Happy Reading!
"Farrel, waktunya makan siang." pekik Mama sembari mengetuk pintu kamar. Kemudian membukanya, sedikit terkejut ada seorang gadis berada di kamar berduaan.
"Siapa dia? Kenapa di kamar?" tanya Liana
"Pacar gue, dia ke sini jenguk gue. Kenapa? Nggak suka." celetuk Farrel.
"Seharusnya kalian belajar di ruang tengah, jangan di kamar!" sentak Mama, murka.
"Maaf tante, tadi kita cuma ngerjain tugas kok. Maaf nggak sopan," ucap Rachel
"Mending kamu keluar, saya nggak suka liat perempuan seenaknya di kamar cowok!" bentak Mama membuat Rachel terkejut. Hatinya tersentuh, kemudian menundukkan kepala.
"Apa-apaan sih?! Nggak! Mending anda yang keluar dari tempat tinggalku!" bela Farrel membentak Sang ibu. Kesal, beraninya mengusir Rachel.
Memang salah, tapi Farrel juga tidak terima kalau Rachel diperlakukan seperti ini. Apalagi gadis itu langung menunduk tak berani berkata lagi. Mamanya benar-benar keterlaluan.
"Farrel!" hati Mama masih terasa sakit bukan? Tentu, tapi bagaimana dengan Farrel. Sakit hatinya, dari kecil tidak pernah mendapat kasih sayang. Mama pun keluar sembari menutup pintu cukup keras.
Di situ Rachel benar-benat tidak enak hati. Keberadaanya tidak diterima dengan baik. Farrel pun memeluk kekasihnya, mencoba menenangkan gadis itu. Farrel tahu kalau Rachel tersinggung.
****
Farrel mengantarkan pacarnya pulang menggunakan motor. Sebenarnya belum kuat, tapi demi Rachel apa sih yang enggak. Cowok itu meminta Rachel untuk tidak mengingat kejadian tadi. Jika Mama farrel tidak menyutujui hubungan mereka. Tentu bukan penghalang.
Menghela nafas gelisah sepanjang perjalanan, Rachel menopang dagunya di punggul Farrel sembari memeluk tubuh cowok itu. Rasanya Rachel malu berhadapan dengan calon mama mertua. Sudah pasti Rachel tidak di sukai.
"Aku malu," gumam Rachel gelisah.
"Kenapa, kan aku udah bilang. Jangan pikirin itu sayang. Nggak ada yang bisa ngehalangi kita." ujar Farrel.
"Belum apa-apa aku ngerasa hubungan kita udah rumit,"
"Percaya sama aku, semuanya akan baik-baik aja." Farrel menyakinkan kekasihnya agar tidak gelisah.
Sesampainya di depan rumah, Rachel turun. Wajahnya benar-benar gelisah. Tapi Farrel mencoba untuk menghiburnya.
Sorot mata tajam tertuju ke arah mereka berdua. Seseorang itu mengepalkan tangannya kuat-kuat, tidak terima kalau kedua manusia itu semakin dekat. Siapa dia?****
Berada di dalam kamar sendirian. Rachel menghabiskan waktu sore untuk menonton drakor. Tapi tiba-tiba Reyhan menghampirinya. Cowok itu menatap datar ke arah Rachel. Bau-bau ngajak berantem ini mah.
"Gue nggak mood berantem," cetus Rachel sebelum Reyhan membuka mulutnya untuk bicara.
"Gue cuma minta kerokin dong. Masuk angin nih, Ra." ujar Reyhan sembari memelas ke sepupunya.
"Minta kerokin bibi aja napa, males ih." tolak Rachel.
"Bibi tangannya bau bawang, nggak betah gue tuh." balas Reyhan terus merengek kepada Rachel. Karena Rachel tidak tegaan akhirnya membantu Reyhan.
"Iya udah sini,"Reyhan langsung melepaskan kaos tipisnya. Terlihat ABS nya, Rachel biasa saja karena bagusan punya Farrel. Ada beberapa tato kecil di punggung Reyhan membuat cewek itu kesal dan mencubit. "Mentang-mentang cowok terus bebas tatoan gitu. Dasar, awas aja kalo besok masih ada. Aku laporin papa!" ancam Rachel tidak main-main.
