"Kesalahanmu adalah menjadi hujan untuk seseorang yang menyukai matahari."
Happy Reading💜
Alga tidak tahu apa yang pria bernama Aryo Wiranugraha itu ingin bicarakan dengannya. Namun Alga tetap mengikutinya hingga akhirnya pria itu menghentikan langkahnya. Tatapan dinginnya tertuju pada beberapa lukisan di hadapannya. Dan Alga masih setia menunggu. Kendati sebenarnya ia sudah kesal setengah mati karena pria itu tak kunjung bicara.
"Alga." Akhirnya pria itu mulai membuka suara.
"Saya sudah mendengar banyak tentang kamu." Alga tidak tahu apa yang pria itu maksud dengan kata banyak. Namun satu hal yang pasti adalah pria itu tidak mengetahui siapa dia sebenarnya.
"Kamu punya banyak prestasi yang menakjubkan." Alga sama sekali tidak tahu ke mana arah pembicaraan pria itu. Hingga ia kembali melanjutkan, "Sangat berbeda dengan putra saya."
"Aiden juga cerdas." Setelah cukup lama terdiam akhirnya Alga pun menanggapi.
"Tidak secerdas kamu." Aryo membalas.
"Kenapa dia harus menjadi secerdas saya jika dia bisa menjadi cerdas dengan caranya sendiri?" Alga bertanya kini. Dia sama sekali tidak memahami cara berpikir kebanyakan orang termasuk pria di hadapannya ini. Kenapa orang-orang menciptakan standar untuk kecerdasan? Bukankah semua orang cerdas dalam bakat mereka masing-masing?
Aryo tersenyum lalu menoleh pada Alga. "Dunia ini kejam, Alga. Tidak ada tempat untuk orang yang kalah. Dan kecerdasan yang Aiden miliki tidak mampu untuk membuatnya menjadi pemenang."
Alga tidak lagi bersuara. Laki-laki itu hanya melayangkan tatapan tajamnya pada Aryo. Dan Aryo tidak bisa untuk tidak tertarik pada tatapan tajam itu. Hampir ia tersesat dalam manik segelap malam yang menatapnya seakan-akan dia adalah orang paling buruk di dunia. Namun tidak! Aryo tidak ingin terjebak di dalam sana. "Saya punya penawaran," kata pria itu kemudian.
"Penawaran apa?" tanya Alga masih dengan tatapan tajam yang sama.
"Jadi guru les anak saya dan saya akan memberikan apa pun yang kamu inginkan." Alga hampir terkekeh sinis mendengarnya. Astaga! Apa yang pria itu pikirkan?
"Saya tidak bisa," tolak Alga.
"Kenapa?" tanya Aryo. "Saya akan memberikan apa pun yang kamu inginkan asalkan kamu mau mengajarkan anak saya."
"Dan lalu saya akan dikalahkan oleh putra Anda?" Alga tersenyum sinis. Dia tentu tahu apa yang pria itu rencanakan. Satu-satunya yang pria itu inginkan adalah kemenangan Aiden atas Alga.
"Maaf Tuan Aryo Wiranugraha, saya tidak makan makanan sisa." Setelah mengatakan hal itu Alga langsung membalikkan badannya dan hendak pergi dari sana. Namun sebelum benar-benar pergi ia kembali berkata, "Anda benar. Dunia ini memang kejam. Tidak ada tempat untuk orang yang kalah. Tapi jika tidak ada tempat di dunia ini untuk Aiden maka Anda yang seharusnya memberikan tempat untuknya. Karena sesungguhnya Aiden jauh lebih membutuhkan tempat yang Anda miliki daripada ribuan tempat yang dunia ini tawarkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Right
RomanceRisa mencintai Aiden. Sangat mencintai Aiden. Namun sayang, Aiden terlalu dingin untuk memahami setiap kata cinta yang Risa utarakan. Risa berusaha untuk membuat Aiden mau membuka hati dan membalas cintanya. Namun sekuat apa Risa berusaha sekuat it...