Warning!!!!
Jangan emosi😌Happy Reading guys!!!!!
🦊
Suara alat alat oprasi menghantui renjun. Selama ini tidak ada siapapun atau apapun yang membuat pria itu ketakutan. Bahkan ia tidak takut dengan kematiannya sendiri.Namun hari ini bisa di saksikan bersama, seorang renjun duduk di depan ruang oprasi dengan perasaan takut.
Ia menggigit ujung ibu jarinya. Berusaha menahan diri agar tidak mendobrak pintu ruangan dan memeluk aqila kala itu juga.
Insiden beberapa jam lalu membuat aqila kehabisan banyak darah. Peluru yang masih bersarang di tubuh aqila juga harus segera di ambil.
"Aishh kenapa lama sekali?". Dengus renjun.
Ia berdiri dari duduknya. Berjalan mondar mandir di depan pintu. Sebut renjun tidak memiliki urat malu pasalnya banyak orang dan beberapa perawat yang melihat aksi mondar mandir dan gerutuannya itu namun renjun bersikap seolah olah mereka hanya nyamuk yang lewat.Seseorang datang menghampiri renjun. Ia berlari kemudian
/plak
Satu tamparan berhasil mendarat di pipi kanan renjun.
Kaget? Of course. Siapa yang tidak kaget ketika tiba tiba saja ada orang yang menamparmu?
"DASAR IBLIS!!!".
"Din jangan berteriak. Ini rumah sakit".
Hyunjin menyumpal mulutu dini dengan telapak tangannya. Hal itu segera di tolak oleh dini. Ia menghempaa kasar tangan besar itu dari mulutnya dan kembali ke oknum renjun."saya gk akan biarin kamu hidup". Dini melayangkan tinjunya ke wajah renjun, pria itu dengan mudah menghindar.
Renjun yang sedang ambur adul pikirannya di tambah lagi menerima tamparan tanpa sebab akibat jelas marah.Ia hampir membalas pukulan ke dini namun segera di tahan oleh hyunjin.
"Jangan main kasar dengan wanita".
Renjun membuang pandangan sembari mengekuarkan senyum miring.
Ia kembali menatap hyunjin.
"Kau suka dengan wanita ini rupanya". Ujar renjun."Jangan mengalihkan topik. Gara gara iblis sepertimu, oppaku sedang sekarat di ruang icu".
Renjun mendekat. Satu tangannya menangkup pipi dini. Menekannya hingga gadis itu sedikit meringis.
"Ingat juga. Gara gara tingkah absurd mu yang sok ingin menyelamatkan oppamu, Aqila jadi seperti ini. Apa kau tau jalang?".
Renjun menghempas kasar wajah dini.
Wanita itu tak bergeming. Perasaan kaget, menyesal dan yang lainnya datang secara berangsur angsur."Apa? Aqila kenapa?". Tanya dini kawatir.
Bukan renjun namanya jika menanggapi pertanyaan orang yang jelas jelas jadi sebab utama aqila terluka. Ia balik duduk di kursi. Mengacuhkan dini yang terus terusan menanyai keadaan aqila.
"Hyunjin. Bisa kau bawa tikusmu ini pergi dari hadapanku? Aku sedang tidak ingin berurusan dengan darah".
Tanpa menolak perintah, hyunjin segera menggendong dini di pundaknya meski gadis itu meronta hendak diturunkan.
Keadaan kembali tenang, tapi tidak dengan hati renjun. Ia masih sangat kawatir dengan keadaan aqila.
Beberapa jam kemudian.
/kriek~
Pintu terbuka menghadirkan perasaan sedikit lega di dada renjun.
"Dengan Keluarga pasien?".
"Saya Calon suaminya"
🦊
Kaburrrrr!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychopath X Huang Renjun 2
Fanfic[HIATUS!!! JANGAN DIBACA KALO GAMAU NYESEL KARNA NGE GANTUNG😔] #Start: 2020 #End: - "you must pick me" #Season 2 #NC18+