"Itu tato sebulan ilang, Ra, tenang aja. Nggak selamanya nempel kok. Baru bulan kemarin aku makenya." balas Reyhan, membuat Rachel 'Nyenyenye' Alasan saja, padahal tato itu dibuat oleh nya saat pertama kali menjadi ketua gangster.
Ngeselin kan.__
Pagi hari yang cerah ini, Rachel diantar oleh Papa. Berjalan masuk ke dalam sekolah, masih sepi meski sudah pukul 7 pagi. Namun, langkah kaki Rachel terhenti ketika berhadapan dengan Meira. Cewek berambut pirang coklat menatapnya tanpa ekspressi. Tapi bukan berarti sengit, ingin menegur tapi rasa gengsi di hati begitu mendukungnya.
"Ada apa?" tanya Rachel karena langkahnya terhalang oleh Meyra.
"Lo ada hubungan apa sama Gabriel?" Meyra melempar pertanyaan balik kepada Rachel.
"Meyra, demi tuhan aku nggak ada hubungan apa-apa sama Gabriel." jawab Rachel.
"Terus kenapa sih, 2 cowok itu bela-belain berantem pas tanding. Heran, apa sih baiknya lo?!" celetuk Meyra
"Ha? Kapan?" tentu Rachel terkejut, kapan kedua cowok itu berantem. Atau saat pesta ulang tahunnya waktu itu.
"Pas hari ulang tahun lo," jawab Meira, cewek itu memakan permen karet. Wajah sangarnya memandang Rachel yang terkejut. "Kaget? Emangnya kamu nggak tau?" tanya Meyra.
"Gue nggak tau apa-apa, gue mau ketemu Gabriel. Dimana dia?" tanya Rachel kemudian Meyra menarik pergelangan tangannya menuju roof top sekolah. Mereka berdua melihat Gabriel duduk sembari merokok.
Ketika mendapati Rachel menghampirinya, Gabriel mematikan rokoknya kemudian berdiri. "Ada apa? Kenapa bawa Rachel ke sini?" tanya Gabriel. Cowok itu menatap fokus kepada Rachel, nampak gadis itu ingin mengumpatkan kata-kata.
"Gueyang tanya lo, kenapa lol sama Farrel berantem? Apa yang kalian mau sih?" celetuk Rachel tak berhenti. Gabriel langsung terdiam, menatap ke arah Rachel bingung.
"Maaf Rachel, tapi waktu itu memang kita ada kesalahpahaman aja." balas Gabriel.
"Saling taruhan? Aku? Ck, aku bukan barang yang seenaknya kalian jadikan taruhan!" sentak Rachel emosi membuat Gabriel melotot."Nggak gitu Rachel, kita cum--" Gabriel terdiam, benar juga apa yang dikatakan Rahcel.
Dan Rachel mendengar semua apa yang dikatakan oleh Meira. Kalau selama ini Gabriel juga menyukainya sampai membuat Farrel dan Gabriel saingan. Dulu mereka berdua sahabat tapi ketika hadirnya Meira membuat persahabatan mereka hancur. Dan kini gantian Rachel semakin mempersengit keduanya.
Rachel kesal, jadi selama ini Gabriel memang saingan mendapatkannya. Menyebalkan, sampai cowok itu berantem terus babak belur. Dasar cowok suka nya saling menyakiti. Adu kekuatan otot sok jagoan. Rachel langsung kembali turun ke bawah. Mereka pikir Rachel ini gadis taruhan apa? Menyebalkan sekali. Makanya Rachel kesal dan ingin marah-marah kepada Farrel juga.
To be continued
LANJUT NGGAK?
KALAU LANJUT AKU BAKAL UP BAB SELANJUTNYA. BUTUH DUKUNGAN DARI KALIAN😭
KAMU SEDANG MEMBACA
• My FucekBoy🔥•
Fanfic[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Farrel Aristide Keano. Badboy pemilik tatapan tajam yang mematikan serta sikap tidak peduli kepada siapapun kecuali Gadis yang bernama Rachel. Kelakuan bejatnya memang tidak pernah berkurang bahkan semakin menjadi. Pemaksa...