■Meninggoy😖

39 11 1
                                    

.

.

.

"Iya dia ada di pembukaan seminar gedung C disana. Lagi jadi Narasumber pembukaan sih."ujar Cowok itu menunjuk gedung C di ujung sana.

Poppy menelan ludahnya. Ternyata cowok religius yang menyukainya itu bukan sembarang orang cuy. Arif ketua BEM. Cowok itu juga sering menjadi ketua organisasi di bidang keagamaan diMedan dulu.
Cowok itu sering menjadi imam di mesjid-mesjid bahkan sudah berdakwah ke berbagai daerah.

Poppy tidak mengerti lagi kenapa bisa cowok semulia itu bisa menyukainya. Pertanyaannya dari segi mana Poppy memikat hati seorang seperti Arif?  Bisa saja Arif menyukai seorang cewek soleha sejauh dunia organisasi keagamaan yang dia jalani selama ini kan?

Poppy melangkah ke arah gedung C. Gledisya yang masih tahu diri mengucapkan banyak terima kasih atas nama Poppy ke cowok yang belum sempat mereka tahu namanya itu. Gledisya merutuki Poppy sambil mengejar langkah lebar cewek bar-bar itu.

"No have Akhlak ya lo Pop! Gak tahu diri banget buat ngucap terima kasih sama cogan tadi." Kesal Gledisya setelah bisa menyeimbangi Poppy.

"Udah kau wakilkan kan?"

"Udahlah."

"Nah itu gunanya kau ikut."

"Hooh ku sayang awakmu..."celetuk Gledisya tak jelas.

"Kok jantungku berdetak-detuk ya?" Gumam Poppy seiring langkahnya.

"Sama Pop."

Poppy melirik Gledisya sambil mendatarkan ekspresinya.
"Kambing! Kalo gak berdetak kau gak idup cuk!" Geram Poppy.
"Kaya gak pernah belajar Fisika aja kau!"

"Biology kali Pop. Pinteran gue berarti." Sergah Gledisya.

"Dahlah Kita sama-sama paok! Kuliah cuman buat naikin mahar hoho" kekeh Poppy dengan bodohnya diikuti Gledisya.

Gledisya tak sengaja menatap Arif yang baru saja keluar dari gedung C. Cowok itu memakai kemeja putih dengan lengannya yang sedikit tergulung. Ada kalung nama yang menggantung di lehernya hingga ke perut cowok itu. Dari jauh, Arif terlihat tersenyum tipis dengan mahasiswa yang menyapanya.

"Pop! Pop! Itu...itu Arif!" Gledisya menepuk-nepuk pundak Poppy heboh .

"Lumer gue Pop lumerr!! Goodlooking banget anjir masa depan lo Pop! Jaminan surga ini mah kalo sampe lo nikah sama cowok kaya dia Pop." Ujar Gledisya yang berlebihan menurut Poppy.

Poppy memegang jantungnya Eh bukan, tapi dadanya yang terdapat jantung yang memompa hebat.
"Gila nih jantung kalo keras-keras bekerja bisa beda alam aku!"

"Bentar Gled. Tadi kesini tujuannya ngapain?" Tanya Poppy Blank seketika lupa tujuannya apa. Nyali yang tadinya berkobar-kobar bagaikan tersiram air hingga hangus. Arif punya aura yang meng-pikunkan.

"Lah? Tadikan lu mau ngomong sama Arif. Tatap langsung empat mata no Virtual." Jawab Gledisya.

"Langsung nih?" Tanya Poppy sedikit tidak percaya diri.

"Yaiyalah Cantik! Masa kalian bicara melalui doa."

"Sinting kau! Mana ada orang diskusi melalui doa." Sergah Poppy mengulur waktu.

"Ada tapi pake bahasa arab. Ah Poppy cepatan ih keburu Arifnya mengudara tuh! Liat njay ada sayapnya! Gak bisa kan lu liatnya? Kurang iman lo berarti Popp."ujar Gledisya menatap Arif di ujung sana.

Poppy menghela nafas sedalam-dalamnya. Melirik Arif disana lalu beralih ke Gledisya. Poppy ingin jujur ke Gledisya kalau ingin mengurungkan niatnya. Keberanian dan jiwa bar-barnya Meng-Ghosting raganya.

STAY HALALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang