Rizky dan Alvian adalah musuh bebuyutan selama di sekolah. Keduanya tidak pernah akur karena sejak dulu terus saja memperebutkan perempuan yang sama.
Namun, Bundanya Rizky dan Ayahnya Alvian pada akhirnya menikah, menjadikan keduanya sebagai saudar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hari keempat kan belajar bareng, hari kelima baru main sama cacing, kenapa jadi kebalik sih?"
Ah iya juga, semuanya terjadi gara-gara tanaman pesanan mereka yang datang kemarin, makanya keduanya memutuskan untuk berkebun dulu yang seharusnya jadi agenda pendekatan mereka di hari kelima.
"Gak apa-apa gak sesuai urutan juga, daripada strawberry kita ditanam sekarang, kan kasihan jadinya layu."
Vian mengangguk paham, ia kembali fokus untuk membaca buku paket super tebal milik Rizky yang sudah ditandai mana yang pentingnya. Pelajaran yang Vian pelajari juga Rizky kuasai, jadi ia akan bertanya semua hal yang tak dirinya paham.
Ah, meskipun Vian lebih suka pelajaran kehidupan, tetapi ia tidak memiliki alasan untuk meninggalkan pendidikan formalnya. Lagipula pandai di pelajaran juga merupakan sesuatu yang baik, di samping moral yang harus baik juga.
"Katanya pensi abis semester 2 nanti, ya?"
Rizky melepaskan kacamata yang bertengger di hidungnya, ia menoleh pada Vian lalu merebahkan tubuhnya di atas karpet.
"Hmmm". Rizky hanya menggumam.
Vian mendecak, "terus abis UAS nanti gak ada acara apa-apa, dong?"
Rizky terkekeh, "kayaknya gak ada, Vi. Abis UAS yaudah cuman perbaikan nilai doang sampai pembagian raport."
Vian mengangguk paham, "kenapa gak ada acara?"
"Kuis yuk." Rizky malah mengalihkan pembicaraan.
"Loh, Iky kan belum baca. Iky cuman main laptop aja gak ada sentuh buku sama sekali!" Dan Vian otomatis teralihkan.
Rizky terkekeh, "udah paham di luar kepala."
Ah iya, bisa-bisanya Vian lupa. "Nih, mata pelajaran Sejarah."
Rizky mengambil buku itu kemudian meletakkannya di pinggir laptopnya.
"Iky jangan susah-susah, Vian cuman baca materi kerajaan doang."
Rizky mengangguk kemudian memikirkan pertanyaan yang akan ia berikan untuk Vian. "Coba jelasin siapa itu Ratu Shima."