Mollayo 🔞

507 37 0
                                    

disclaimer : saya gak berhak apapun atas tokoh di sini, murni cuma jalan ceritanya
warning : penganut seungmin uke tolong jangan salah lapak, ada crack pair juga, mohon bersabar ya :)

☁️ . . .

Note di awal chapter !
Saya mau jelasin dulu soal series ini. Series yang saya maksud itu alur cerita memang beda tapi ada timeline / universe yang sama dan kemungkinan lebih banyak lagi hal yang gak terlalu berubah. Ide saya murni pemikiran sendiri, jika ada kemiripan dengan author lain silahkan tegur saja.

*

"Tuk"

"Tuk"

"Tuk"

"Jisung, bisa diem ?" Felix melemparkan death glare pada pemuda berwajah mirip tupai itu. "Bosen tau Lix, lagi gak ada kerjaan juga lagian" keluh Jisung menyandarkan kepalanya pada meja.

"Ngapain gitu kek, ikut Lino hyung mancing" usul Felix yang dibalas gelengan kuat oleh Jisung. "Gak bakat mancing, yang ada kabur semua ikannya" tutur Jisung kesal karena tau Felix sengaja menanyakan itu untuk melihat reaksinya.

"Ngambek mulu siluman quokka" sindirku yang sedari tadi mendengarkan pembicaraan keduanya. Keduanya sontak menoleh setelah aku bersuara. "Mau kemana Min ? Rapi amat Tuan Kim" Jisung berdecak kagum melihat setelan jasku yang masih baru.

"Ada rapat penting malem ini, sekalian minum-minum juga" sahutku ringan. "Minum ?" Felix mengerutkan kening. "Nanti kalo pulang jangan lupa bawa uke atau paling gak cewek" celetuk Jisung sambil tertawa. Felix langsung menjewer telinga pemuda Han itu. "WADOOOHH LIXXXX SAKIT SAKIT !!!! LEPASIN !!!"

Aku memutuskan untuk acuh saja dan memakai sepatu. Setelah memastikan semuanya beres aku berniat berpamitan langsung. Felix dan Jisung juga tidak lagi gaduh saat aku tinggal untuk kepentingan kantor.

Langkah kaki semakin kupercepat memasukki ruangan rapat. Aku menoleh ke sekeliling, masih cukup sepi, artinya aku tepat waktu. "Baru datang, Kim ?" seseorang menepuk pundak kananku.

"Oh, Wooyoung hyung, aku sedikit terlambat tadi" ujarku sambil mengelus tengkuk canggung. "Santai saja, lagian belum waktunya mulai" ujarnya menepuk-nepuk pundakku lembut.

Rapat pun segera dimulai. Tidak ada hal yang baru di sini. Sama saja dan semuanya selalu terasa monoton. Menit hingga jam tanpa sadar berlalu. Begitu rapat selesai hari sudah malam.

Sebelum ikut pergi ke bar aku tak lupa mengabari hyung line dan member lain kalau aku akan pulang larut hari ini. Semoga saja mereka bisa mengerti dan aku tidak akan pulang dalam keadaan mabuk.

"Tunggu sebentar ! Aku juga mau ikut minum, hyung !"

[]

Seungmin POV

Sebenernya aku baru kali ini bisa ikut minum di bar. Sepertinya tidak terlalu buruk juga kan ? Seharusnya begitu. Aku berusaha kuat menghalau pikiran buruk ketika menginjakkan kaki di lantai bar mewah itu. Wooyoung hyung bilang dia yang akan traktir jadi aku merasa sedikit lega belum jadi membeli satu minuman pun, harganya sangat fantastis.

Mataku melirik kesana-kemari berusaha mencari tempat yang nyaman. Memang agak jauh dari Wooyoung hyung, karena aku berusaha menghindari orang-orang yang merokok.

Aku menatap lamat-lamat sekeliling ruangan dan memperhatikan apapun yang tertangkap mataku. Termasuk rekan kerjaku yang sedang asik bercinta, aku tidak bercanda.

Mungkin aku terdengar naif tapi aku tidak terbiasa melihat hal seperti itu meskipun sekarang usiaku di atas dua puluh tahun. Aku heran dengan jalan pikiran mereka yang tidak tahu malu.

Tanganku menopang dagu lalu menyesap segelas wine putih. Pandanganku tidak sengaja bertemu dengan seorang...wanita ? Entahlah tapi dia sepertinya bartender di sini.



Author POV

"Ish hyung, Minhyun hyung ! Dengarkan aku dulu" gerutu pemuda cantik itu meremat ujung apron yang sedang dia kenakan. "Kenapa lagi Hyunjin-ah ?" sahut sang kakak malas.

"Hyunie pengen godain om-om yang itu" jarinya menunjuk seorang pria yang tampak datang sendirian saja. Wajahnya lucu dan bulat seperti anak anjing.

"Yakin dia om-om ? Kayaknya masih muda loh" timpal Minhyun. "Biarin aja kak ! Kalo dia masih muda aku mau jadi sugar mommynya, hehehe" jawab Hyunjin sambil tersenyum malu.

"Dasar hormon anak muda, ya udah sana deketin" Minhyun sedikit mendorong adiknya itu. Hyunjin sudah memikirkan rencana bagus yang pasti akan berguna baginya.

[]

#TBC
Seperti biasa tolong jangan lupa untuk tinggalkan komen dan juga vote
sampai jumpa di next chapter~

You're My Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang