Hey Agent

58 5 0
                                    

disclaimer : saya gak berhak apapun atas tokoh di sini, murni cuma jalan ceritanya
warning : penganut seungmin uke tolong jangan salah lapak, ada crack pair juga, mohon bersabar ya :)
⚠️ KyuNyu moments ⚠️ + harsh words



☁️ . . .



Juyeon dan timnya baru saja kembali dari luar. Chanhee menemani Seungmin menemui atasan mereka. Kevin dan Jacob bekerja di ruangan masing-masing. Haknyeon bertugas di lapangan dan Changmin melakukan misi khusus.

"Akan lebih aku pertegas lagi padamu Tuan Muda" ujar sang atasan setelah membalik kursi putarnya. "Kita akan mengadakan jamuan resmi, dan semua anggota keluarga Hwang itu akan datang, kecuali pacarmu itu" Seungmin ingin membantah tapi dia juga tidak keberatan dengan status itu.

"Bukannya mencurigakan ya mengajak mereka ? Maksudku aku rasa mereka bukan orang yang bekerja di bidang resmi seperti instansi" timpal Seungmin. Wajahnya menyorotkan keraguan. "Tuan Kim yang terhormat, jamuan makan malam itu adalah untuk pengusaha yang sukses, Hwang Minhyun punya sebuah bar kan di kota ini ?" Seungmin mengangguk.

"Acara seperti ini sudah pasti ada setiap tahun, aku berani bertaruh mereka akan ikut, tapi kali ini kita tidak akan menyamar" Chanhee tampak tenang mendengarnya. "Aku sudah memesan agar tempat duduk kita jauh dari mereka, tapi masih bisa memantau pergerakannya" sang atasan mengacungkan jempol pada Chanhee.

"Tapi apa kita punya bisnis legal Tuan ?" tanya Seungmin lagi. "Iya, kau tau toko pizza seberang jalan dekat taman kota ? Itu milikku, aku cuma menitipkannya ke keponakanku saja, tidak ada yang tau aku bekerja di sini juga" tuturnya.

"Aku harus pergi ke sana sekarang untuk menyempurnakan kedokku" ujarnya beranjak keluar ruangan. "Hyung, apa benar wajahnya tidak dikenali banyak orang ?" tanya Seungmin selepas pria itu pergi.

"Iya, dia terlalu pandai menyembunyikan identitas aslinya, aku pun heran" balas Chanhee mengendikkan bahu. "Seungmin, jangan ragu pada keputusanmu, kita semua di sini saling membantu" seulas senyum muncul di wajahnya.

"Baiklah hyung, aku berjanji akan melakukannya sebaik mungkin" Chanhee menepuk bahu pria yang lebih muda itu dengan bangga. "Pergilah ke Kevin, masih banyak yang harus dia beritahu padamu" Seungmin pun menurut.

"Juyeon, sebagai wakil kepala di sini, boleh aku minta izin pulang ? Anakku pasti menunggu di rumah" ujar Chanhee. Juyeon langsung mengiyakan, karena tidak mungkin Chanhee berbohong.

[]

Chanhee segera pulang menggunakan bus. Keadaan bus sedikit lengang. Tanpa sadar ada yang seperti menguntitnya. Firasatnya sangat buruk, tapi dia tetap mencoba tenang.

"Seandainya kau terkepung, apa kau akan tetap maju atau melawan ?" Chanhee jelas mengenal orang yang menggunakan hoodie. Dia juga tidak bodoh untuk memahami pertanyaan itu. Namun Chanhee sengaja tidak menjawab karena dia sedang mendengarkan musik dengan earphones.

'Sialan, kenapa juga dia duduk di depan ? Merepotkan sekali cecunguk kecil ini' kesalnya dalam hati. Pemuda itu kesal setengah mati karena Chanhee jauh dari jangkauannya.

Keduanya turun di halte yang sama. Chanhee dari awal sudah tau orang ini berniat jahat. Namun dengan cepat Chanhee memanfaatkan kelemahan pemuda yang terbatuk karena asap rokok itu.

Awalnya pemuda itu hendak mencengkeram pundak Chanhee. Namun secepat kilat Chanhee membalikkan tangan pemuda itu di dekat belahan pantatnya. Trik kuno yang sangat berguna tapi cerdik.

Chanhee sengaja melakukan itu karena tau suaminya ada di depan sana. Pemuda itu kesulitan melepaskan tangan karena masih terbatuk-batuk. Changmin mengambil kesempatan untuk menendang tengkuk orang itu hingga pingsan.

Sang istri menghambur ke pelukan Changmin. "Sayang, terima kasih ya, untung tidak ada orang di sini" Changmin menggendong bridal istri mungilnya itu.

"H-hei ?! Turunkan aku ?!" protes Chanhee memukul bahunya. "Tidak akan, lebih baik lagi manisku ini diam dulu" Changmin mengecupi bibir merona kemerahan itu. Sangat cantik.

Chanhee duduk begitu tenang di dalam mobil. "Biasanya takut mengajakku pergi keluar karena takut ketauan kan, lalu kenapa ?" tanya Chanhee. "Kau kira aku cuma sendiri dalam perjalanan kesini ?" pemuda mirip pinguin itu kebingungan.

"Aku juga ikut, tapi karena mengantuk aku tunggu di mobil" ujar Younghoon yang tertidur di seat belakang. "Aish hyung, aku hampir diculik tau !" keluhnya membuat kedua pemuda lain tertawa.

Chanhee segera bertukar tempat duduk dengan Younghoon. Changmin selalu melakukannya karena Chanhee itu terlalu cantik untuk dipamerkan, akan repot kalau dia punya banyak saingan.

"Setelah ini aku akan pulang ke kota asalku, tugasku sudah selesai untuk tiga bulan ke depan" ujar Younghoon. "Kalian gak berniat nambah keponakan buatku ya ?" Younghoon sangat vulgar dalam berbicara. "H-hyung ! Aku mana bisa hamil !" wajahnya begitu memerah. Changmin menatap mata istrinya sebentar, berusaha memberikan ketenangan, dan akhirnya berhasil.

"Jaga diri hyung, Jeju juga jauh sekali dari sini"

[]

#TBC
Halo semuanya, mohon tetap kasih support buat ff ini ya
dialog Chanhee sama orang asing itu pancingan aja
kalo Chanhee jawab rencana mereka semua bakal gagal total karena ketauan pergerakannya
semoga gak bikin pusing ya ^^
Jangan lupa vote dan komennya~

see you in next chapter!!

You're My Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang