara Rose hanya melengkungkan bibirnya kebawah,

menggemaskan, batin Jimin.

Jimin sangat bahagia melihat Rose yang seperti ini, Jimin tau kejadian 4 tahun lalu yang membuat Rose jadi sedikit pendiam dan sering merasa takut tanpa sebab. Jimin tidak menyukai itu, jika saja Dara mengizinkan, Jimin sangat ingin membunuh pria itu, Kim Taehyung, yang sudah menyakiti Rose nya.

"Rose, apa kau tidak lapar? " Tanya Jimin mencubit pipi chubby Rose.

Rose mengelus perutnya, "mempersiapkan semua ini membuat ku sangat lapar, eumm ayo masukkan aku sesuatu! " pinta Rose

"siap tuan putri! " Jimin lalu menggendong Rose tanpa aba-aba, Rose yang terbiasa pun hanya tertawa bersama Jimin.


***

"Jimin.. Ibu ingin agar kau menjaga jarak dengan Rose, kau ingat kan trauma Rose? Ibu sangat tidak ingin sesuatu terjadi pada Rose. " Pinta Dara

"Kenapa bu? Ibu bisa melakukan apa saja asal jangan jauhkan Jimin dari Rose, Jimin tidak akan melakukan hal gila seperti itu kepada Rose, Jimin mencintai Rose bu, Rose sahabat masa kecil Jimin."

"Jimin, ibu hanya takut sesuatu yg buruk terjadi pada Rose.. " Lirih Dara

Jimin menggenggam tangan Dara, "aku akan melindungi Rose bu, tidak perduli taruhan nya adalah nyawa ku."

Setelah mengucapkan itu, Jimin membungkuk lalu pergi dari sana.

TBC

hehe sorry telat update ~ !!
padahal aku janji nya double up, yaa mau gimana lagi, namanya juga aku, pasti pelupa hehe, gimana nih part ini? mas tae nya kita umpetin dulu yya, ok, tulis pendapat kalian di komentar tentang part ini, lanjut atau gak? itu aku ambil dari pendapat kalian, thx!

Your Mine - Taerose 18+ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang