disclaimer : saya gak berhak apapun atas tokoh di sini, murni cuma jalan ceritanya
warning : penganut seungmin uke tolong jangan salah lapak, ada crack pair juga, mohon bersabar ya :)☁️ . . .
Hari yang sudah ditunggu banyak orang akhirnya datang juga. Pertemuan sekaligus jamuan makan malam yang resmi. Pegawai hotel sedang menyiapkan ballroom yang akan digunakan nantinya. Tidak lupa meja dan kursi ditata berkelompok.
Chanhee yang menyiasati itu semua karena dia memang mendapatkan tanggung jawab seperti itu. "Anda ini semacam sales ya ? Saya seperti pernah lihat" ujar salah satu pegawai hotel memulai pembicaraan sembari bekerja.
"Saya sebenarnya cuma pengantar pizza saja" Chanhee menyebutkan merek dan bahkan menunjukkan kartu nama. Karena mereka sangat totalitas menyembunyikan kedoknya.
"Ah, brand yang itu, anak saya suka berlangganan pizza di sana" keduanya bercengkerama dengan santai tanpa melupakan pekerjaan. Chanhee melirik sekitar dan mendapati keluarga Hwang belum ada yang datang.
"Tuan, meja yang itu khusus keluarga Hwang Minhyun" ujar Chanhee. Orang itu pun mengangguk, tanpa tau Chanhee memiliki rencana tertentu.
"Dengan begini semuanya beres, terima kasih" Chanhee membungkuk bersamaan dengan pria itu dan tersenyum. Semuanya sudah sangat siap dan mereka akan masuk jebakan sempurnanya. Meja dan kursi yang lain pun di kelompokkan, agar tidak mencolok perbedaannya.
Chanhee menyadari ada komplotan yang dibawa keluarga Hwang. Tapi itu bukan masalah untuknya. "Hadirin dipersilahkan mengumpulkan alat komunikasi dalam bentuk apapun ke depan, tidak ada pengecualian" ujar sang pembawa acara.
"Ah sial" gumam Eunbi. "Mana aku tau kita harus mengumpulkannya ke depan ?" sahut Yeji. Namun membangkang bukan pilihan terbaik bagi mereka saat ini. Lebih tepatnya, mereka tidak ada pilihan lain.
[]
Sorot mata Nayeon tertuju pada seorang pemuda berjas dengan rambut blonde yang sangat cantik. Sosok itu nyata, bukan lagi khayalan Nayeon. Namun rasanya untuk digapai pun sulit.
Entah pemuda itu sadar atau tidak, wanita berbusana merah yang cantik dan awet muda itu terus saja memperhatikannya. Hingga Dahyun yang merupakan rekan kerjanya harus menegur dengan tepukan di bahu.
"Eonnie" panggil Dahyun lirih. "Ah, maaf, apa ada selain kau yang sadar ?" tanyanya. "Semuanya melihat ke depan" Dahyun menggeleng pelan. Keduanya pun larut dalam pemikiran masing-masing dan memperhatikan kata-kata pembawa acara.
"Berdasarkan survey yang telah kami lakukan selama sebulan lebih, penghargaan untuk Raja Bisnis kali ini akan diterima langsung oleh...Park Seonghwa !! Selamat !" suara gemuruh tepuk tangan terdengar.
Seonghwa pun segera maju dan memberikan sambutan formalitas. "Terima kasih banyak atas dukungan team saya, Ateez" ujarnya membungkuk hormat lalu turun dari panggung.
"Kenapa ?" Dahyun menatap Nayeon. "Dia cuma mengingatkanku pada mendiang suamiku" Nayeon terkekeh. Dahyun memeluk wanita itu dan segera menenangkannya sebelum Nayeon menangis.
Sementara itu di lain meja. Chanhee dan Kevin melakukan suit dengan tangan di bawah meja. Chanhee mengeluarkan batu dan Kevin mengeluarkan gunting.
"Lihat, kau kalah" ujar Chanhee. "Haish, aku memang buruk dalam permainan" ujarnya mendengus. "Traktir es krim nanti" pinta Chanhee. Mau tak mau Kevin mengiyakan.
"Hei lihat, mereka berdua mencurigakan ya kan ?" tanya Yunseong. "Tidak, mereka sudah gila seperti itu daritadi" tukas Hyunjin. "Aku tidak kenal mereka, tapi sepertinya yang rambut pink itu kekanakan orangnya, memalukan juga kenal orang seperti itu" tambah Eunbi.
"Sayang sekali kita tidak bisa melakukan apapun saat ini, bosan juga ya" Eunbi menatap jengah ke pembawa acara. "Benar-benar merepotkan" keluh Yeji. "Kita lihat saja nanti" ujar Minhyun tenang. "Kita harus bisa mendapatkannya kembali, atau semuanya hancur" ujar Yeji lagi. "Tentu saja, kita semua tau itu" timpal Eunbi.
[]
#TBC
Halo semuanya, jaga kesehatan selalu ya
maaf author agak lambat updatenya
seperti biasa jangan lupa vote dan komennyasee you in next chapter!!
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Destiny
RomanceHyunjin sudah sangat paham bahwa jalan hidupnya selama ini salah. Minhyun kakaknya pun bernasib sama dengannya. Hyunjin akhirnya terbiasa dengan pekerjaan kotor ini. Di tengah semua kesenangannya itu Hyunjin bertemu dengannya. Pemuda itu, Kim Seungm...